Teladan Mulia Dari Palestina Dalam Merancang Pembentukan Generasi Pembebas


Oleh : Siti zaitun


Generasi hari ini jatuh ke dalam lembah kerusakan yang sangat luar biasa.


Potensi dan energi mereka dibajak oleh gempuran sistem kapitalis sekuler guna mengukuhkan nilai-nilai liberal. Mereka pun dijadikan pasar sekaligus mesin bagi industri kapitalistik yang eksplotatif. Padahal sejatinya, pemuda adalah tonggak perubahan sebuah bangsa dan pemimpin dimasa depan. 


Berbanding terbalik dengan kondisi generasi kita saat ini, para pemuda dan anak-anak Palestina tak tertandingi. Bahkan dunia dibuatnya takjub lagi takluk. 


Tak terbayangkan, ditengah kekejaman genosida penjajah zionis, pemuda dan anak-anak Palestina layaknya baru karang yang tetap kokoh ditempatnya meski diterjang ombak besar yang garang. Menghadapi kekejaman agresor yahudi yang diluar akal sehat, kesabaran dan kegigihan mereka tak bergeser sedikitpun malah semakin teruji. Salah satu dari mereka bahkan mengatakan, mereka tidak akan pernah keluar dari tanah Palestina selamanya. Meski harus menghadapi bahaya hingga bertaruh nyawa sekalipun. 


Sebenarnya apa yang membedakan generasi Palestina dengan generasi kita? 


Jawabannya adalah kekuatan keimanan. 

Ya, keimanan mereka yang menghujam kuat lagi mengkristal dalam diri anak-anak Palestina memberi pengaruh besar terhadap keyakinan akan pertolongan Allah dan kemenangan Islam. Iman yang kokoh menyalurkan energi yang tak pernah mati untuk terus berjuang tanpa henti. Iman yang tertancap akan melahirkan semangat pantang menyerah sebelum syahid atau meraih kemenangan. Sungguh kita menjadi saksi betapa mereka mencintai kematian sebagaimana generasi kita mencintai dunia. 


Kunci membentuk generasi sebagaimana generasi penjaga tanah kharajiyah Palestina adalah dengan menanamkan keimanan yang kokoh kedalam dada anak-anak kita. Bagaimanapun juga keimanan ini mendorong terbentuknya syakhsiyah Islam yang sempurna pada diri generasi. 


Dalam konteks pengasuhan, untuk menancapkan keimanan yang benar, maka peran sebagai ibu tidak boleh diremehkan sedikit pun. Peran ibu adalah peran bergengsi yang memiliki nilai tinggi dihadapan Allah juga manusia. Ia adalah peran yang utama, yang mulia, bukan perkara remeh- temen, sebab sangat strategis dalam melahirkan generasi  tangguh, berjiwa pemimpin, berwatak penakluk. 


Berikutnya, harus ada support system berupa sistem pendidikan yang bervisi membentuk generasi cemerlang. Yakni generasi yang bukan saja handal dalam penguasaan sainstek dan life skill, tapi juga memiliki syakhsiyah Islam yang prima. Sistem pendidikan semacam ini hanya terwujud dalam kehidupan yang serba materialistis dan hedonis hari ini. Dengan sistem pendidikan Islam, maka harapan menciptakan generasi cemerlang menjadi niscaya. 


Wahai bunda, mari bergandengan tangan menyelamatkan generasi dari gempuran sistem yang manipulatif lagi melahirkan bencana tak berkesudahan ini. Saatnya kita bersungguh-sungguh merencanakan desain generasi cemerlang, generasi pembebas Al-Aqso, pada diri anak-anak kita. Kita pun harus berazam kuat untuk menghancurkan segala penghalang yang membelenggu langkah kita. Selain itu, kita juga harus aktif memperjuangkan kehidupan Islam yang dengannya pendidikan anak-anak kita terjamin, serta penjagaan dan pemeliharaan akidahnya kredibel.


Teladan Mulia Dari Palestina Dalam Merancang Pembentukan Generasi Pembebas. 


Oleh : Siti zaitun. 


Generasi hari ini jatuh ke dalam lembah kerusakan yang sangat luar biasa.


