Konflik Palestina Israel, Buka Tabir Sikap Pengecut Penguasa Muslim


Oleh : Feby Hariani


Sudah lebih dari satu bulan berlalu sejak kelompok pejuang di Palestina (HAMAS) melakukan serangan terhadap Israel di wilayah Selatan jalur Gaza pada Sabtu (7/10) lalu.


Kementerian Kesehatan Palestina pada Jum’at (17/11) waktu setempat melaporkan bahwa serangan Israel di Jalur Gaza hingga saat ini telah menewaskan 11.500 orang, 3.342 diantaranya adalah anak-anak dan 2.062 diantaranya adalah wanita. Sedangkan korban terluka di Gaza disebut telah mencapai 25.000 orang (dikutip dari Aljazeera). 


Bertambahnya korban jiwa dari warga sipil, membuat sejumlah negara mendorong Israel untuk menghentikan agresi militernya ke jalur Gaza. Disisi lain dalam pemungutan suara yang dilakukan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di pertemuan Sesi Khusus Darurat ke-10, Jumat (27/10) waktu Amerika Serikat (AS), tidak membuahkan hasil sama sekali (cnbcindonesia).


Padahal Israel telah melanggar hukum internasional dengan memborbardir secara brutal di jalur Gaza dengan mengintensifkan penggunaan bom fosfor putih yang dilarang dalam Humaniter International Law atau Hukum Kemanusiaan Internasional. 


Palestina Banjir Dukungan 


Ada satu hal yang cukup menjadi perhatian pada Perang antara Palestina dan Zionis Israel kali ini, dimana ini membawa kepada persatuan kemanusiaan di seluruh dunia. Puluhan ribu pengunjuk rasa pro-Palestina terus berkumpul di seluruh dunia untuk menunjukkan solidaritas mereka terhadap warga Palestina ketika serangan brutal Israel terus berlanjut di Gaza yang terkepung. 


Bahkan aksi ini terjadi di negara yang mayoritas non-Muslim, seperti Amerika Serikat, Australia, Korea Selatan, bahkan Inggris. Tidak hanya turun ke jalan melakukan aksi, dukungan terhadap Palestina juga menjadi ramai di media sosial bahkan trending untuk beberapa hari. 


Pada Ahad (29/10) para Masyarakat yang sudah berkumpul menyerbu bandara di Dagestan -yang mayoritas penduduknya Muslim- waktu setempat, ketika sebuah pesawat dari Israel baru saja mendarat. Mereka secara berani menolak kehadiran penduduk Yahudi untuk menginjakkan kaki di wilayah mereka. Bahkan Pejabat Israel menghimbau warganya yang tinggal di luar negeri untuk tidak menunjukkan identitas mereka sebagai penduduk Israel.


Lemahnya Israel dari Berbagai Sisi 


Zionis mengklaim pada dunia bahwa mereka mempunyai struktur militer yang kuat baik dalam segi alat perang maupun tentaranya. Bahkan media mengatakan anggaran tahunannya melebihi $20 miliar dan Israel juga memiliki akses terhadap peralatan teknologi tinggi Amerika. 


Seorang pejabat senior Pertahanan AS menyebutkan bahwa pihak Pentagon, kantor pusat Kemenhan Amerika, menyetujui setiap permintaan yang diajukan oleh Israel. 


Bagai kakak beradik hadir bersama Netanyahu pada hari Kamis (11/23), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkata, “Anda mungkin cukup kuat untuk membela diri, tetapi selama Amerika masih ada, Anda tidak akan pernah perlu melakukan hal tersebut. Kami akan selalu ada di sisimu.” (vox.com) .


Faktanya pada Senin (6/11) dilaporkan Al-Jazeera, Iron Dome mengalami malfungsi atau failure. Rudal jatuh ke pusat kota Rishon LeZion, di selatan Tel Aviv. Sistem itu dikatakan malah berbelok dan membuat rudal jatuh di pemukiman dan rumah sakit. 


