Harapan kesejahteraan rakyat kian memudar. Setelah berbagai harga bahan pokok naik, kini harga BBM (Bahan Bakar Minyak) pun turut naik. Dan rakyat pun bisa memprediksi kenaikan harga BBM tentu akan berimbas pada kenaikan harga bahan lainnya dan tentu hal tersebut membuat rakyat semakin menderita.
PT Pertamina (Persero) resmi mengubah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis non subsidi per 1 Oktober 2023. Setidaknya terdapat empat jenis BBM yang mengalami kenaikan harga diantaranya yakni Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
"PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum," ungkap Pertamina dalam keterangannya, Sabtu (30/9/2023). (CNBC Indonesia, 30/9/2023)
Berbagai kebijakan ditentukan oleh pemerintah yang tujuannya untuk memperbaiki ekonomi rakyat tetapi semua kebijakan ternyata tidak efektif, tidak berjalan seperti yang ditargetkan, bahkan terkesan dzolim kepada rakyat karena kebijakan tersebut nyatanya sama sekali tidak berpihak kepada kepentingan rakyat.
Meski yang naik BBM non subsidi, tetap saja kebijakan ini memberatkan rakyat yang menggunakan kendaraan pribadi. Karena BBM adalah salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh masyarakat. Apalagi, saat ini keberadaan angkutan umum diberbagai daerah semakin sedikit keberadaannya dan masyarakat yang mengandalkan kendaraan pribadi.
Karena BBM baik subsidi maupun non subsidi merupakan kebutuhan pokok masyarakat seharusnya negara memikirkan bagaimana harga BBM tersebut menjadi murah bahkan gratis. Namun hal ini tidak mungkin terwujud ketika negara menjalankan sistem kapitalisme. Sebagaimana kita mengetahui bahwa di dalam Kapitalisme negara hanya sebatas regulator kebijakan saja yang bermain adalah para investor. Dan bukan rahasia lagi kalau penguasa dalam Kapitalisme adalah pelayan para investor bukan pelayan rakyat.
Negeri yang berlimpah SDA seharusnya rakyat bisa dengan mudah mendapatkan kesejahteraan dan kemudahan. Justru sebaliknya, untuk mendapatkan BBM saja masyarakat harus merogoh kocek yang tidak sedikit, belum lagi untuk membeli dan memenuhi kebutuhan sehari-harinya begitu sulit, lapangan pekerjaan sangat sulit. Sungguh miris. Kebijakkan- kebijakkan semakin mempersulit dan memiskinkan rakyat.
Negara seharusnya bertanggungjawab dalam mengelola migas yang merupakan harta kepemilikan umum. Seharusnya memberikan jaminan kesejahteraan kepada rakyat dengan menyediakan BBM dengan gratis atau dengan harga murah. Namun hal itu, mustahil didapatkan. Apalagi terbukti sampai saat ini, banyak SDA negeri kita yang diserahkan pengelolaan nya kepada swasta ataupun asing. Inilah yang mengakibatkan BBM dikapitalisasi dengan harga yang bisa berubah-ubah bahkan semakin mahal. Sistem ini sangat berbeda dengan sistem Islam.
Dalam sistem Islam memandang SDA adalah kepemilikan umum sebagaimana didalam hadist Rasulullah Saw bersabda, “Kaum muslim itu berserikat dalam 3 hal yaitu air, padang rumput dan api”. (HR Abu Daud) Dalam penuturan Anas ra hadist tersebut ditambah redaksi wa tsamanuhu haram (mengambil harganya haram) artinya tidak boleh diambil keuntungan darinya bahkan haram.
Kebutuhan BBM dianggap sebagai kebutuhan pokok sehingga negara akan menyediakan kebutuhan pokok tersebut dengan harga murah bahkan gratis, baik kebutuhan pokok sehari-hari rakyatnya. Penguasa dalam sistem Islam menyadari betul bahwa kekuasaan yang mereka jabat adalah sebuah amanah dan hal tersebut akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
Rasulullah Saw sebutkan didalam hadist nya. Sistem Islam akan menerapkan sistem ekonomi Islam yang bersumber dari Alqur’an, sunnah, ijma’ sahabat dan qiyas. Tidak ada sumber lain apalagi hukum buatan manusia. Maka hukum syara’ jika diterapkan dalam kehidupan akan mampu mewujudkan kemaslahatan bagi semesta alam.
Dengan demikian selama sistem bathil demokrasi mencengkram negeri, harapan rakyat untuk sejahtera hanya fatamorgana. Hanya sistem islam kaffah yang mampu mewujudkan perubahan yang berpihak kepada rakyat dan mampu mensejahterakan rakyat. Hal ini telah terbukti penerapan nya selama 13 abad lamanya. Penerapan islam kaffah akan mengambil Kembali semua kekayaan negeri dari tangan swasta dan asing dan akan dikembalikan kepada umat karena SDA adalah milik umat.
Wallahu A'lam Bis-showab
Post a Comment