Oleh Entin Hayatin
Ibu Rumah Tangga dan Aktivis Muslimah
Sungguh miris kasus perundungan baru-baru ini bukan hanya di satu atau dua daerah saja terjadi perundungan tetapi di beberapa daerah sudah banyak kasus perundungan. Seperti yang terjadi di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu, pelaku perundungan merupakan seorang santri dan masih berusia di bawah umur. Kejadian perundungan juga terjadi di Sumatera Selatan, seorang siswi SMA dianiaya oleh dua siswi dengan cara diinjak dan diseret hingga korban menjadi lumpuh.
Kasus perundungan ini tidak bisa dianggap sepele, Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI memberikan pernyataan bahwa sistem pendidikan Indonesia membutuhkan pembenahan dan pembinaan sikap pelajar karena banyaknya kasus perundungan di kesatuan pendidikan.
Lalu, akankah pembenahan dan pembinaan akan efektif untuk membina para pelajar supaya tidak terjadi lagi perundungan?
Dan akankah pembenahan dan pembinaan ini melahirkan generasi yang benar-benar menjauhkan sikap dari saling menghina?
Kasus perundungan ini seakan-akan sudah menjadi hal yang lumrah di dunia pendidikan yang dilakukan oleh para siswa, entah hanya untuk sekadar iseng atau untuk eksistensi diri belaka. Pembenahan dan pembinaan yang dilakukan jika tidak didasari aturan atau hukum yang jelas, kemungkinan perubahan menuju arah kebaikan sangat tidak mungkin. Akan tetapi harus ada kesadaran pada setiap individu yang didorong oleh akidah Islam yang kuat, sehingga timbul rasa takut kepada Allah jika hendak melakukan hal-hal yang tidak diridai oleh Allah seperti halnya perundungan. Namun, adalah hal yang mustahil untuk membentuk individu yang berkepribadian Islam jika sistem yang diterapkan masih merujuk kepada sistem sekuler liberalisme.
Berbeda Halnya dengan Sistem Pendidikan Islam
Kaum muslim sangat membutuhkan sistem pendidikan Islam untuk menuntaskan masalah perundungan, bukan hanya pembenahan dan pembinaan untuk penguatan karakter saja tetapi sistem pendidikan Islam akan melahirkan anak-anak didik yang punya kepribadian Islam dan siap untuk menjadi generasi perubah peradaban, maka anak-anak didik dibekali dengan seperangkat aturan yang sahih yang bisa mencegah dirinya untuk melakukan perundungan, sistem Islam ini melahirkan seperangkat aturan karena Islam adalah agama yang sempurna dan paripurna tidak hanya mengatur ranah privat saja tetapi juga mengatur segala aspek kehidupan. Orang tua dan guru pun harus mampu memberikan nilai-nilai akidah Islam kepada anak, begitupun masyarakat, harus benar-benar mampu membentuk masyarakat yang peduli, yang senantiasa beramar makruf nahi mungkar.
wallahualam bissawab
Post a Comment