Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) berupa menurunkan jumlah pekerja anak melalui strategi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA), sehingga jumlah pekerja anak di provinsi ini yang mencapai 3,11 persen kedepannya bisa terus menurun. (Antaranews, 18/10/2023)
Pekerja anak adalah anak yang melakukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, sehingga menghambat hak bermain dan belajarnya. Pekerja anak terjadi karena memang faktor ekonomi yakni kemiskinan. Jika ingin menurunkan jumlah pekerja anak maka kemiskinan pun harus diturunkan.
Maka tidak cukup melalui DRPPA . Bekerja adalah kewajiban ayah bukan anak, hak anak akan terganggu jika malah bekerja atau di eksploitasi. Anak merupakan amanah dari Allah SWT yang seharusnya di lindungi, dijaga dan di bimbing mengingat masa kanak-kanak adalah proses pertumbuhan baik secara jiwa maupun raga, maka idealnya anak-anak harus terhindar dari prilaku yang mengganggu pertumbuhan mereka, sehingga hak anak seperti bermain, bersekolah, dan hak mendapat perlindungan harus mereka dapatkan.
Permasalahan ini tentu tidak bisa dipisahkan dari diterapkannya sistem demokrasi kapitalisme. Sebuah sistem yang berdasarkan kepada materi bukan kesejahteraan masyarakat telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang berputar pada kemaslahatan korporasi bukan rakyat. Walhasil kemiskinan terus meningkat secara struktural, sehingga membuat terjadi eksploitasi pada anak dan pekerja anak meningkat.
Dalam sistem ini seluruh SDA yang seharusnya milik rakyat malah dikuasai oleh para korporasi sehingga rakyat tidak bisa mendapatkan kesejahteraan. Pemerintah hanya sebagai regulator bagi para korporasi. Sungguh miris negara yang sangat kaya akan SDA tapi rakyatnya hidup di bawah garis kemiskinan.
Islam merupakan sebuah agama yang sempurna mengatur seluruh aspek kehidupan umat. Setiap problematika yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, islam punya solusinya termasuk masalah pekerja anak.
Ketika Islam diterapkan secara sempurna oleh negara, hak dan kewajiban seluruh warga negara pun akan terpenuhi dengan baik. Keadilan bukan hanya janji dan harapan, tetapi akan terbukti dalam kehidupan nyata.
Islam menjaga fitrah dan memenuhi hak anak. Kewajiban bekerja ada pada setiap kepala keluarga. Negara akan menyediakan berbagai fasilitas lapangan kerja agar setiap orang yang mampu bekerja dapat memperoleh pekerjaan. Negara akan mensejahterakan masyarakatnya secara langsung yaitu pemenuhan pangan, sandang dan papan untuk warga negara yang tidak mampu dan membutuhkan.
Selain itu ketika ada individu yang masih kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya misalnya karena cacat, janda dan anak yatim, maka syariat mewajibkan kepada kerabatnya yang mampu untuk memenuhi kebutuhannya. Jika tidak ada kerabatnya yang mampu maka kewajibannya ditanggung oleh negara. Baitul maal sebagai lembaga keuangan akan menanggung nafkah mereka.
Sehingga tidak ada anak yang terlantar dan terpaksa bekerja. Anak-anak akan menjadi generasi yang cerdas dan bersaksiyah islam. Negara akan memenuhi pendidikan yang terbaik untuk generasi peradaban. Mulai dari infrastruktur sekolah, guru bahkan kurikulum pendidikannya. Maka sudah saatnya Kembali kepada islam yang akan memberikan kita kesejahteraan lahir dan batin. Islam akan memberikan rahmat bagi seluruh alam jika kita menerapkan islam secara keseluruhan.
Post a Comment