Sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu tidak kurang dari 5.000 roket ditembakkan dari Gaza ke Israel. Tentu saja serangan Hamas mendapat pembalasan jauh lebih besar dan lebih brutal. Beberapa negara mulai mengatur rencana untuk mengevakuasi warganya. Baik dari Jalur Gaza maupun dari wilayah Israel termasuk pemerintah Indonesia melalui Kemenlu mengimbau agar WNI yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut.
Situasi bakal lebih memburuk disebabkan blokade total Israel yang mengakibatkan tidak ada aliran listrik, gas, dan air bersih ke Gaza. Padahal, saat ini ribuan pasien terus berdatangan ke RS Gaza tanpa henti akibat bombardir Israel. Hingga per Minggu (15/10) malam korban sudah bertambah menjadi total 4.138 orang.
Menurut laporan kementerian Kesehatan di jalur Gaza, gempuran Israel sejak 7 oktober lalu telah menewaska 2.670 orang dan melukai 9.600 orang lainnya di wilayah tersebut. Sebanyak 56 orang dinyatakan tewas dan 700 orang lainnya terluka di Tepi Barat Palestina.
Serangan Hamas menandakan kekuatan perlawanan terhadap zionis Israel atas penjajah tanah Palestina selama ini. Perjuangan mereka harusnya dibela dan dibantu oleh negara tetangga muslim lainnya bukan membiarkan sendiri karena ikatan nasionalisme. Tidak cukup bantuan kemanusiaan, diplomasi kutukan dan mengevakuasi WNI di sana. Termasuk solusi dua negara yang diusulkan oleh PBB, mengakui keberadaan negara Yahudi.
Israel saat ini pun banyak mendapat dukungan dari negara-negara luar. Amerika, misalnya yang mengirimkan sebanyak mungkin keperluan senjata dan dukungan internasional yang dibutuhkan untuk menghadapi kemarahan Hamas dengan serangan-serangan roketnya. Demikian juga dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Mariam Zakharova menyatakan bahwa Rusia sangat prihatin atas memburuknya konflik Israel dan Palestina. Sikap hampir yang serupa juga ditunjukkan oleh Jerman, Perancis, Kanada, dan Inggris.
Hampir 75 tahun sejak Israel menduduki Palestina dan merebut hak milik tanah Palestina. Selama itu pula sudah tak terhitung banyaknya korbabn di pihak Palestina oleh kebiadaban Yahudi tersebut. Kekerasan dan kekejaman demi kekejaman yang dilakukan oleh Yahudi terhadap rakyat Palestina seolah tak pernah akan berhenti. Terus berulang hingga hari ini.
Palestina merupakan bagian dari negeri syam, juga terdapat masjid al-Aqsha masjid merupakan kiblat pertama umat islam dan tempat singgah perjalanan isra Mi’raj. Masjid al-Aqsha adalah tempat suci ketiga bagi umat islam dan satu dari tiga masjid yang Rasulullah rekomendasikan untuk dikunjungi.
Dengan adanya penjajahan yang terjadi di Palestina, bukan hanya menjadi masalah negara semata. Melainkan melindungi apa yang sudah di jaga oleh Rasulullah dan pejuang-pejuang Al-Aqsha terdahulu. Rakyat muslim harus bersatu untuk memerdekakan Palestina. Di sisi lain, untuk melibatkan pasukan islam di seluruh dunia untuk membantu mujahidin di Palestina juga tidak mudah. Tentu karena adanya penghalang berupa sekat-sekat negara-bangsa yang hakikatnya merupakan buatan penjajah Barat.
Karena itu umat membutuhkan seorang khalifah, pemimpin kaum muslimin sedunia. Khalifahlah yang akan menyerukan sekaligus memimpin langsung pasukan kaum muslim di seluruh dunia untuk membebaskan tanah Palestina dan menyelamatkan kaum muslim di sana.
Pada masa Rasulullah saw., kaum Yahudi di Madinah juga terusir dari Madinah setelah mereka melakukan pengkhianatan terhadap Negara Islam dan kaum Muslim. Kaum Yahudi Bani Qainuqa diperangi dan diusir oleh Rasulullah saw. setelah mereka melecehkan kehormatan seorang Muslimah dan membunuh seorang laki-laki pedagang Muslim yang membela muslimah tersebut. Yahudi Bani Quraizhah diperangi oleh kaum Muslim setelah mereka bersekongkol dengan kaum musyrik Quraisy untuk membunuh Nabi saw. pada Perang Ahzab.
Khilafah pula yang membentengi Palestina untuk terakhir kali dari tipudaya gembong Yahudi Theodor Herzl yang merayu Khalifah Sultan Abdul Hamid II. Kala itu Herzl mencoba menyogok Khalifah dengan uang yang sangat banyak dan berjanji akan melunasi utang-utang Khilafah Utsmaniyah. Namun, harga diri dan ghirah Islam Sultan Abdul Hamid II amat tinggi. Ia menolak tawaran itu bahkan meludahi Herzl.
Karena itulah keberadaan Khilafah Islamiyah adalah sangat penting dan wajib bagi kaum Muslim karena ia akan menjadi pelindung umat. Khilafah adalah perisai yang akan melindungi umat sehingga mereka merasa aman dan nyaman.
Bela Palestina dengan aksi nyata yakni berjuang menegakkan Khilafah sehingga terwujud kepemimpinan yang berani membebaskan Palestina. Gencarkan lagi dakwah dan seruan kepada penguasa dan negara muslim lainnya akan pentingnya Khilafah. Pentingnya Palestina, sejarah Palestina dan pembebasan Palestina. Sikap Khalifah (Sultan Abdul Hamid 2) yang tegas terhadap zionis Israel sehingga mereka tidak berani mengambil tanah Palestina. Saatnya bangkit bela Palestina selamatkan dengan Khilafah. Dengan Khilafah, harta, darah dan jiwa umat tidak akan tumpah sia-sia. Akan ada pembelaan dan pembalasan untuk itu semua.
Post a Comment