Kemiskinan Berakhir, Stunting Berakhir

 


Oleh Ummu Aidzul

Tenaga Pendidik


Bertepatan dengan perayaan Maulid Nabi kemarin, balita di Kabupaten Bandung mendapatkan bantuan dari pihak Indomaret berupa paket nutrisi Indomaret X Bebelac di Rumah Dinas Jabatan Bupati Bandung. Bupati Bandung sangat berterima kasih atas donasi tersebut dan berharap kolaborasi ini bisa membantu mengatasi masalah stunting di Kabupaten Bandung. (Elshinta, 29 September 2023)


Stunting menurut WHO adalah kondisi gangguan pertumbuhan perkembangan anak akibat gangguan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan di bawah standar. Angka penderita stunting di Indonesia pada tahun 2022 menurut data dari Kementerian Kesehatan mengalami penurunan menjadi sebanyak 21,6 persen dibandingkan tahun 2021 sebanyak 31,8 persen. Hal ini merupakan permasalahan yang harus ditangani secara serius karena akan mempengaruhi kemampuan belajar anak serta dikhawatirkan akan hadirnya penyakit bawaan lain yang ditimbulkan. (media online dkjn.kemenkeu, 25 Januari 2023)


Meski mengalami penurunan, angkanya terbilang masih tinggi. Pemerintah telah melakukan banyak cara untuk mengatasinya, diantaranya edukasi mengenai makanan bergizi, kemudahan akses air bersih, sanitasi dan sebagainya. Semua kegiatan ini melibatkan kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah. Di daerah, Kader Posyandu menjadi petugas andalan yang langsung memberikan edukasi kepada masyarakat. 


Sungguh ironi, di satu sisi ingin meningkatkan gizi anak-anak tapi nyatanya kebijakan lain yang diambil pemerintah sungguh berbanding terbalik. Satu diantaranya adalah kenaikan harga BBM yang merupakan salah satu faktor pemicu kenaikan harga bahan pokok. Akhirnya masyarakat sulit untuk memenuhi kebutuhan perutnya. Maka wajar kondisi stunting ini akan terus terjadi. 


Program pemberian paket nutrisi dari Indomaret di Kabupaten Bandung ini tentu tidak dapat mengakhiri stunting, karena yang diberikan hanyalah paket berisi susu. Sementara gizi yang seimbang tidak cukup melalui protein hewani dan kalsium yang terkandung di dalam susu. Masih banyak zat yang dibutuhkan seperti karbohidrat yang tidak akan diperoleh melalui susu. Selain itu jumlah anak yang menerima bantuan ini hanya sedikit, masih banyak penderita stunting yang tidak menerimanya.


Beginilah potret pemerintah dalam sistem kapitalis yang tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh rakyatnya. Itu karena dasar sistem kapitalis yang menjadikan materi sebagai tolok ukur perbuatan, menjadikan minimnya fokus pemerintah dalam mengurus rakyatnya.


Negara dalam sistem ini hanya berperan sebagai regulator yang berpihak pada kepentingan korporat di banding kepada rakyat. Hal ini salah satunya ditandai dengan kekayaan alam yang seharusnya dinikmati oleh rakyat justru dikuasakan negara kepada swasta dan asing. Hasilnya negara minim pemasukan dan justru mengandalkan pajak yang dipungut dari rakyat serta utang negara yang membengkak menjadikan harga bahan pokok makin mahal, rakyat  menderita dalam kemiskinan.


Angka kemiskinan di Indonesia berdasarkan data BPS mencapai 25,90 juta orang dengan pendapatan kurang dari Rp17.851 per hari. Kemiskinan sebagai buah dari sistem kapitalisme inilah yang menimbulkan berbagai permasalahan termasuk stunting. Karena kemiskinan ini yang menyebabkan seseorang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan gizi, sulit untuk mengakses fasilitas kesehatan serta pendidikan. Sehingga permasalahan stunting ini hasil dari sistem yang rusak sehingga perlu dilakukan perubahan yang sistemik.


Berbeda dengan sistem Islam yang mewajibkan pemimpinnya untuk meriayah atau mengurus rakyatnya. Pemerintah dalam sistem Islam harus memastikan terpenuhinya kebutuhan pokok rakyatnya. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. "Imam (pemimpin) raa'in (pengurus rakyat) dan dia bertanggung jawab terhadap rakyatnya." (HR. Ahmad dan Bukhari)


Islam selain sebagai agama, juga merupakan ideologi yang komprehensif, memiliki solusi untuk mengatasi setiap permasalahan kehidupan termasuk kemiskinan. Perbedaan mendasar sistem ekonomi Islam dan kapitalis adalah dalam sistem Islam Sumber Daya Alam (SDA) merupakan harta milik umum yang harus dikelola mandiri oleh negara agar hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh rakyat.  Sebagaimana sabda Rasulullah saw. "Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air dan api". (HR. Abu Dawud dan Ahmad)


Pengelolaan SDA ini akan menjadi sumber utama pemasukan negara sehingga negara tidak bergantung pada pajak yang mencekik rakyat ataupun berutang kepada lembaga keuangan asing yang justru menjerat dengan utang berbasis riba. Dengan SDA yang melimpah, negara akan memiliki kekayaan yang melimpah untuk pengurusan semua kebutuhan vital rakyat, bahkan masalah kemiskinan akan mudah diselesaikan.


Selain itu sistem Islam akan melahirkan pemimpin yang amanah dan sayang pada rakyatnya. Misalnya, pada masa Umar bin Khattab menjadi khalifah, beliau pernah memanggul sendiri sekarung gandum untuk seorang ibu dan anak-anaknya yang sedang merebus batu di malam hari. Terwujudnya kesejahteraan dalam pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz terlihat tatkala tidak ada rakyat yang  merasa berhak menerima zakat.


Maka untuk mengakhiri stunting ini harus dengan mengentaskan kemiskinan yang hanya dapat terselesaikan tuntas dalam sistem Islam yang akan mewujudkan rahmatan lil 'aalamin.


Wallahualam bissawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post