Selanjutnya, Kementerian Keuangan Israel juga menyebutkan kerugian perang sejauh ini mencapai $200 miliar. Angka ini sepuluh kali lipat dari anggaran tahunan yang diterima Israel dari Amerika Serikat.


Sampai hari ini, pejuang HAMAS dilaporkan telah menghancurkan ratusan tank dan puluhan panel satelit milik zionis itu. Para Jurnalis lokal di Gaza meyakini bahwa memang ada indikasi diatas 5000 tentara Israel sudah tewas semenjak kejadian 7 Oktober 2023 silam. 


Bukan hanya tantara kelas rendah, tapi perwira kelas tinggi dan komandan perang. Hal itu menyebabkan Amerika langsung mengirimkan 2000 prajurit Delta Force milik mereka. 


Selain itu tentara Israel juga disinyalir menggunakan tantara bayaran dari Spanyol untuk perang bersama mereka di Jalur Gaza. Salah satu dari mereka adalah Pedro Diaz Flores, ia mengatakan kepada surat kabar El Mundo bahwa dirinya menerima upah besar atas jasanya dan menekankan bahwa dia melakukannya hanya “demi uang”.


Israel juga mengalami goncangan ekonomi. Pada paruh awal bulan Juli 2023, terjadi gejolak politik di Israel. Demo besar-besaran di Israel meletus karena hal ini dianggap sebagai kemunduran demokrasi. Perubahan yudisial ini mengakibatkan ketidakpastian ekonomi. Mata uang Israel yaitu Shekel mengalami depresiasi (penurunan nilai) hingga 11%. 


Di tengah usaha mereka menstabilkan ekonomi, HAMAS melancarkan invasi. Israel semakin dibuat “pusing” dan kacau. HAMAS "memukul" Israel pada saat yang tepat. 


Konsekuensi ini dapat terlihat dari ekuitas bursa saham Israel yang semakin turun. Performansi mata uang Shekel menjadi yang terburuk dalam 8 tahun terakhir.  


Diketahui juga mereka mau menjual Tank Markava kebanggan mereka ke Eropa. Namun Prajurit Islam justru merusak bisnis Israel ini dengan menunjukkan video penghancuran Tank Markava semua seri dengan roket kecil dan praktis hasil tangan sendiri seperti Yassin-105. 

Semua kelemahan itu harusnya menjadikan umat Muslim semakin kuat dan mudah untuk melawan zionis dan mengalahkan mereka. 


Namun, tidak ada upaya yang dapat dilakukan oleh umat Muslim di seluruh dunia terlebihnya para pemimpin Muslim. Mereka hanya mampu mengutuk dan mengecam melalui pidato resmi lewat media, tetapi tidak berupaya mengirimkan bantuan tentara untuk membantu Gaza melawan penjajah Zionis. 


Jalan Diplomasi mereka lakukan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas diketahui menghubungi Antony Blinken untuk membebaskan Gaza dari gencatan senjata. Sudah banyak rapat dan sidang yang digelar oleh PBB khusus untuk membahas wilayah konflik termasuk Palestina. Bahkan sudah banyak hukum internasional yang dibuat demi meminimalisir konflik yang sudah terjadi berpuluh tahun. 


Bahkan Badan Hak Asasi Manusia PBB (UNHCR) sejak tahun 2006 telah mengeluarkan 45 resolusi menentang Yahudi, tetapi tidak digubris. Nyatanya, jalur diplomasi juga tidak membuahkan hasil sama sekali. 


Gerakan Nasional Pembebasan Palestina, FATAH, sudah lama melakukan jalan diplomasi untuk membebaskan Palestina. Tidak seperi HAMAS yang memilih untuk melakukan dengan jalan militer dan perang, FATAH justru sejak berdiri pada tahun 1957 memilih jalan diplomasi untuk membebaskan Palestina dan tetap tidak mencapai hasil yang memuaskan. Hal ini membuktikan bahwa jalan diplomasi bukanlah solusi. 


Sikap Pengecut Pemimpin Muslim


Disatu sisi salah satu pemimpin muslim Erdogan sampai saat ini tidak kunjung menunjukkan perlindungannya kepada Masyarakat Gaza dengan mengirimkan tantara. 


