Problem peperangan palestina dan Israel sudah lama terjadi kurang lebih 75 tahun dan peperangan selalu di mulai dari Israel, namun pada tahun ini berbeda. Hamas melalui Operasi Badai Al-Aqsa yang dincarkan pada Sabtu (7/10/2023) menggemparkan dunia internasional. Sampai saat ini perang Palestina dan Israel masih berlanjut, korban terus berjatuhan, bahkan sekarang Israel lebih agresif dalam membantai palestina.
Hal ini membuat Israel menyerang Gaza secara membabi buta, bukan hanya pejuang palestina tapi juga warga sipil, anak-anak, perempuan, tenanga medis. Agresi brutal dan keji Zionis Yahudi terhadap rakyat Palestina makin menjadi-jadi, sampai saat ini jumlah kaum muslim yang meninggal kurang lebih 10.000 jiwa. Tentu penjajahan Israel ini mendapat banyak kecaman dari dunia.
Menanggapi perkembangan situasi di Gaza, penggiat kemanusiaan asal Indonesia yang tinggal di Jalur Gaza, Abdillah Onim, dalam sebuah diskusi secara virtual pada Jumat (13/10) menjelaskan bagaimana Israel selalu melanggar hukum internasional dan berbagai perjanjian yang telah ditandatangani. Israel bahkan terus memperluas wilayahnya dan sekarang sudah menguasai lebih dari 80 persen wilayah itu. Israel, tambah Onim, terus membangun permukiman Yahudi di Tepi barat. (VOA Indonesia, 14-10-2023).
Seruan jihadpun datang.
Belum lama ini sejak serangan tersebut, viral di media sosial seruan jihad yang disampaikan panglima tinggi Al Qassam atas penjajahan yang terus dilakukan pihak Israel. Mirisnya negeri-negeri muslim termasuk Indonesia, hanya menyerukan penghentian perang dan mengecam Israel atas tindakan biadabnya terhadap muslim Palestina. Penguasa negeri-negeri islam terus berulang melakukan hal yang sama seperti sebelumnya.
oleh karenanya sangat jelas bahwa kecaman, resolusi damai, juga solusi dua negara yang disuarakan banyak pihak adalah solusi yang basa basi atas persoalan pendudukan Israel atas palestina. Tak akan pernah tuntas mengakhiri masalah di bumi palestina. dalam pandangan islam haram berdamai dan bersahabat dengan entitas yang memerangi kaum muslim. karena itu apapun bentuk perdamaiannya. apalagi solusi dua negara yang ditawarkan oleh barat adalah haram.
solusinya adalah mengirim bantuan Militer, inilah yang harus dilakukan untuk mengusir kaum penjajah yahudi dari Palestina. Allah SWT berfirman:
وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ
Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian (TQS al-Baqarah [2]: 191).
Untuk menghilangkan penjajahan Yahudi ini, tidak ada cara lain kecuali dengan perang jihad fisabilillah. Untuk itu kewajiban utama untuk jihad ini, ada pada pundak penguasa negeri-negeri Islam dan para panglima perang yang memiliki tentara yang terlatih, peralatan tempur, pesawat-pesawat tempur dan persenjataan yang lebih dari cukup.
Namun, jihad fii sabilillah tentu membutuhkan persatuan kaum muslimin di bawah naungan Khilafah dengan Khalifah yang satu. Yang akan menjadi pengomando jihad. Inilah kekuatan besar umat Islam, Rasulullah SAW bersabda : “Imam (Khilafah) itu laksana perisai; kaum muslim diperangi (oleh kaum kafir) di belakang dia dan dilindungi oleh dirinya” (H.R Muslim)
Sungguh, tegaknya Khilafah akan melindungi kaum Muslimin dimanapun mereka berada, akan mengembalikan kemuliaan kaum Muslimin dan mengahapuskan segala bentuk penjajahan yang dilancarkan oleh musuh-musuh Islam.
Karena itu umat memang membutuhkan seorang khalifah, pemimpin kaum Muslim sedunia. Rasulullah saw. telah bersabda:
إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ
Imam (Khalifah) adalah perisai, di belakang dia kaum Muslim berperang dan berlindung (HR al-Bukhari Muslim).
Khalifahlah yang akan menyerukan sekaligus memimpin langsung pasukan kaum Muslim di seluruh dunia untuk membebaskan tanah Palestina dan menyelamatkan kaum Muslim di sana. Bahkan Khilafah pula yang akan menyelamatkan kaum Muslim di berbagai negeri di mana mereka ditindas. Di sinilah pentingnya umat ini untuk serius dan sungguh-sungguh untuk memperjuangkan kembalinya Khilafah ‘alâ minhâjan-Nubuwwah..
WalLâhu a’lam bi ash-shawâb..
Post a Comment