Aktivis muslimah ngaji
Konflik Palestina – Israel kembali memanas paska penyerangan yang dilakukan oleh kelompok jihad terbesar Palestina, Hammas, terhadap Israel pada 7 Oktober silam.peluncuran 5.000 roket ke Israel. Serangan tak terduga ini seketika menghancurkan bangunan-bangunan sipil dan pangkalan militer Israel. Hingga hari ini, lebih dari satu pekan paska pecahnya peperangan, masih berlangsung aksi serang menyerang antara kedua belah pihak. Perang ini telah menewaskan ribuan nyawa dari keduanya serta menghancurkan berbagai gedung dan fasilitas umum.
Rapoport menggambarkan badan intelijen “Israel” berada dalam keadaan terguncang, dan kepercayaan “Israel” terhadap tentara telah terguncang hingga ke akar-akarnya. Setidaknya 250 warga “Israel” terbunuh pada Sabtu (7/10), menurut pihak berwenang. Ini adalah kegagalan militer dan intelijen yang memerlukan waktu lama bagi “Israel” untuk pulih, dalam hal kepercayaan diri mereka.”
Sejak pendudukan Israel atas wilayah Palestina tahun 1948, Israel terus melakukan aneksasi atas wilayah tersebut dengan berbagai cara. Dalam hal ini Israel tidak melakukannya sendirian melainkan mendapat dukungan penuh dari Amerika Serikat dan sekutunya, Selama bertahun-tahun, “Israel” telah mengembangkan jaringan infrastruktur pengawasan yang canggih – dan mahal – di dalam dan sekitar Jalur Gaza, yang telah dikepung sejak 2007.
Kita tahu, peperangan Palestina-Israel tidak terjadi sekali atau dua kali. Peperangan tersebut terjadi berkali-kali selama rentang puluhan tahun (sejak 1948 sampai hari ini) dan telah menewaskan banyak nyawa dari kalangan muslim. Bantuan obat, makanan dan pasukan/tentara mujahid dalam faksi-faksi kecil adalah solusi jangka pendek yang akan mengobati luka dalam sesaat. Bantuan tersebut juga tidak mampu menghentikan penjajahan Yahudi di tanah Palestina.
Padahal yang Palestina inginkan adalah kebebasan, yakni ketiadaan penjajah di tanah mereka. Mereka menghendaki bala bantuan dalam kapasitas negara yang memiliki kekuasaan penuh dalam mengendalikan pasukan, bukan kelompok/organisasi yang kewenangannya dengan mudah dapat dilumpuhkan oleh kekuatan negara barat atau organisasi internasional. Mereka menginginkan kehidupan yang tenang di tanah kelahiran mereka tanpa kehadiran penjajah yang menodai kehormatan mereka.
Karena merdeka pada hakikatnya adalah lepas dari perbudakan terhadap manusia, dan itulah yang Palestina kehendaki. Dalam hal ini kita gagal memahami maksud yang mereka -Palestina- inginkan. Mereka sejatinya menginginkan persatuan kaum muslimin di seluruh dunia dan memanggil para mujahid muda melawan penjajah Yahudi dan membebaskan mereka.
Mereka menghendaki kekuatan militer Islam yang dapat melumat kekuatan kafir penjajah dan menghancurkan antek-anteknya yang selama ini menyusun makar untuk menghancurkan Islam. Sebagai umat Muslim apakah kita rela tanah yang diberkahi oleh Allah dan sekaligus kiblat pertama umat Muslim dijajah? Apakah kita sebagai umat Muslim tidak tergugah akan itu..
Wahai saudara Muslim andai kita tidak ikut serta berjuang membela Palestina lalu siapa lagi? Bukankah sesama Muslim diibaratkan satu tubuh, yang mana ketika satu bagian ada yang terluka maka semua tubuh akan merasakannya. Sama halnya palestina dijajah maka otomatis jiwa kita meronta. Persatuan yang dilandasi akidah Islam itulah yang akan mentriger pemuda muslim untuk bersegera memenuhi hak Allah terjun ke medan jihad, menghancurkan kezaliman, melenyapkan kecongkakan Yahudi mencabut penjajahannya atas tanah Palestina dan mengembalikan kesuciannya.