Negara Mesir yang memiliki control atas gerbang Rafah juga tidak bisa berbuat banyak. Mesir masih enggan membuka akses gerbang Rafah dengan mudah yang menyebabkan bantuan kemanusiaan sulit masuk ke wilayah Gaza. Negara Indonesia sendiri masih belum mampu membawa tentara untuk masuk ke wilayah Gaza. Diketahui juga bahwa penyaluran bantuan tantara harus atas mandat PBB. Bahkan, pertemuan KTT OKI Liga Arab di Riyadh pada 11 November 2023 juga tidak mampu membantu Palestina dalam ranah militer seperti mengirimkan tantara untuk melawan zionis penjajah.


Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah ﷺ :


يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ آَمَا تَدَاعَى الْأَآَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ آَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ ُثَاءٌ آَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّآُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَآَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ

“Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya di atas nampan. Maka salah seorang bertanya : ”Apakah karena saat itu jumlah kami sedikit?” 


Rasulullah menjawab: justru saat itu kalian banyak, akan tetapi kalian seperti buih di lautan. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menimpakan dalam hati kalian penyakit Al-Wahn. Seseorang bertanya : ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahn itu?” Nabi shallallahu ’alaih wa sallam menjawab : ”Cinta dunia dan takut akan kematian. (HR. Abu Dawud, hadist no. 4297).


Jihad Satu-satunya Solusi


Terdapat tiga alasan mengapa jihad adalah solusi pembebasan Palestina. Pertama, mustahil untuk mengakhiri penjajahan Zionis Yahudi lewat jalur politik atau diplomasi. 


Kedua, Islam mengharamkan berdamai dengan siapapun yang memerangi kaum Muslim, apalagi meminta solusi yang ditawarkan oleh Barat. Allah SWT, berfirman :


“Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim” (TQS Al Mumtahanah : 9).


Ketiga, Syariat Islam telah mewajibkan Jihad atas kamu Muslim untuk memerangi musuh. Allah SWT, berfirman :

وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ

“Perangilah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah)” (TQS Al Baqarah : 191).


Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani dalam Kitab Asyakhsiyyah Islamiyah menyatakan bahwa jihad adalah Fardhu ‘Ain jika kaum Muslim diserang oleh musuh. Hal ini juga disampaikan oleh Syaikh Said bin Ali Wahf al-Qathani dalam kitab Al Jihaad-Fii Sabilillah “jika musuh telah memasuki satu negeri kaum Muslim, maka Fardhu ‘Ain atas penduduk negeri tersebut untuk memerangi musuh dan mengusir mereka. 


Juga wajib atas kaum Muslim untuk menolong negeri itu jika penduduknya tidak mampu mengusir musuh. Hal itu dimulai dari yang terdekat kemudian yang terdekat”. Berdasarkan hukum ini, wajib bagi kaum Muslim di wilayah terdekat seperti Mesir, Yordania, Libanon dan Suriah untuk mengirimkan pasukan. 


Haram bagi mereka berdiam diri atau hanya sekedar mengecam. Sudah sepantasnya penguasa Arab dan Muslim mengirimkan tentara mereka untuk membantu pejuang Palestina dalam mengusir kaum Yahudi penjajah. 


Karena mereka hanya bisa diusir dari Palestina tersebut dengan mengerahkan pasukan militer. Sesungguhnya hal itu sangat mudah, kekuatan militer negeri Muslim secara perhitungan jauh lebih kuat daripada kekuatan militer zionis seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Apalagi kalau semua umat Muslim seluruh dunia Bersatu. Rasulullah ﷺ bersabda, 

“Orang mukmin terhadap mukmin lainnya tak ubahnya suatu bangunan yang bagian-bagiannya (satu sama lainnya) saling menguatkan.” (HR Muslim).

