Mampukah PBB Menuntaskan Masalah Palestina?


Oleh, Diani 
(Ibu Rumah Tangga, Aktivis Dakwah)


Zionis Yahudi benar-benar telah melakukan genosida terhadap rakyat Palestina. Selain banyak membunuh warga di jalur gaza, mereka juga menghancurkan banyak fasilitas umum, seperti rumah sakit dan sekolah-sekolah. Siapapun yang melihat kenyataan ini pasti akan sedih sekaligus marah. Tapi ada yang lebih menyedihkan lagi yaitu adanya orang-orang yang mengaku Muslim, namun justru membuat narasi buruk tentang pejuang Hamas. Mereka mengatakan Hamas lah yang harus bertanggung jawab. Bahkan, ada yang mengatakan bahwa Hamas adalah bentukan Yahudi. Inilah tuduhan tanpa dasar yang mungkin mereka ambil sumbernya dari media-media anti islam.


Padahal yang dilakukan Hamas sejatinya adalah bentuk perlawanan terhadap penjajahan Yahudi. Karena semua mengetahui bahwasanya yahudilah yang telah merampas tanah milik rakyat Palestina (tanah milik kaum Muslimin). Bahkan mereka harus hidup tanpa air dan listrik sekaligus kondisi yang terisolasi. Banyak pendapat solusi sengketa antara Palestina dan Yahudi itu adalah dengan jalur perundingan dan melibatkan PBB. Padahal sudah dapat dipastikan, bahwa itu sangat mustahil terjadi. Kita mengetahui bahwasannya PBB terlibat dalam kelahiran dan pengakuan Negara Yahudi. Sama saja posisinya dengan Amerika ataupun Uni Eropa. Mereka sama-sama berpihak kepada bangsa Yahudi. Ditambah dengan diamnya penguasa-penguasa negeri-negeri Muslim yang hanya bisa mengecan tanpa ada tindakan yang nyata.


Bahkan ada pejabat PBB yang sampai memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai direktur HAM sebagai wujud protesnya karena gagalnya PBB dalam melindungi rakyat Palestina atas tindakan genosida yang dilakukan bangsa Yahudi itu. Pada dasarnya pembentukan PBB yang didirikan setelah perang ke dua yang diharapkan mampu menciptakan perdamaian di dunia internasioanl justru faktanya malah banyak memakan korban-korban jiwa di kalangan rakyat tidak berdosa akibat konflik di dunia internasional yang semakin banyak. Karena fakta menunjukan, lahirnya negara Yahudi, sejatinya dipelopori oleh resolusi PBB No. 181 yang isinya membagi dua wilayah Palestina untuk Yahudi dan Palestina yang masing -masing 56% untuk Yahudi dan 44% untuk Palestina. Jelas disini keberpihakan PBB kepada Yahudi. 


Sebenarnya kalau kita melihat persoalan Palestina bukan hanya persoalan perbatasan saja, tetapi yang sebenarnya terjadi adalah adanya penjajahan Yahudi yang telah merampas tanah milik rakyat Palestina yang dimana tanah itu adalah tanah yang di berkahi Allah dan merupakan tanah kharajiah milik umat islam. Siapapun tidak boleh menyerahkan tanah tersebut kepada penjajah, seperti sabda Rasulullah SAW, "Datangilah Masjidil Aqsa lalu shalatlah didalamnya, karena sesungguhnya shalat di sana seperti seribu kali shalat di tempat lain" (HR Ahmad). Dan kita jelas melihat tanah itu kini telah dirampas dengan sangat dzalim oleh penjajah zionis. Maka dari itu, kita tidak boleh membiarkan musuh penjajah merampas hak milik umat Islam.


Dengan melihat ini, maka haram hukumnya menyerahkan tanah Palestina ini. Solusi untuk Palestina tiada lain harus jihad fiisabillilah untuk mengusir zionis Yahudi dari tanah Palestina. Dan semua itu butuh kekuatan yang besar dari seluruh umat Islam dan harus ada komando yang bisa menggerakan umat ini. Maka hanya dengan pemimpin Islam lah penderitaan dan penjajahan warga Palestina bisa diatasi. Sehingga tanah milik umat ini bisa direbut kembali. Penderitaan di berbagai negeri Muslim yang lain pun bisa dihentikan. Wallahu 'alam bishawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post