Konflik Palestina-Israel Memanas; Khilafah Solusi Tuntas

 


Oleh: Annisa 'Amalia Farouq


Telah berpuluh-puluh tahun lamanya, warga Palestina berada dalam kungkungan Israel. Tak terhitung lagi seberapa banyak darah warga Palestina yang tertumpah karena serangan-serangan keji yang dilakukan oleh Israel tanpa ada belas kasihan. Anak-anak, wanita, dan orang tua yang seharusnya tidak dijadikan sasaran perang pun, justru menjadi sasaran empuk bagi Israel. Sungguh kejam!


Namun baru-baru ini terdengar kabar menggembirakan, bahwa pertolongan Allah telah datang. Ribuan roket Hamas berhasil ditembakkan ke beberapa tempat di Israel, sebagaimana diberitakan oleh laman www.voaindonesia.com berikut ini;


Hamas, pada Sabtu (7/10) menembakkan ribuan roket ke Israel dan mengirim puluhan anggotanya untuk melintasi perbatasan negara yang dijaga ketat. Hal itu merupakan sebuah unjuk kekuatan besar-besaran pada hari libur besar yang membuat Israel lengah. (voaindonesia.com/07-10-2023)


Hamas mengatakan, serangan itu didorong oleh peningkatan gempuran Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat, Yerusalem, dan terhadap warga Palestina di penjara-penjara Israel. Pemimpin bayangan sayap militer Hamas, Mohammed Deif, mengumumkan dimulainya apa yang disebutnya sebagai “Operasi Badai Al-Aqsa.” (voaindonesia.com/07-10-2023)


Namun mirisnya, beberapa negara mengatakan bahwa serangan Hamas ini merupakan 'serangan teroris'. Padahal serangan ini masih terbilang ringan dibandingkan dengan serangan-serangan Israel yang kerap membantai warga Palestina selama ini. Justru Israel lah yang pantas dicap sebagai teroris. Pasalnya, Israel begitu berhasrat untuk menghabisi seluruh warga Palestina demi menjadikan seluruh wilayahnya menjadi bagian dari Israel.


Tak heran ketika dunia Barat mendukung penuh kepada Israel, dan negara-negara Muslim hanya diam, tak mampu untuk menyelamatkan Palestina. Ini dikarenakan adanya perbedaan terkait dengan siapa yang berhak atas tanah Palestina. Padahal, jelas-jelas tanah Yerussalem ini merupakan tanah milik kaum Muslimin yang telah berhasil direbut dari kekuasaan kelompok Nasrani oleh Shalahuddin Al-Ayyubi pada tahun 1187 Masehi.


Dengan demikian, konflik antara Palestina-Israel hanya akan terselesaikan apabila seluruh kaum Muslimin bersatu, merebut kembali tanah suci Yerussalem dari tangan Yahudi Israel. Apabila kaum Muslimin terpecah belah dan masih dalan kungkungan neo-imperialisme, maka Palestina akan tetap menjadi jajahan Israel, karena Palestina saja tidak cukup kuat untuk melawan kezaliman Israel. Terlebih karena ummat Islam sudah seharusnya 'satu tubuh', tidak diam ketika salah satu 'bagian tubuh' lainnya sedang merasakan sakit.


Khilafah, merupakan satu-satunya institusi yang mampu mempersatukan seluruh kaum Muslimin di dunia, serta menegakkan syari'at Allah yang rahmatan lil 'aalamiin. Oleh karena itu, hanya dengan ditegakkannya Khilafah yang dipimpin oleh seorang Khalifah lah yang mampu mengusir Israel dari tanah Palestina. Tanpa Khilafah, maka konflik Palestina-Israel akan selalu tetap abadi.


Allaahu a'lam bi ash-shawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post