Bentuk Cinta Rasul di Bulan Maulid


Oleh : Sri Nawangsih

Ibu Rumah Tangga


Kita telah sampai kepada bulan Rabiul Awal, yakni bulan kelahiran Nabi Muhammad, yang sering kita sebut sebagai Maulid. Menurut Al-'Allamah Sayyid Muhammad bin 'Alawi al-Maliki al-Hasani rahimatullah Maulid Nabi sesungguhnya lebih agung daripada  hari raya umat Islam yang lainnnya yakni Idul Fitri dan Idul Adha. Karena, Maulid Nabi merupakan sumber segala kebaikan yang besar. 


Sebagai wujud rasa cinta kepada Nabi Muhammad, sepantasnya kita lakukan dengan memperbanyak bershalawat pada bulan Rabiul Awal. Apalagi bershalawat kepada beliau Allah perintahkan dalam QS al-Ahzab:56. Selain banyak bershalawat, selayaknya kita juga lebih meningkatkan rasa cinta kita kepada beliau. Tentu cinta tak cukup sekedar klaim. Namun sebagai bukti bahwa kita mencintai Allah SWT, Al-Qur'an dan Nabi Muhammad saw. adalah dengan selalu berusaha untuk bertakwa, yaitu menjalankan semua perintah Allah SWT dan menjauhi semua larangan-Nya.


Seperti yang kita ketahui, selama kurang lebih 23 tahun sejak diutus, periode dakwah Rasulullah saw. terbagi menjadi dua periode, yakni periode Makkah dan Madinah. Selama 13 tahun dakwah di Makkah, Rasulullah saw. murni hanya berperan sebagai pengemban dakwah. Namun berikutnya, pasca hijrah ke Madinah, Rasulullah mendirikan Negara Islam untuk pertama kalinya, beliau mememerankan seluruh fungsi kekuasaan untuk dapat melaksanakan dan menerapkan risalah Islam, bahkan mengemban risalah Islam ke luar negeri dengan dakwah dan jihad. Hal ini berlangsung selama 10 tahun hingga beliau wafat.


Karena itu, salah satu hal yang harus kita teladani dari Rasulullah saw. yaitu kepemimpinan beliau. Dimana kepemimpinan beliau sebagai kepala negara telah banyak dijelaskan dalam banyak kitab Sirah Nabi saw., juga kitab-kitab fiqih siyasah. Beliau memimpin rakyat dengan adil dan penuh kasih sayang. 


Sebagai kepala negara, Nabi saw. mengadili banyak perkara yang ada di masyarakat hanya dengan syariat Islam yang pasti adil karena semuanya bersumber dari Allah Yang Maha adil. Nabi saw. mengangkat para gubernur sekaligus hakim, juga para Amil. Beliau juga mengutus utusan untuk mengajak para pemimpin di seluruh jazirah Arab pada saat itu untuk masuk Islam, mengangkat para panglima perang, dan sering secara langsung memimpim sejumlah perang.


Kepemimpinan Rasulullah saw. diteladani pula oleh para Khalifah setelah beliau, yaitu Khulafaur Rasyidin. Khulafaur Rasyidin  terkenal dengan kearifannya, keberaniannya dan ketegasannya dalam membela Islam dan kaum Muslim. Mereka juga sebagai para negarawan yang  ulung. Sangat dicintai oleh rakyatnya dan ditakuti oleh lawan-lawannya. 8Mereka juga termasyhur sebagai pemimpin yang memiliki akhlak yang agung dan luhur.


Adapun teladan yang paling menonjol dari kepemimpinan Rasulullah saw. dan Khulafaur Rasyidin tentu saja adalah penerapan dan penegakan syariah Islam dalam seluruh aspek kehidupan.  Apalagi penerapan syariah Islam ini akan menjadi kunci mendapatkan penjagaan dari Allah SWT. Rasul saw. berpesan:


"Jagalah Allah niscaya Allah menjagamu. Jagalah Allah niscaya engkau mendapati Allah di hadapanmu..." (HR at-Tirmidzi dan Ahmad) 


Jika syariah Islam diterapkan maka segala perkara bagi umat ini akan menjadi baik, ketenangan dan ketentraman hidup tercapai, kemakmuran bisa dirasakan, kemuliaan didapatkan, keberkahan Allah akan dilimpahkan.


Wallahu a'lam.bishawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post