 

Persatuan tersebut tidak dapat terwujud apabila penghalang berupa sekat-sekat negara yang hakikatnya merupakan buatan kaum penjajah Barat tetap ada. Karena itu, umat memang membutuhkan seorang Imam yang dapat mempersatukan. Rasulullah SAW, bersabda :

“Imam (khalifah) adalah perisai, di belakang dia kaum Muslim berperang dan berlindung” (HR. Al Bukhari Muslim).


Dulu Palestina juga masuk ke dalam pelukan dan perlindungan kaum Muslim pada masa Kekhalifahan Umar bin Khattab. Saat itu, Amirul Mukminin menandatangani Perjanjian Umariyah Bersama Uskup Yerusalem Sofronius. Di antara klausulnya adalah tidak mengizinkan seorang Yahudi pun tinggal di tanah Palestina. 


Pada masa Rasulullah, kaum Yahudi di Madinah juga terusir setelah mereka melakukan pengkhiantan terhadap Daulah dan kaum Muslim, sehingga menjadi sangat penting bagi kaum Muslim atas keberadaan seorang Pemimpin yang menjalankan syariat Islam. 


Selain sebagai pemimpin, khalifah juga merupakan panglima angkatan bersenjata. Jihad memang hukumnya fardhu untuk setiap Muslim. Namun, pengurusan Jihad hanya wewenang Khalifah, bukan orang lain.  Khilafah menjadi penting karena semua struktur yang berkaitan dengan jihad dan ditangani oleh Departemen Peperangan (Da’irah al-Harbiyah) harus atas komando dari seorang Khalifah. 


Selain itu, politik luar negeri (Al-Kharajiyah) memiliki kategori tersendiri dalam menjalin hubungan negara dengan negara-negara lain yaitu pertama, negara-negara yang ada di dunia Islam dianggap seolah-olah berada dalam satu wilayah negara, sehingga tidak masuk ke dalam hubungan luar negeri, dan tidak dimasukkan dalam politik luar negeri. 


Negara wajib menyatukan negara-negara tersebut ke wilayahnya. Kedua, negara-negara yang terikat perjanjian di bidang ekonomi, perdagangan, bertetangga baik atau perjanjian tsaqafah, maka negara-negara tersebut diperlakukan sesuai dengan isi teks perjanjian yaitu, mendapatkan perlakuan yang sama antara kedua belah pihak dan tidak menyebabkan kuatnya negara yang bersangkutan. 


Ketiga, negara-negara yang antara kita dan mereka tidak terikat perjanjian, termasuk negara imperialis seperti Amerika, Inggris, dan Perancis, begitu pula dengan negara-negara yang memiliki ambisi pada negara-negara Islam seperti Rusia, maka secara hukum dianggap sebagai negara yang bermusuhan (muhariban hukman). 


Negara menempuh berbagai tindakan kewaspadaan dan tidak menjalin hubungan diplomatik. Keempat negara-negara yang secara terang-terangan memerangi Daulah seperti Israel, maka terhadap negara tersebut harus diberlakukan sikap dalam keadaan darurat perang sebagai dasar setiap perlakuan dan tindakan, baik terdapat perjanjian gencatan senjata atau tidak. Seluruh penduduknya dilarang memasuki wilayah Islam.  


Hanya dengan itu solusi Palestina dapat terselesaikan. Sehingga haram bagi kita membiarkan kaum Muslim Palestina menderita tanpa pembelaan dari kita. Khalifah adalah perisai umat yang akan melindungi dan membela setiap kaum Muslim.  


Palestina adalah milik umat Islam seluruh dunia. Masalah Palestina bukan sekadar masalah kemanusiaan atau konflik internal. Lebih dari itu, masalah Palestina adalah masalah umat Islam di seluruh dunia. 


Ketika Masjidil Aqsa dihinakan, itu penghinaan bagi kita. Palestina merupakan bagian negeri Syam, bumi para nabi. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Para nabi tinggal di Syam. Tidak ada sejengkal pun Kota Baitulmaqdis, kecuali seorang nabi atau malaikat pernah berdoa atau berdiri di sana.” (HR At-Tirmidzi).


Wallahu a’lam bish-shawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post