Universitas Gunadarma
Fenomena tawuran pelajar merujuk pada bentuk kekerasan
antar-pelajar yang terjadi di berbagai tempat, khususnya di lingkungan sekolah.
Tawuran pelajar biasanya melibatkan konflik antara kelompok pelajar dari
sekolah yang berbeda atau bahkan dari sekolah yang sama. Bahkan di berbagai
daerah, mirisnya terjadi di awal tahun ajaran baru.
Seperti dalam beberapa kejadian fenomena tawuran yang
telah terjadi Polresta Tangerang mengamankan 69 pelajar yang berencana tawuran
pada hari pertama masuk sekolah di Kawasan Balaraja, Kabupaten Tangerang,
Banten, Senin (17/7/2023). Para pelajar dari 2 sekolah berbeda tersebut
menangis di depan orang tua mereka yang dihadirkan di Polresta Tangerang. Mereka
diamankan dan akan diberi sanksi berupa pembinaan di Polresta Tangerang.
Maraknya tawuran merupakan dampak dari mengakarnya
paham sekularisme di tengah kehidupan kita. Pasalnya paham ini telah menjauhkan
umat Islam dari ajaran agamanya. Dan dunia pendidikan merupakan sarana yang paling
efektif untuk menyebarkan ide tersebut. Padahal, dunia pendidikan menjadi
harapan untuk mencetak generasi yang berbudi pekerti luhur, cerdas dan sukses
di masa depan.
Penerapan ide-ide tersebut dapat Di sekolah umum, pendidikan
agama diberikan hanya sekitar 2 jam saja dalam sepekan. Tidak sebanding dengan
waktu yang digunakannya untuk mengkaji ilmu-ilmu umum atau melakukan aktivitas
lainnya. Maka, bagi yang tidak mendapatkan pendidikan agama dari dalam
keluarga, aspek pembentukan kepribadian yang kuat pada akidah akan terabaikan.
Begitu pun dalam kasus tawuran remaja atau pelajar
karena pendidikan agama yang diterima sangatlah minim dan hanya sebatas
pengetahuan, bukan sebagai ukuran yang dijadikan pedoman dalam bertingkah laku,
sehingga akan terjebak pada fanatisme jahiliyah karena ketidakmampuannya
mengendalikan gharizah baqa' yaitu naluri mempertahankan diri.
Fenomena ini menunjukkan lemahnya kepribadian anak dan
sistem pendidikan hari ini yang berbasis sistem sekuler kapitalisme yang mana
penyebab anak tersebut bisa terjadi tawuran karena masa-masa krisis identitas
pada remaja tidak diinternalisasi dengan nilai positif akan berakibat buruk,
yakni munculnya penyimpangan-penyimpangan perilaku seperti melakukan aksi
tawuran. Kontrol diri yang lemah ketika menghadapi masalah, mereka cenderung melarikan
diri atau menghindarinya, bahkan lebih suka menyalahkan orang lain. Tidak mampu
menyesuaikan diri. Ketika pelajar tidak bisa beradaptasi dengan lingkungannya
bisa mengakibatkan tawuran juga. Biasanya mereka mengalami kesulitan melakukan
penyesuaian dengan lingkungan yang kompleks pengaruh media yang mereka tonton
atau gunakan sehari-hari.
Kurangnya pengawasan orang tua memiliki peranan yang
sangat penting dalam kenakalan remaja. Ketika orang tua tidak memberikan
pengawasan yang memadai, remaja cenderung melakukan perilaku agresif atau
aktivitas kriminal. Tekanan teman sebaya selain orang tua, teman sebaya juga
merupakan agen sosialisasi yang punya peranan penting dalam terjadinya aksi
tawuran.
Corak kehidupan saat ini sangat dipengaruhi oleh cara
pandang sekularisme liberalisme. Paham yang berasal dari Barat yang mengantarkan
manusia pada kehidupan yang sekuler yakni memisahkan agama dari kehidupan
sehingga pemisahan ini menghasilkan kebebasan dalam diri manusia. Sehingga kepribadian
anak dan sistem pendidikan hari ini yang berbasis sistem sekuler kapitalisme
sangat lemah.
Hal tersebut sangat berbeda jauh dalam sistem Islam.
Islam memiliki sistem pendidikan terbaik yang mampu menghasilkan generasi
berkualitas yang berkepribadian Islam. Dalam sistem Islam pelajar terkondisikan
menjadi insan berkepribadian Islam.
Pendidikan dalam Islam memadukan tiga peranan yang
sangat penting untuk melahirkan generasi unggul sebagai aset negara, yakni: Pertama,
keluarga. Islam memerintahkan orang tua mendidik anak-anaknya sesuai dengan
syariat Islam yaitu dengan penuh keimanan dan ketakwaan. Sejak dini anak
dipahamkan untuk mengenali dirinya sebagai hamba yang wajib taat kepada Allah
SWT. Sehingga selama hidupnya akan sadar bahwa dirinya terikat dengan syariat
Islam.
Keluarga yang memiliki peran penting dalam mendidik
anak-anak dan mencegah tawuran serta konflik di antara mereka. Pendidikan dalam
Islam berfokus pada pengajaran nilai-nilai agama, etika, dan moral yang kuat,
sehingga anak-anak tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, berakhlak
mulia, dan penuh kasih sayang.
Kedua, masyarakat Islam.
Masyarakat yang peduli terhadap sesama yakni saling tolong menolong satu sama
lain atau amar makruf nahi mungkar dijalankan, bukan sekadar saling
mengingatkan dalam hal kebaikan namun juga aktif dalam mencegah segala
kemungkaran. Sehingga tercipta suasana masyarakat yang penuh dengan keimanan. Dampaknya
baik bagi remaja karena anak adalah peniru ulung, jika keluarga dan masyarakat
baik maka yang ditiru hanya hal-hal yang baik.
Ketiga, negara. Negara
wajib menyediakan pendidikan berbasis akidah Islam. Dari pendidikan berbasis
akidah Islam akan lahir generasi yang berkepribadian Islam yaitu pola pikir dan
pola sikapnya sesuai dengan ajaran Islam. Sehingga menjadi salah satu cara
untuk mengatasi tawuran atau konflik antar kelompok. Karena pengenalan
nilai-nilai agama dan akidah yang benar dapat membantu meningkatkan kesadaran akan
pentingnya menghormati perbedaan, menumbuhkan rasa empati, dan mengajarkan
pentingnya berkomunikasi dengan damai.
Namun, penting juga untuk diingat bahwa tawuran
pelajar bisa memiliki akar masalah yang lebih kompleks, seperti faktor sosial,
lingkungan sekolah, dan masalah pribadi. Oleh karena itu, pendekatan holistik
dan beragam harus digunakan untuk mengatasi tawuran pelajar secara efektif.
Kesimpulan yang bisa kita ambil bahwa pendidikan dalam
sistem Islam yang telah terbukti mencetak generasi yang salih shalihah, cerdas,
kuat tangguh dan paham akan ilmu agama dan dunia. Oleh karena itu jika ingin
memiliki remaja sebagai generasi yang paham agama, hebat dan mampu diandalkan,
solusinya hanya satu, terapkan Islam dalam setiap aspek kehidupan, tak
terkecuali dalam pendidikan. Maka segala bentuk kenakalan remaja akan mampu
terselesaikan.[]
Post a Comment