Pembelaan Palestina Butuh Aksi Nyata Negeri Muslim


Oleh : Wa Ode Vivin
 (Aktivis Muslimah)


Dilansir dari CNN Indonesia, korban agresi Israel ke Gaza bertambah 11.320 warga Palestina yang tewas.  7 Oktober 2023, telah tercatat dalam sejarah opini publik. Sejumlah mata di dunia menyaksikan keberanian para pemuda muslim berjihad melawan entitas Yahudi penjajah di Palestina. Bak serigala yang kelaparan, mencabik daging mereka dengan peluncuruan ribuan roket ditembakan kearah entitas Yahudi penjajah yang telah lama merampas tanah Palestina. Serangan mendadak ini tentunya membuat bumerang pihak Yahudi, ratusan para tentara terbunuh dan lainnya terluka. Tentu saja penderitaan itu belum sebanding dengan yg dirasakan palestina dari tahun ke tahun, dari waktu ke waktu. 


Melalui peristiwa tersebut, beberapa penguasa Islam menyeru untuk berjihad membela Palestina. Salah satunya dari laporan CNN Indonesia (Kamis, 9 November 2023), sebuah pesawat tak berawak (drone) militer Amerika Serikat ditembak jatuh di lepas pantai Yaman oleh pemberontak Houthi. 


Amerika adalah bapak yang sangat mendukung anaknya 'isriwil' untuk menghukum dan membabi buta kaum muslim di palestina. Sejarah berdirinya Israel berkaitan dengan aspirasi bangsa Yahudi untuk memiliki negara sendiri yang mana ide ini dicetuskan oleh Theodor Herzl. Entitas Yahudi yang sebelumnya tidak memiliki wilayah, kemudian atas izin inggris melalui deklarasi Balfour berhail melakukan pendudukan di wilayah Palestina dan hingga kini terus berupaya memperluas wilayahnya melalui berbagai pembangunan perumahan termasuk dengan penggusuran. Pengusiran dan pembunuhan.


Melalui sejarah terbentuknya Israel dapat disimpulkan bahwa yang dilakukan oleh entitas Yahudi adalah bentuk penjajahan dan perampokan tanah kaum muslim. 


Sehingga sudah sepatutnya kaum muslim untuk memberi dukungan kepada rakyat Palestina untuk memperjuangkan kemerdekaan dan pendudukan warga Palestina yang telah dijajah oleh Israel selama bertahun-tahun. Begitu banyak yang memberi dukungan kepada Palestina bahkan bukan hanya Muslim tetapi juga nonmuslim.


Namun sayangnya dukungan yang diberikan tidak sebanding dengan kebijakan para penguasa dinegeri-negeri yang memberi kebijakan. Seandainya penguasa negeri-negeri muslim bersatu dan mendukung dengan memberikan bantuan militer kepada Palestina maka konflik ini tidak akan lama.


Nasionalisme telah membatasi Upaya membela Palestina hanya dengan kecaman semata. Membuat para penguasa negeri Muslim hari ini terhalang untuk menolong saudara-saudara di Palestina. Padahal perang haruslah negara melawan negara. 


pembelaan dan bantuan yang dibutuhkan oleh warga Palestina bukan sembarang pembelaan sebagaimana yang dilakukan oleh penguasa negeri Muslim yang hanya melakukan kecaman, kutukan, dan menyerukan penghentian perang tanpa aksi nyata atau membentuk hubungan kerjasama seluruh negeri muslim membela Palestina.


Kelompok muslim menyadari kewajibannya untuk  membela Palestina, pembelaan tersebut  adalah pembelaan yang menyentuh akar masalah konflik Israel dengan Palestina, yakni bantuan dan pembelaan untuk mengirimkan pasukan militer dalam rangka melakukan jihad untuk mengusir Israel dari bumi Palestina.


Sayangnya, Penguasa negeri-negeri muslim hari ini tidak kunjung mengirimkan bantuan militernya walaupun sangat mampu. Sekat nasionalisme telah menghilangkan ikatan Aqidah antara sesama muslim. Mereka lupa bahwa kaum muslim adalah satu tubuh.


Umat Islam ibarat satu tubuh, sehingga satu keharusan membela Palestina yang teraniaya. Rasulullah ï·º  mengingatkan kita dalam sabdanya; 


“Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim lainnya, janganlah ia menganiaya saudaranya itu, jangan pula menyerahkannya – kepada musuh. Barang siapa memberikan pertolongan pada hajat saudaranya, Allah selalu memberikan pertolongan pada hajat orang itu. Dan barang siapa melapangkan kepada seseorang muslim akan satu kesusahannya, Allah akan melapangkan untuknya satu kesusahan dari sekian banyak kesusahan pada hari kiamat. Dan barang siapa yang menutupi cela seseorang muslim, Allah akan menutupi celanya pada hari kiamat.” (Muttafaq‘alaih).



Negara seharusnya berperan lebih nyata mengikuti langkah milisi Islam menjadikan pembelaan adalah satu kewajiban yang harus dipenuhi sesama muslim dan negeri muslim, apalagi Ketika musuh bertindak di luar batas kemanusiaan dan menghilangkan nyawa kaum muslim. Negara Islam akan mewujudkan pembelaan terbaik terhadap wilayah yang dirampas penjajah.


Tidak ada cara lain, solusi tuntas membutuhkan kekuatan besar, yang hanya akan terwujud melalui tegaknya institusi Islam. Umat harus bangkit dari tidurnya yang panjang. Dengan dakwah kita kembalikan kesadaran umat agar kembali kepada Islam dan mengakhiri kehidupan sekulernya. Hingga tak ada lagi kata diam saat saudara muslim di belahan bumi lain terzolimi.


Palestina bukan hanya masalah konflik kemanusiaan, tetapi masalah umat Islam seluruh dunia. Keutamaan Palestina yang merupakan bagian negeri Syam, bumi para nabi. Sebagaimana Rasulullah ï·º pernah bersabda, “Para nabi tinggal di Syam. Tidak ada sejengkal pun Kota Baitul Maqdis, kecuali seorang nabi atau malaikat pernah berdoa atau berdiri di sana.” (HR At-Tirmidzi).


Dengan demikian, haram bagi kita membiarkan Palestina tanpa pembelaan dan pertolongan. Hanya Khilafah dan Jihad melawan entitas Yahudi solusi nyata menghadapi Zionis laknatullah'alaih. Wallahu’alam bishshawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post