Problem Harga Beras Saat Ini

 


Oleh : Ummi Gibran 


Dilansir dari Tirto.id - Beberapa komoditas pangan seperti beras, bawang putih, bawang merah, cabai rawit merah, cabai merah keriting tv, daging ayam, telur, minyak goreng, hingga gula mengalami kenaikan harga. Hal tersebut terlihat berdasarkan data panel harga pangan yang dilansir dari laman Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kamis (12/10/2023). Harga beras medium kembali mengalami peningkatan yang tipis. Rata rata harganya mencapai Rp13.190 per kilogram (kg) dari yang sebelumnya menyentuh Rp13.170 per kg. Naiknya harga beras medium telah merambah ke beberapa daerah. Harga beras medium paling mahal dibanderol Rp30.000 per kg di Kabupaten Puncak, Papua. Sedangkan, untuk yang paling murah dipatok Rp11.000 per kg di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.


Presiden menyatakan stok cadangan beras negara aman. Aneh nya masih akan melakukan import.Di sisi lain, harga beras semakin mahal rakyat makin sulit memenuhi kebutuhan makanan pokok.apalagi harga pangan yang lain juga ikut mahal.


Begini lah ketika kita hidup dalam system saat ini. System di mana memisahkan agama dari kehidupan.Tidak lagi menggunakan halal haram sebagai landasan nya. Jadi tak heran di system' saat ini harga beras akan terus melambung tinggi.secara kita ketahui,Indonesia memiliki tanah yang subur, tapi miris dengan  kondisi saat ini rakyat Indonesia masih kesulitan mendapatkan beras, terlebih saat ini harga beras sedang melambung tinggi.

Ibarat peribahasa tikus mati di lumbung padi.begitulah kurang lebih kondisi rakyat Indonesia saat ini.


Berbeda hal nya ketika system' Islam masih di terapkan. 

Islam akan menetapkan negara sebagai junnah dan raa'in.islam menjamin pemenuhan kebutuhan pokok rakyat dengan berbagai mekanisme.


Seperti contoh nya ketika masa Umar bin khotob, beliau menjadi teladan yang sangat bertanggung jawab terhadap rakyat nya.

Salah satu langkah yang Umar lakukan untuk menegakan keadilan memastikan keadaan rakyat nya baik-baik saja di tengah paceklik yang melanda pada masa pemerintahan nya.Beliau berpatroli dari satu rumah ke rumah yang lain nya.hingga pada suatu malam, ia berkeliling untuk melakukan pemantauan.saat itu dia ditemani oleh Zaid Bin aslam.mereka berdua berkeliling kota Madinah dan sekitar nya.hingga sampai di luar Madinah,tampak dari kejauhan sebuah cahaya.penasaran,kedua nya pun mendekati sumber cahaya itu.ternyata itu adalah nyala api milik wanita janda tua dengan tiga anak kecil yang semu nya sedang menangis.wanita itu sedang memasak sesuatu di panci sambil menyumpahi Umar dalam doa nya." Wahai Tuhan ku berilah balasan terhadap umar.ia telah berbuat dzolim.enak saja,kami rakyat nya kelaparan sementara dia hidup serba berkecukupan," ujar si wanita.


Mendengar ucapan wanita itu,Umar pun menghampiri nya dan mengucapkan salam."boleh kah kami masuk?" Kata Umar dengan lembut."silahkan" jawab si wanita.dia tidak tahu bahwa lelaki yang menghampiri nya adalah Umar sang kholifah.umar menanyakan tentang kondisi nya dan keadaan anak-anak nya.aku dan anak-anak ku kelaparan.aku tidak punya apa- apa dan tidak bisa berbuat apa-apa,terang wanita itu dengan nada sendu.


Lalu,apa yang engkau masak di panci ini?, tanya Umar.

"Itu hanya air mendidih yang ku isi dengan batu agar anak-anak ku mengira aku sedang memasak makanan,dengan begitu mereka akan terhibur."mendengar semua itu umar sangat malu.singkat cerita beliau langsung bergegas mengambil kebutuhan pokok seperti gandum,daging, untuk di berikan kepada wanita itu dan anak-anak nya.


Kisah tanggung jawab Umar ini menjadi tamparan keras bagi sebagian pemimpin negeri ini yang kadang mengabaikan kepentingan rakyat nya, sementara kebutuhan pribadi menjadi prioritas nya.apakah dia pernah berfikir di akhirat kelak bagai mana saat di mintai pertanggung jawaban di hadapan Alloh SWT.


Oleh karena itu wahai kaum muslim sadarlah bahwa system' saat ini adalah system' yang rusak,maka dari itu marilah kita bersama berjuang agar system' Islam bisa di terapkan di tengah-tengah umat. 


Wallah a'lam bi ashshawab

Post a Comment

Previous Post Next Post