Namun demikian, persatuan tersebut mustahil terjadi tanpa adanya komando dari seorang pemimpin. Kita dapati negeri-negeri Islam tidak satu suara dalam memberikan dukungan kepada Palestina. Pemimpin-pemimpinnya pun setengah hati memberikan respon atas hal ini. Ada yang diam, ada yang sekedar mengecam ada pula yang menjanjikan bantuan pasukan.
Sehingga masyarakatnya pun hanya bisa turun ke jalan-jalan melakukan aksi solidaritas, tidak lebih dari itu. Meskipun berakidah satu, tapi bentuk dukungan mereka tidak bersatu. Padahal kesatuan ummat muslim ibarat satu tubuh sebagaimana perkataan Rasul dalam hadis sahih Bukhari Muslim, dari Nu’man bin Basyir, beliau bersabda.
Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).”
Jadi, inilah bentuk ketidakadilan yang luar biasa. Alih-alih mereka mensupport Hamas, yang ada justru mencap mereka itu sebagai teroris. Dengan kondisi seperti itu,satu-satunya usaha untuk merebut tanah Palestina itu dengan adanya kekuatan dari umat Islam sendiri, karena umat Islam tidak mungkin mengharapkan kekuatan lain.
Harus muncul dari kekuatan umat Islam sendiri, kapan umat Islam memiliki kekuatan yaitu ketika umat Islam bersatu.
Solusi total yang sebenarnya bagi Palestina adalah Jihad dan Khilafah. Palestina yang diberkati kini ibarat makanan orang-orang jahat yang tamak dan tamak. Tidak ada yang membelanya. Maka dilarang bagi umat Islam untuk membiarkan kondisi tersebut, oleh karena itu umat Islam harus terus bergerak membela pembebasan Palestina. Terus mengutuk serangan biadab yang dilakukan Penjajah Israel dan menuntut agar serangan brutal tersebut dihentikan sekarang juga. Juga menuntut penguasa negara-negara Islam agar mengirimkan tentaranya untuk berjihad fi sabilillah, mengusir penjajah Israel dari tanah Palestina.
Tidak layaknya umat Islam meminta bantuan kepada negara-negara kafir Barat, khususnya Amerika dan Inggris, yang notabene adalah raja-raja kolonial dan pendukung setia Israel.
Sudah saatnya umat Islam bersatu dalam persaudaraan Islamiyah, berjuang bersama demi pembebasan Palestina dan negara-negara Islam lainnya. Oleh karena itu diperlukan institusi yang mampu mempersatukan umat Islam. Lembaga itu adalah khilafah.
Marilah umat Islam dan tentara bersatu dalam satu perintah khalifah untuk menunaikan seruan Allah SWT.:
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ امَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ ِنْفِروا في سب ِيلِ اللَِِّ إِّقَلْتُمْ إِلَى الْأْضِ Aَرضِيتُمْ بِالْحَيَةِ الدُّنْيَا مِن َ إِلَّا قَلِيلٌ﴾
Hai orang-orang yang beriman, apa alasannya ketika disabdakan kepadamu: ‘Pergilah (berperang) di jalan Allah’ kamu merasa berat dan ingin tetap berada di tempatmu berada? Apakah Anda puas dengan kehidupan di dunia dibandingkan dengan kehidupan di akhirat? Walaupun kenikmatan hidup di dunia (dibandingkan dengan kehidupan di akhirat) hanya sedikit.” (TQS. At-Taubah [9] : 38).
Jadi, ketika nanti Islam yang mengatur seluruh dunia maka dapat dikatakan bahwa kita telah merdeka, tidak seperti saat ini yang katanya merdeka tetapi tetap gini-gini saja. Hanya Islam yang ada pengaturan negara selain itu tidak ada maka Islam adalah satu-satunya solusi bagi negeri.
Post a Comment