Potensi dan energi mereka dibajak oleh gempuran sistem kapitalis sekuler guna mengukuhkan nilai-nilai liberal. Mereka pun dijadikan pasar sekaligus mesin bagi industri kapitalistik yang eksplotatif. Padahal sejatinya, pemuda adalah tonggak perubahan sebuah bangsa dan pemimpin dimasa depan. 


Berbanding terbalik dengan kondisi generasi kita saat ini, para pemuda dan anak-anak Palestina tak tertandingi. Bahkan dunia dibuatnya takjub lagi takluk. 


Tak terbayangkan, ditengah kekejaman genosida penjajah zionis, pemuda dan anak-anak Palestina layaknya baru karang yang tetap kokoh ditempatnya meski diterjang ombak besar yang garang. Menghadapi kekejaman agresor yahudi yang diluar akal sehat, kesabaran dan kegigihan mereka tak bergeser sedikitpun malah semakin teruji. Salah satu dari mereka bahkan mengatakan, mereka tidak akan pernah keluar dari tanah Palestina selamanya. Meski harus menghadapi bahaya hingga bertaruh nyawa sekalipun. 


Sebenarnya apa yang membedakan generasi Palestina dengan generasi kita? 


Jawabannya adalah kekuatan keimanan. 

Ya, keimanan mereka yang menghujam kuat lagi mengkristal dalam diri anak-anak Palestina memberi pengaruh besar terhadap keyakinan akan pertolongan Allah dan kemenangan Islam. Iman yang kokoh menyalurkan energi yang tak pernah mati untuk terus berjuang tanpa henti. Iman yang tertancap akan melahirkan semangat pantang menyerah sebelum syahid atau meraih kemenangan. Sungguh kita menjadi saksi betapa mereka mencintai kematian sebagaimana generasi kita mencintai dunia. 


Kunci membentuk generasi sebagaimana generasi penjaga tanah kharajiyah Palestina adalah dengan menanamkan keimanan yang kokoh kedalam dada anak-anak kita. Bagaimanapun juga keimanan ini mendorong terbentuknya syakhsiyah Islam yang sempurna pada diri generasi. 


Dalam konteks pengasuhan, untuk menancapkan keimanan yang benar, maka peran sebagai ibu tidak boleh diremehkan sedikit pun. Peran ibu adalah peran bergengsi yang memiliki nilai tinggi dihadapan Allah juga manusia. Ia adalah peran yang utama, yang mulia, bukan perkara remeh- temen, sebab sangat strategis dalam melahirkan generasi  tangguh, berjiwa pemimpin, berwatak penakluk. 


Berikutnya, harus ada support system berupa sistem pendidikan yang bervisi membentuk generasi cemerlang. Yakni generasi yang bukan saja handal dalam penguasaan sainstek dan life skill, tapi juga memiliki syakhsiyah Islam yang prima. Sistem pendidikan semacam ini hanya terwujud dalam kehidupan yang serba materialistis dan hedonis hari ini. Dengan sistem pendidikan Islam, maka harapan menciptakan generasi cemerlang menjadi niscaya. 


Wahai bunda, mari bergandengan tangan menyelamatkan generasi dari gempuran sistem yang manipulatif lagi melahirkan bencana tak berkesudahan ini. Saatnya kita bersungguh-sungguh merencanakan desain generasi cemerlang, generasi pembebas Al-Aqso, pada diri anak-anak kita. Kita pun harus berazam kuat untuk menghancurkan segala penghalang yang membelenggu langkah kita. Selain itu, kita juga harus aktif memperjuangkan kehidupan Islam yang dengannya pendidikan anak-anak kita terjamin, serta penjagaan dan pemeliharaan akidahnya kredibel.


Tantangan yang kita hadapi memang berbeda dengan situasi yang terjadi di Palestina. Betapa musuh anak-anak kita tak kasat mata sebagaimana di Palestina. Hingga dengan mudah anak-anak generasi kita terpedaya lagi terlena dalam gemerlap kerusakan durjana yang tak mereka sadari. Namun Bunda, sungguh tak ada kata mustahil untuk memulai setiap kebaikan, sebab Allah akan memudahkan jalan bagi setiap ibu yang serius menapaki ikhtiar terbaiknya. Wallahu'alam.

Post a Comment

Previous Post Next Post