DEKADENSI MORAL GENERASI BUAH CARA HIDUP LIBERAL


OLEH : RIFDATUL ANAM


Maraknya aborsi janin yang banyak dilakukan generasi muda adalah akibat dari bebasnya pergaulan saat ini. Menandakan betapa rusaknya kehidupan sistem pergaulan di tengah masyarakat kita yang menyebabkan  begitu banyak generasi muda yang terjebak didalamnya.


Sebagaimana yang telah diberitakan oleh Polda Metro Jaya yang berhasil membongkar praktik aborsi ilegal di sebuah rumah salon kecantikan yang ternyata adalah klinik ilegal di Jalan Tanah Merdeka, Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur. Polisi dan jajarannya telah menemukan sejumlah barang bukti yang berada di dalam septic tank berupa tulang belulang yang di duga berasal dari janin aborsi yang di buang pelaku, dan telah menangkap tersangka yaitu pemilik rumah dan seorang pembantu rumah tangga yang merupakan warga pendatang yang mengontrak sejak 2 tahun belakangan dan membuka salon kecantikan untuk menutupi praktik aborsi ilegal.  (Humas polri, 2/11/2023).


Kasus ini adalah salah satu contoh dari banyaknya kerusakan moral yang telah terjadi di tengah masyarakat kita. Kejahatan seksual, tindakkan kekerasan, seks bebas, narkoba, pornografi, aborsi dan lainnya, nyaris setiap hari beritanya selalu ada di media massa ataupun media sosial. Tak bisa di pungkiri lagi kehidupan di tengah masyarakat kita sudah seperti masa jahiliyah yang bebas dan tidak tau aturan yang menjadikan lebih besarnya peluang kehancuran penerus bangsa.


Mirisnya lagi, adanya fasilitas aborsi aman untuk mencegah kematian ibu dan berbagai resiko lainnya dengan ketentuan bagi korban kekerasan seksual dan darurat medis yang di dukung dunia dengan memberikan hak reproduksi  bagi perempuan sebagai bagian dari hak asasi manusia. Berdasarkan hal itu negara wajib memenuhi hak-hak reproduksi remaja sebagaimana yang tertuang dalam rencana aksi International Conference on Population and Development (ICPD) yang menjamin pengakuan dan pemenuhan hak reproduksi remaja di Indonesia. Seakan memberikan solusi tapi di balik itu tersimpan bahaya besar yang mengancam remaja karena berpotensi mendorong adanya liberalisasi seksual.


Kebanyakan remaja saat ini menjalani cara hidup yang liberal seperti aturan barat yang bebas memilih dan menentukan kehidupan seksual dan reproduksinya sendiri. Sistem pendidikan sekuler juga menjadikan mereka lebih mengedepankan nilai akademik dibandingkan nilai moral dan akhlak. Sistem sekulerisme membuat  kemerosotan moral generasi semakin parah karena sistem ini telah merusak fungsi keluarga, masyarakat dan negara yang menjadi tempat lahirnya generasi cemerlang . Dari sisi keluarga disibukkan dengan memenuhi kebutuhan hidup dan mencukupi ekonomi keluarga sehingga mengabaikan hak-hak anak. Sedangkan masyarakatnya tidak peduli dengan sesama, dan negara juga tidak memiliki kontrol sosial yang melarang bercampur baur (ikhtilat) dan berdua-duaan (berkhawat) antara laki-laki dan perempuan. 


Rusaknya moral generasi tidak dapat diselesaikan dengan tuntas jika masih membiarkan sistem sekuler kapitalime ini mengatur kehidupan manusia. Akar permasalahan yang sistemis ini membutuhkan solusi yang sistemis pula, yaitu dengan mengganti sistem sekuler kapitalisme dengan sistem Islam yang memiliki solusi komprehensif dalam menyelesaikan masalah dengan tuntas. 


Tindakan aborsi dalam Islam jelas hukumnya haram, tindakan tersebut termasuk pembunuhan dan berdosa besar. Hukumannya  adalah membayar diyat (tebusan). Tidak ada hak reproduksi dalam Islam dan Islam tidak akan memberikan layanan fasilitas aborsi aman. Islam tidak mengakui adanya hak asasi manusia, seorang muslim wajib tunduk kepada aturan Allah SWT.


Dalam sistem Islam, pendidikannya berbasis akidah Islam yang dapat membentuk karakter kepribadian Islam yang akan melahirkan ketakwaan individu. Sistem sosial juga akan memisahkan interaksi antara perempuan dan laki-laki, serta memiliki kontrol masyarakat yang akan melarang dan memberi peringatan kepada pelaku kemaksiatan. Negara berperan besar dalam mewujudkan hal itu dengan menerapkan hukum-hukum dari Allah SWT bukan yang lain.

Wallahu'alam bishawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post