Gelora Pemuda Memaknai Hari Sumpah Pemuda


Oleh: Nina Iryani S.Pd


Tanggal 28 Oktober 1928, merupakan hari bersejarah berupa Sumpah Pemuda. Dengannya berproseslah hingga terjadi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Semua yang terjadi tidak lepas dari peran pemuda, hingga 95 tahun lah sudah peringatan hari Sumpah Pemuda menjadi saksi nyata peran pemuda menjadikan Indonesia merdeka secara fisik dari penjajahan. 


Adapun sumpah pemuda berbunyi :

1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.


Begitu dalam dan pentingnya peran pemuda. Pemuda merupakan tonggak awal maju mundurnya sebuah negara. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa. Pemuda berkekuatan tangguh, berperan serta membangun peradaban di kemudian hari. 


Namun, kenyataannya hari ini, pemuda Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Pemuda Indonesia baru-baru ini mengalami :

1. Perundungan (pembulian) MK siswa SMP Negeri 2 Cimanggu, Cilacap menganiaya FF adik kelasnya hingga patah tulang rusuknya. 

2. Murid ancam guru SMP Negeri 8 kota Banjar.

3. Mahasiswa bunuh diri di dalam kos-kosan masih di Indonesia.

4. Kasus femisida anak anggota pejabat yang membunuh pacarnya di tempat karaoke Blackhole baru-baru ini. Dan lain sebagainya. Ada apa dengan pemuda Indonesia?


Seharusnya, pemuda bangkit. Maju mundurnya sebuah negara tidak lepas dari peran pemuda. Di antara pemuda tangguh dan berkualitas dibutuhkan pemuda yang :

1. Berilmu. Sebagaimana dalam firman Allah SWT, Q.S Al-Mujadalah ayat 11:

"Barangsiapa siapa yang menginginkan dunia, maka harus dengan ilmu, barangsiapa yang menginginkan akhirat maka dengan ilmu, dan barangsiapa yang ingin kedua-duanya maka harus dengan ilmu."


2. Memiliki akhlak yang mulia. Firman Allah SWT dalam Q.S Al-Qalam ayat 4:

"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung".


Rosul SAW pun bersabda :

"Sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (H.R Bukhori, Ahmad dan Hakim).


3. Disiplin menggunakan waktu. Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Ashr ayat 1-3 :

"Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." 


4. Berintegritas moral (beriman). Berdasarkan Q.S Al-Kahfi ayat 13 :

"Mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk."


Demikian Islam mengatur dan memberikan arahan seharusnya yang ada di benak generasi pemuda gemilang, agen perubahan dan pemersatu bangsa, bangkitnya peradaban Islam, demi melanjutkan kembali kehidupan Islam yang aman, damai dan sejahtera. 


Semua terjadi jika Islam kaffah diterapkan. Maka seluruh aturan Allah dan Rasul pun diterapkan. Hukum dilaksanakan dengan seadil-adilnya. Meraih kepercayaan publik dengan penerapan aturan bukan isapan jempol belaka. 


Sistem Kapitalisme yang hanya ucapan dan janji semata terbukti gagal mencetak generasi optimal sejahtera karena pemuda adalah generasi tumpuan bangsa yang perlu dibina demi masa depan negara sejahtera, lohjinawi gemah ripah, repeh rapih. Mari kembali menuju Islam kaffah.


Wallahu'alam bissawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post