Bullying Kian Meresahkan, Apa yang Salah Dengan Sistem Pendidikan?


Oleh: Marlina Wati 
(Mahasiswa Peduli Umat)


Bullying masih saja terus terjadi padahal sudah banyak aturan ditetapkan oleh negara, bagi siapa yang melanggarnya akan mendapatkan sanksi, tetapi masih ada yang melakukannya. Kasus kekerasan ini tidak hanya terjadi di dalam keluarga dan masyarakat, tetapi sampai masuk ke lingkungan sekolah.


Sebulan ke belakang ada sebuah kasus kekerasan anak yang sempat menghebohkan jagat maya, kekerasan ini tidak hanya dilakukan sekali tapi berulang kali, dengan tempat yang berbeda. Mirisnya, pelaku kekerasan juga merupakan teman sebaya dan kejadian terjadi di lingkungan sekolah.


Seperti kasus perundangan yang terjadi pada siswa SMP di Cilacap, kasus ini hangat di perbincangkan sebab video yang di pertontonkan korban tengah disiksa oleh temannya. Dalam video tampak seorang siswa dianiaya oleh siswa lain, dengan cara dipukul dan ditendang yang lebih parahnya lagi disaksikan beberapa siswa lain, tapi tidak ada yang melerainya.


Kasus yang serupa terjadi di Balikpapan dengan korban siswa SMP, kekerasan ini dilakukan teman sebayanya yang berusia 13 tahun dengan cara dipukul dan ditendang, kejadian ini berawal dari korban yang mengirim pesan via Instagram ke pacar salah satu pelaku. Dua contoh kasus kekerasan pada anak dan terjadi di lingkungan pendidikan yang membuat masyarakat menjadi gelisah. (Tirto.id, 22/10/2023)


Bullying yang terjadi saat ini menjadi pusat di tengah-tengah masyarakat yang membuat kalangan pelajar semakin gelisah. Pasalnya, kasus bullying yang terjadi membuat luka batin yang luar biasa, akhirnya mata rantai bullying terbentuk di sekolah. Sehingga pelaku mengambil sikap untuk balas dendam pada pelaku dengan melakukan tindakan kekerasan hingga membunuh. 


Munculnya kasus bullying ini tidak terlepas dari penerapan sistem pendidikan sekuler yang diterapkan di negeri ini, di mana pembelajaran kurikulum yang diterapkan dalam sekolah didorong oleh nilai-nilai sekuler-liberal. 


Islam memang diajarkan, tapi hanya dipahamkan secara aspek ritual saja, sedangkan pada aspek lain mereka tanamkan nilai liberal kapitalisme. Hingga yang kita temui saat ini para pelajar terbentuk menjadi sosok yang mudah terpengaruh dan melakukan aktivitas sesuka hatinya tanpa landasan iman, serta mereka tidak memikirkan konsekuensi dari setiap aktivitasnya baik di dunia maupun di akhirat.


Penanyangan media saat ini, yang ditayangkan adalah adegan kekerasan yang bisa menjadi pemicu para pelajar melakukannya tindakan kekerasan, begitu juga dengan hal pendidikan di dalam rumah yang hari ini tidak didominasi oleh pendidikan Islam, karena pemahaman orang tua terhadap mendidik anak yang jauh dari ajaran Islam.


Dalam sistem yang diterapkan saat ini, tentu masalah bullying ini tidak akan terselesaikan, karena mereka hanya mencari manfaat semata. Satu-satunya sistem yang bisa menuntaskan kasus bullying ini, hanyalah sistem Islam Kaffah. 


Sistem Islam akan mampu melahirkan berbagai ragam kebijakan yang dapat menyelesaikan persoalan kekerasan secara terintegratif. Dimana Islam akan menetapkan keluarga sebagai elemen paling utama dalam mendidik serta mengasuh anak-anak mereka dalam mengajarkan akidah Islam.


Dalam negara Islam, seorang ibu akan menanamkan keimanan sejak dini, ibu mencurahkan kasih sayang kepada anak dan membelakali anak dengan ilmu Islam, hingga seorang anak akan terbentuk kepribadian Islam. Maka dengan adanya didikan dari seorang ibu,  anak akan menstabilkan setiap aktivitasnya sesuai dengan syariat Islam. 


Dalam Islam, masyarakat akan melakukan amar makruf nahi mungkar, saling menasehati satu sama lain dalam hal kebenaran. Sehingga anak akan tumbuh dalam lingkungan yang takwa dan terlindungi dari perilaku maksiat.


Selanjutnya, ada peran negara Islam yang akan menerapkan sistem pendidikan Islam yang menguatkan akidah serta bertujuan untuk membentuk generasi berkepribadian Islam, maka terbentuklah setiap dalam diri anak pola pikir dan pola sikap Islami, mereka akan berlomba-lomba dalam ketaatan, serta akan diajarkan supaya bisa menguasai tsaqofah Islam yang handal dalam sains dan teknologi.


Dalam negara Islam juga akan mengelola media agar tidak menayangkan konten-konten yang dapat merusak generasi seperti konten kekerasan dan kriminal. Media akan di jadikan sebagai sarana dakwah serta menyebarluaskan tsaqafah Islam, sungguh negara Islam yakni Khilafah yang mampu memberikan solusi yang komprehensif untuk memberantas kasus bullying ing secara tuntas dan menyeluruh.

Post a Comment

Previous Post Next Post