Penanggulangan Sampah dalam Islam

 


Oleh Nita

Pendidik Generasi dan Aktivis Muslimah

 

Sampah selalu menjadi permasalahan yang tidak ada habisnya. Di Indonesia, sampah selalu menjadi hal yang menakutkan dikala musim penghujan datang. Pasalnya, setiap kali hujan turun, pasti terjadi banjir dimana-mana yang mana penyebabnya adalah sampah. Setiap tahun, Indonesia mengalami kenaikan tumpukan sampah yang signifikan. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat pada tahun 2021 total sampah nasional mencapai 68,5 juta ton.

Dilansir dari media online Detikjabar, menurut warga sekitar, Asep Komarudin (50) mengatakan tumpukan sampah tersebut telah ada sekitar beberapa hari yang lalu. Kata dia, sampah tersebut tiba ketika hujan melanda di Bandung Raya.

"Udah lama sekitar seminggu lebih. Kemarin-kemarin kan hujan, nah tiba-tiba ada aja sampah-sampah. Ini mah kiriman dari Kota Bandung. Kalau besar kesendat di sini," ujar Asep, saat ditemui detikJabar, Rabu (1/11/2023).

Kapitalisme yang hanya tertuju untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya menjadikan perusahaan-perusahaan untuk memproduksi barang secara massal untuk memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang. Alhasil, sampah semakin bertambah. Terlebih lagi, sekarang ini banyak barang yang di produksi hanya untuk sekali pakai saja. Dan masyarakat menjadi semakin konsumtif serta abai akan cara pembuangan sampah.

Penanggulangan sampah yang saat ini dilakukan pemerintah dirasa masih kurang efektif. Karena tidak tertuju ke akarnya, hanya sebatas mengantisipasi dampak yang akan terjadi. Hal ini karena mindset masyarakat sudah terbiasa dengan gaya hidup sistem kapitalisme yang menyepelekan sampah. Masyarakat senantiasa berperilaku konsumtif. Ditambah lagi fasilitas pembuangan sampah atau TPS yang kurang memadai.

Pada akhirnya, terjadilah penumpukan sampah dimana-mana yang menjadi faktor penyebab banjir ketika turun hujan. Dan ini terjadi setiap tahunnya. Bukan tanpa alasan ketika sampah yang menyumbat adalah sampah-sampah dari masyarakat yang konsumtif.

Cara Islam dalam menangani sampah adalah bagaimana tanggung jawab yang ada pada individu menjadi tanggung jawab bersama. Islam mengajarkan bagaimana cara memelihara lingkungan dan kebersihan sebagai bagian dari kehidupan yang selaras. Islam mendorong kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan mengelola sampah dengan baik. Hal ini sesuai dengan prinsip Rasulullah saw. Dalam hadisnya, “Bersihnya seorang muslim adalah sebagian dari imannya.”

Beberapa prinsip dan pedoman dalam Islam yang dapat membimbing pengelolaan sampah meliputi:

1.      Kebersihan dan Keteraturan

Dalam Islam diajarkan mengenai pentingnya kebersihan dan keteraturan. Memelihara kebersihan di sekitar tempat tinggal, termasuk pengelolaan sampah yang baik dianggap sebagai tindakan yang diberkahi.

2.      Daur Ulang (Tajdid)

Konsep daur ulang atau tajdid dala Islam menekankan pembaruan dan penggunaan Kembali barang yang sudah tidak terpakai agar tidak menumpuk menjadi sampah dan diharapkan bisa mengurangi limbah

3.      Pencegahan Pemborosan (Israf)

Islam tidak membenarkan pemborosan dalam segala bentuknya. Mengurangi pemborosan sumber daya, termasuk pengelolaan sampah yang efisien, sesuai dengan nilai-nilai israf (pencegahan pemborosan).

4.      Pengetahuan dan Kesadaran (Ilm dan Ma'rifah)

Edukasi tentang pengetahuan dan kesadaran dari dampak lingkungan dari perilaku masyarakat yang konsumtif akan pembuangan sampah, adalah bagian dari ajaran Islam. Edukasi seperti ini dapat membentuk perilaku yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

5.      Zakat untuk Kesejahteraan Lingkungan

Memberikan sebagian harta kepada yang membutuhkan. Dalam hal Islam melibatkan pemberian sebagian harta kepada yang membutuhkan. Mengalokasikan sebagian dari zakat untuk proyek dan inisiatif lingkungan, termasuk pengelolaan sampah, dapat membantu dalam pelestarian alam.

 

6.      Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

Masyarakat akan diberi tanggung jawab untuk memelihara kebersihan dan tata kelola sampah di tingkat lokal. Program dan inisiatif yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat dapat menjadi cara efektif untuk mengelola sampah.

7.      Penerapan Teknologi Hijau

Menggunakan teknologi yang ramah lingkungan dalam pengelolaan sampah dapat sesuai dengan nilai-nilai Islam yang menekankan perlindungan lingkungan.

8.      Keadilan Sosial (Adl)

Adalah menerapkan prinsip keadilan social yang menerapkan pengelolaan sampah, memastikan bahwa seluruh masyarakat mendapatkan manfaat dari upaya tersebut tanpa diskriminasi.

9.      Peraturan dan Hukuman (Qanun dan 'Uqubah)

Adanya hukuman dan sanksi yang jelas bagi mereka yang melanggar aturan yang telah dibuat mengenai pengelolaan sampah

Hal ini bisa direalisasikan jika Islam diterapkan. Yakni dibawah naungan khilafah yang mana negara lah yang harus menjadi fasilitator atas tegaknya Islam. Karena penanganan pada masa khilafah dahulu mencerminkan prinsip-prinsip yang menjunjung tinggi kebersihan dan keberlanjutan lingkungan. Khilafah senantiasa akan menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan penataan serta pengelolaan sampah dengan baik dan benar sehingga tidak akan menimbulkan kemudaratan bagi masyarakat banyak.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, pengelolaan sampah dalam konteks Islam dapat menjadi bagian dari upaya lebih besar untuk merawat bumi sebagai amanah (amanah) dari Allah SWT.

Wallahualam bissawab

           

Post a Comment

Previous Post Next Post