Solusi Islam dalam Mengatasi Kemacetan

 


Oleh Turmini

Aktivis Muslimah


JABAR Expres-Pemerintah Kabupaten Bandung kini tengah melakukan kajian untuk membangun mada transportasi massal menggunakan kereta gantung atau Cable Car. Rencana dibangunya kereta gantung tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di wilayah Kabupaten Bandung. 


Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Hilman Kadar, mengatakan saat perencanaan pembangunan kereta gantung sudah masuk ke Badan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kabupaten Bandung. 


Kemacetan sudah menjadi konsumsi masyarakat sehari-hari saat ini. Hampir disemua perkotaan di Indonesia terjadi kemacetan, apalagi pada jam-jam sibuk. Perjalanan yang semestinya ditempuh tiga puluh menit, bisa ditempuh dua hingga tiga jam akibat kemacetan. Kemacetan sangat berdampak pada pengguna jalan. Mereka menjadi stres,  capek, banyak waktu yang terbuang, tenaga terkuras, aktivitas pendidikan, perkantoran, bahkan kegiatan ekonomi jadi terhambat.


Ada beberapa faktor penyebab kemacetan ini.

Pertama: Volumi kendaraan yang melebihi kapasitas jalan.  Makin bertambahnya kendaraan pribadi untuk memudahkan aktivitasnya sehari-hari. Taksi online juga menambah deret volumi kendaraan. Bagi mereka tidak ada pilihan lain untuk mencari nafkah, karena sulitnya mencari pekerjaan dan mudahnya memiliki kendaraan sendiri dengan cara kredit leasing, transaksi yang sebetulnya bathil dan ribawi.


Kedua: Buruknya layanan transportasi publik. Mulai tarif mahal, armada yang tidak layak, sehingga terjadinya kecelakaan, sampai ancaman kriminalitas, perampokan yang mengintai para pengguna jalan, bahkan penyanderaan yang terjadi diangkot dan bis umum sehingga orang lebih memilih kendaraan pribadi dari pada kendaraan umum.


Ketiga: Banyaknya infrastruktur jalan yang rusak dan perbaikan jalan. Sehingga sering kali jalan menjadi becek mengakibatkan macet bahkan terjadi kecelakaan lalulintas yang menimbulkan korban jiwa.


Keempat: Budaya tertib lalulintas yang rendah dikalangan pengendara. Saling mendahului, tidak sabar, rendahnya kepatuhan akan aturan lalulintas akibatnya lalulintas jalan menjadi semrawut dan rawan kecelakaan. 


Pemerintah telah memberi solusi kemacetan ini. Dengan mengeluarkan aturan perluasan zona pembatasan kendaraan ganjil genap, pengguna satu arah, akan tetapi kemacetan tetap saja tidak teratasi.


Islam memberi solusi terhadap kemacetan lalu lintas. 

Infrastruktur sangat penting dalam membangun dan meratakan ekonomi sebuah negara untuk kesejahteraan rakyatnya. Negara wajib membangun infrastruktur yang baik dan merata keseluruh pelosok negeri, bukan hanya diperkotaan saja. Dasarnya adalah "Ma laa yatimmu alwajib illa bihi  Fa huwa wajib". (Sesuatu kewajiban yang tidak bisa terlaksana dengan baik karena sesuatu, maka sesuatu itu hukumnya wajib). Jalan yang baik dan lebar akan mengurangi kemacetan. Distribusi dan pemenuhan kebutuhan rakyat, kegiatan pendidikan, perkantoran,  dan industri akan berjalan lancar.


Negara akan menyediakan sarana transportasi umum yang aman, nyaman dan ongkos yang murah, bahkan gratis. Negara akan membatasi produksi dan distribusi kendaraan pribadi dan melarang transaksi leasing dan ribawi karena hal itu tidak sesuai dengan syariat Islam. Juga memperbanyak transportasi umum, sehingga masyarakat tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi. Negara juga akan mengedukasi masyarakat akan pentingnya budaya tata tertib berlalu lintas. 


Negara akan membuat perencanaan dan penataan suatu kota yang baik dan efektif. Menjadi setiap bagian kota tersebut dilengkapi dengan sarana dan prasarana publik yang dibutuhkan warga seperti masjid, taman, pusat industri, perpustakaan, rumah sakit, perkantoran dan sekolah.  Sehingga warga tidak perlu urbanisasi untuk memenuhi kebutuhannya menuntut ilmu maupun bekerja. Karena semua dalam jangkauan perjalanan kaki yang wajar dan kualitas yang standar. 


Pembangunan yang merata dan ketersediaan lapangan pekerjaan di setiap wilayah akan menghindari konsentrasi warga negara pada satu wilayah tertentu. Dan dapat mengatasi urbanisasi dari desa kekota yang berlebihan.  Beginilah cara pemimpin mengatasi kemacetan. 


Pemimpin bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya. Pemimpin adalah Raa'in (periayah, pelayan, pelindung, bagi rakyatnya ). Rasulullah saw., bersabda "Imam adalah raa'in (pengurus rakyat ) dan ia bertanggung jawab atas penguasaan rakyatnya." ( HR. Bukhari)


Wallahualam bissawab

Post a Comment

Previous Post Next Post