Palestina: Milisi Beraksi, Militer Muslim Tersandera Kepentingan Negeri

 

Oleh: Ummu Ibrahim 

(Aktivis Dakwah)


Perlawanan umat Islam Palestina untuk mempertahankan haknya atas pendudukan entitas zionis Yahudi semakin memanas. Seiring dengan semakin masifnya serangan balasan sejak 7 oktober yang lalu menggugah para milisi negara tetangga Palestina untuk membantu. Diantaranya adalah Houthi di Yaman, Jihad Islam dijalur Gaza, juga kelompok milisi Hizbullah di Lebanon. Kelompok–kelompok milisi ini dengan senjata mereka miliki ikut menggempur zionis Yahudi.


Terbaru, milisi Hizbullah di selatan Lebanon menembakkan puluhan roket ke Kota Kiryat Shmona Israel pada Kamis (2/10). Milisi Houthi di Yaman juga meluncurkan dronenya untuk menyerbu Israel pada Selasa (31/10).


Komunitas internasional pun cemas peperangan Hamas vs Israel yang pecah sejak 7 Oktober lalu ini bisa meluas ke negara tetangga yang memiliki riwayat berkonflik dengan negara Zionis.


Houthi mengklaim telah menyerang wilayah utara Israel sebanyak tiga kali sejak negara Zionis itu kembali berperang dengan Hamas Palestina pada 7 Oktober lalu. Juru bicara Houthi, Yahya Saree, menyatakan serangan ini ditujukan untuk kemenangan bangsa Palestina.


Jihad Islam merupakan salah satu milisi Palestina yang bermarkas di Jalur Gaza, wilayah yang dikuasai Hamas. Jihad Islam merupakan salah satu sekutu Hamas dan telah buka-bukaan membantu kelompok itu menggempur Israel pada 7 Oktober lalu hingga peperangan berlangsung sampai hari ini.


Tak lama setelah perang antara Israel vs Hamas pecah pada 7 Oktober lalu, milisi Hizbullah turut melancarkan serangan dari perbatasannya di selatan ke wilayah Israel hingga memicu serangan balasan. Sehari setelah perang pecah, pasukan Hizbullah juga sempat baku tembak dengan militer Israel di perbatasan.


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sampai mengultimatum jika Hizbullah terus mendukung Hamas maka Israel tak segan menyeret Lebanon dalam peperangan. (CNN indonesia.com Jum’at 3/11/2023)


Betapapun perlawanan yang dilakukan oleh Hamas, dan juga kelompok-kelompok milisi lainnya belum juga berhasil untuk mengusir para penjajah zionis Yahudi dari tanah Palestina yang mereka kuasai, dikarenakan kekuatan yang tidak sebanding. Zionis Yahudi didukung negara-negara adidaya seperti Amerika Serikat, Inggris dan Perancis. Mereka tidak segan untuk menggelontorkan dana dan menerjunkan pasukan militer untuk mendukung langkah Zionis Yahudi mencengkeram Palestina.


Hal yang harus dipahami, bahwasanya melawan entitas Zionis Yahudi tidak cukup hanya mengandalkan kekuatan milisi, karena perang sejatinya adalah negara melawan negara. Bukan hanya kekuatan kelompok milisi yang bergerak, namun harus dikerahkan seluruh kekuatan militer negeri-negeri muslim untuk melawan pendudukan mereka. 


Jika tentara reguler Negeri Muslim dikerahkan, maka hanya dalam waktu singkat Zionis Yahudi akan dapat dikalahkan. Tidak perlu sampai menunggu korban jiwa yang sedemikian banyak, harusnya sekarang ini Negeri Muslim bersatu untuk membebaskan Palestina. Butuh aksi nyata dari Negeri Muslim.


Tapi sungguh disayangkan, karena Negeri Muslim di seluruh dunia hanya mengutuk dan mengecam, namun tidak menurunkan pasukan militer untuk mendukung pembebasan Palestina, maka Palestina tetap dalam kondisi memprihatinkan. Bahkan Palestina tidak bisa berharap kepada organisasi multilateral semisal OKI maupun PBB. 


Beragam solusi perdamaian yang ditawarkan tetapi tidak mampu menyelesaikan masalah Palestina ini. Terlalu banyak dalih yang mereka utarakan. Terbaginya wilayah Muslim menjadi Negara Bangsa adalah faktor utamanya. Negeri Muslim tersandera dengan berbagai kepentingan ekonomi, politik, hubungan bilateral dan lain sebagainya. Nasionalisme telah membatasi pembelaan kepada saudara Muslim kita hanya sebatas kecaman semata. 


Kelompok muslim telah menyadari kewajiban pembelaan kepada saudara Muslim mereka yang sedang teraniaya walau negara bersikap berbeda. Harusnya hal ini menjadi tamparan bagi Negeri Muslim yang mengaku peduli, karena kelompok inilah yang terbukti telah melakukan aksi nyata. Apalagi para penguasa Negeri Muslim yang sangat berharap hubungan diplomatis dengan entitas Yahudi untuk mendapatkan perlindungan dari Amerika, hingga mampu mengabaikan kewajibannya membela Palestina.


Sungguh miris realita yang ada sekarang, seharusnya para penguasa Negeri Muslim tersadar dan segera bersatu untuk mengusir entitas Zionis Yahudi dari tanah milik umat muslim. Tanah yang seharusnya dipertahankan bersama oleh seluruh umat muslim seluruh dunia. Saudara kita di Palestina berjuang sendiri melawan penjajahan dan penindasan yang telah berlangsung lebih dari 70 tahun, apalagi yang mereka lakukan telah jauh lebih dari batas kemanusiaan. 


Umat Muslim harusnya ibarat satu tubuh sesuai dengan sabda Rosulullah : 

Kaum Mukmin itu, dalam hal saling mencintai, mengasihi dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Jika ada salah satu anggota tubuh yang sakit maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya). “ (HR Muslim)


Islam telah memerintahkan untuk memerangi siapapun yang memerangi kaum muslim dan mengusir kaum muslim dari tanah-tanah mereka. Allah SWT berfirman: “ Perangilah dijalan Allah orang-orang yang memerangi kalian.” (TQS Al Baqarah :190)


Jadi Islam telah memberikan solusi yang tepat untuk membebaskan segala penjajahan terhadap kaum Muslim yaitu melalui Jihad Fii Sabilillah. Hanya saja untuk melakukan seruan jihad harus dilakukan oleh institusi yang dapat menyatukan seluruh Umat Muslim diseluruh dunia tanpa sekat Negara Bangsa, yaitu Daulah Islamiyah. Dengan adanya persatuan dibawah Syariat Islam, maka niscaya kekejaman dan ketidak adilan yang dialami oleh Umat Muslim Palestina dan bahkan diseluruh dunia akan hapuskan. Dengan institusi inilah Umat Muslim dapat melawan kekuatan Global Barat dan menumbangkan hegemoninya. Dengan diterapkannya hukum-hukum Allah oleh Daulah Islamiyah, tanah milik Umat Muslim di Palestina akan dapat kita bebaskan, kembali kepangkuan kita. Wallahu A’alam bishawab

Post a Comment

Previous Post Next Post