Mahasiswa, Aktivis Dakwah, Guru.
Krisis moral kian mengikis fungsi akal dan akhlak buruk yang semakin membuat generasi remaja terpuruk, terutama remaja muslim. Rusaknya moral generasi muslim sudah menjadi pemandangan sehari-hari yang biasa dilihat di setiap sudut negeri yang mengimplementasikan karakter pancasila sebagai karakter bangsa yang berbudi pekerti. Tak tanggung-tanggung rusaknya moral generasi remaja mampu mengubah objek menjadi subjek. Remaja yang mulanya sebagai objek tindak kejahatan kini beralih menjadi subjek pelaku kejahatan.
Dikutip dari Tribunnews pada Rabu, 26 desember 2018 lalu, terjadi kasus prostitusi yang melibatkan remaja dan mahasiswa yang menambah deretan panjang potret buram remaja saat ini. Coordinator Pencegahan HIV PKBI lampung, Rahmat Cahya Aji menuturkan, 20% pelanggan pekerja seks komersial (PSK) masih berstatus sebagai siswa SMA.
Kasus yang tak kalah menghebohkan yaitu pelajar SMP mengalami kekerasan seksual yang dilakukan oleh pelajar SMA, di Taman Hijau Balangan. Mulidiah, Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak, memaparkan, dari sejumlah kasus yang ditangani, ada beberapa faktor utama terjadinya kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur. Dikutip banjarmasinpost paringin.
Masih banyak kasus-kasus serupa yang terjadi, ini hanya sebagian kecil fakta dari gambaran rusaknya moral remaja yang ada saat ini. Tindakan kriminal yang dilakukan remaja tidak hanya sebatas tindakan asusila saja namun hampir semua bentuk tindakan kriminal dengan berbagai kasusnya.
Generasi muda atau remaja memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah peradaban dan perkembangan suatu bangsa. Generasi muda merupakan penerus yang akan mewarisi kepemimpinan Negara, yang akan menentukan arah kemajuan dan peradaban suatu bangsa. Suatu bangsa akan terbaca arah masa depan peradabannya dengan melihat moral, akhlak, pemikiran dan arah pandang tentang kehidupan. Persoalan ini semakin pelik tatkala terjadinya pembaratan di segala bidang. Di Bidang budaya misalnya, musik, pakaian, makanan, gaya hidup semua berkiblat kearah barat.
generasi saat ini telah terjerumus pergaulan bebas, tak ada lagi batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Yang berujung pada MBA (Married By Accident), pembuangan janin atau aborsi. Krisis moral yang terjadi saat ini merupakan buah dari diterapkannya sistem sekuler kapitalis yang melahirkan liberalisasi atau pencabutan pembatasan atau lebih dikenal dengan kebebasan sesuai dengan keinginan dengan mengedepankan hak asasi manusia berdasarkan sekulerisasi kapitalisme. Akibatnya adalah muncullah berbagai pemahaman – pemahaman yang menyebabkan terjadinya krisis identitas terutama pada generasi muda sebagai generasi penerus. Kurikulum-kurikulum yang diterapkan di instansi pendidikan pun semakin sekuler. Semua menjadi semakin lengkap dengan adanya legalitas hukum oleh pemerintah dengan bersandar pada undang-undang demokrasi. Agama hanya digunakan untuk aktifitas ritual keagamaan sedang dalam pergaulan, hanya berstandart kebebasan. Pacaran, ikhtilat, bahkan zina merupakan aktivitas yang biasa sehingga aborsi tak terelakan lagi.
Pada tahun 1991, diselenggarakan Konferensi Dunia untuk Kependudukan dan Pembangunan (ICPD). Dalam konferensi itu diusulkan legalisasi abortus, seks bebas pra dan ekstra marital, keluarga per orang tua tunggal (single parent family), lesbianisme dan homoseksual. Hal ini menambah pelegalan terhadap system pergaulan sekuler semakin mendapat lampu hijau.
Dalam islam pergaulan antara laki-laki dan perempuan diatur sedemikian rupa sehingga terjaga fitrahnya. Tidak interaksi antara laki-laki dan perempuan secara bebas. Laki-laki dan perempuan berinteraksi hanya sat-saat tertentu semisal muamalah, hal kesehatan, pendidikan dan hal-hal lain yang sudah diatur oleh aturan syariat. Diluar itu tidak ada interaksi lawan jenis bukan mahram terjadi. Islam melarang dengan tegas perbuatan zina bahkan yang mendekatinya semisal pacaran. Sungguh hanya khilafah islamiyah lah yang mampu menyelesaikan personal ini dan mengembalikan fungsi akal sesuai fitrahnya. Membangun generasi berkepribadian islam, berjiwa pemimpin, faqih fiddin dan terdepan dalam sain dan teknologi.
Wallahu a’lam bissowab
Post a Comment