Oleh : Fransiska, S.Pd
Sudah kita ketahui bersama bahwa konflik antar Palestina dan Israel tidak pernah berhenti. Bahkan saat ini, terjadi kembali peperangan antara Palestina dan Israel. Perang Gaza yang terjadi sejak Sabtu pada pekan lalu (7/10) hingga saat ini telah menewaskan 1.500 warga Palestina dan melukai 5.339 lainnya; sementara di pihak Israel, sedikitnya 1.300 orang tewas akibat serbuan pasukan Hamas dan Jihad Islam yang telah memicu perang. Penggiat kemanusiaan asal Indonesia yang tinggal di Jalur Gaza, Abdillah Onim, dalam sebuah diskusi secara virtual menjelaskan bagaimana Israel selalu melanggar hukum internasional dan berbagai perjanjian yang telah ditandatangani. Israel bahkan terus memperluas wilayahnya dan sekarang sudah menguasai lebih dari 80 persen wilayah itu. Beliau pun mengatakan bahwa Israel terus membangun permukiman Yahudi di Tepi barat yang sebenarnya melanggar hukum internasional, namun dunia tampaknya membutakan mata. (voaindonesia.com/14/10/23).
Akibat kondisi ini seruan jihad disampaikan oleh Panglima Tinggi Al-Qassam, Muhammad ad-Dhaif, intinya mengajak seluruh kaum Muslim untuk berjihad melawan Israel. Untuk merebut kembali wilayah Palestina yang sebagian besar sudah dikuasai oleh Israel. Mengambil hak kaum Muslim yang dirampas oleh Yahudi (Republika.co.id/15/10/23). Meski saat ini bantuin dari sisi makanan dan obat-obatan pun tidak berhenti datang untuk saudara kita di Palestina, tapi sejatinya bukan itu yang mereka butuhkan. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Panglima Tinggi Al-Qassam bahwa mereka butuh bantuan secara militer untuk mengusir para penjajah Israel agar tanah suci berada kembali pada kaum Muslim.
Namun kondisi saat ini yang terbatas dengan sekat Nasionalisme, sehingga sulit untuk kita membantu saudara Muslim kita yang berbeda negara. Sangat sulit bagi pemimpin Muslim saat ini untuk mengerahkan militernya dalam membantu Palestina dalam menyerang Israel akibat adanya _nation state_. Walhasil pemimpin Muslim saat ini hanya bisa memberikan statement tanpa ada tindakan konkret dalam menyelesaikan konflik Palestina dan Israel.
Konflik antar Palestina dan Israel ini memang hanya membutuhkan satu solusi, yaitu menyatunya seluruh kaum Muslim di dunia yang menerapkan Islam dalam bingkai negara. Sehingga kaum Muslim memiliki kekuatan yang besar di dunia. Seperti dulu Islam mampu memimpin dunia dalam kurun waktu 13 abad yang akhirnya diruntuhkan oleh laknatullaah Mustafa Kemal Attaturk. Dengan adanya Negara Islam yang menerapkan sistem Islam, maka akan mudah konflik Palestina ini terselesaikan. Saatnya kaum Muslim bersatu dalam menerapkan syariat Islam dalam bingkai negara.
Wallahu 'alam bishowab
Post a Comment