Oleh Devi Marlinasari, S.Farm., Apt.
Tenaga Kesehatan dan Aktivis Muslimah
Bulu roma kita pasti berdiri, bergidik, membayangkan peristiwa apa gerangan yang menimpa mereka berdua. Sebelum mereka ditemukan telah menjadi mayat. Diketahui dari KOMPAS.com. Jasad seorang ibu berinisial GAH (68) serta anak laki-lakinya berinisial DAW (38) ditemukan telah membusuk di kediaman mereka, Perumahan Bukit Cinere, Depok, Kamis (7/9/2023). Dilaman yang sama juga diberitakan bahwa Kepolisian menduga GAH dan DAW sudah meninggal selama satu bulan. Hingga kini, kepolisian belum mengetahui apa penyebab kematian ibu dan anak tersebut.
Pantauan TribunJakarta.com, perumahan Bukit Cinere Indah didominasi dengan rumah-rumah dua lantai dan berpagar tinggi. Tinggal di kawasan yang terbilang elit, membuat sejumlah warga kurang memerhatikan aktivitas tetangga. Umumnya warga perumahan elit sudah sibuk dengan urusan masing-masing dan sangat menjaga privasi. Tak ada yang menyadari kepergian ibu dan anak bernama Grace Arijani Harahapan (65) dan David Ariyanto (38) itu. Demikian dikutip dari Tribunjakarta.com (08/09/2023).
Ini bukan kisah tragis yang pertama kali. Dimana Masyarakat sekitar baru mengetahui kematian tetangganya beberapa hari atau beberapa minggu kemudian. Pada tahun 2022 menjelang pertengahan tahun terjadi peristiwa satu keluarga di Kalideres ditemukan tewas setelah beberapa minggu kemudian.
Apa yang terjadi sesungguhnya sehingga kita dan para tetangga tidak mengetahui jika ada penghuni sebelah rumah atau dilingkungan rumah kita ada yang tidak beres? Sering tidak menyadari apakah tetangga kita punya makanan atau tidak, sedang sakit atau sedang tidak baik–baik saja keadaan jasmaninya? Bahkan tetangga sebelah rumah kita yang tidak nampak batang hidungnya selama lebih dari 1 minggu bahkan 1 bulan tidak terindra oleh kita. Begitulah nyatanya kecendrungan kehidupan bermasyarakat di zaman ini.
Individualisme adalah sifat yang dimiliki oleh orang–orang yang menganggap dirinya modern. Kemajuan teknologi dan urbanisasi dalam masyarakat modern sering kali mengarah pada perubahan sosial yang mendukung individualisme dan dalam banyak kasus, ia dianggap sebagai salah satu ciri utama masyarakat modern. Kapitalisme dapat memberikan landasan yang kuat bagi perkembangan dan penguatan konsep individualisme dalam masyarakat modern. Individualisme adalah pandangan yang menekankan kebebasan, otonomi, dan hak-hak individu sebagai nilai yang tinggi. Sementara kapitalisme adalah sistem ekonomi yang menekankan kepemilikan pribadi, persaingan pasar, dan dorongan untuk mencapai keuntungan pribadi. Kedua konsep ini dapat berinteraksi dan mendukung satu sama lain. Sehingga dengan konsep tersebut seorang individu yang memang hidup di sebuah sistem bermasayarakat, dalam hal ini bernegara yang mengadopsi kapitalisme sebagai sebuah sistem ekonomi kemudian dikawinkan dengan sekulerisme yaitu pemisahan agama dari kehidupan, maka menjadi sempurna cara pandang masyarakatnya dalam individualisme, dimana kepentingan diri sendiri adalah nilai yang paling tinggi. Inilah yang menyebabkan kita tidak perduli dengan apa yang dialami tetangga kita dan sebaliknya. Individualisme yang tidak mungkin hilang jika kapitalisme sekuler masih bercokol sebagai sistem berkehidupan di negeri tercinta ini.
Bagaimana kita bisa terbebas dari individualisme yang membuat kita tidak peduli dengan saudara terdekat kita? Bukankah tetangga adalah saudara kita? Sebagaimana sabda Rasullullah saw. "Dari Aisyah ra., dari Nabi saw. beliau bersabda, "Jibril terus mewasiatkanku perihal tetangga. Hingga aku menyangka bahwa tetangga akan menjadi ahli waris." (Hadis riwayat Al-Bukhari).
Manusia memiliki naluri mempertahankan diri, ini fitrah. Yang Allah karunia kan dalam setiap diri, dan Allah Swt. tentu juga menyertakan manual book dan contoh nyata dalam memenuhi naluri tersebut. Individualisme adalah pemenuhan naluri mempertahankan diri yang keliru. Yang dengan itu tatanan kehidupan masyarakat akan rusak. Individualisme bertentangan dengan perintah Allah dalam Al-Quran surat Al Ashr ayat 2-3 yang artinya “Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” Dan menentang kewajiban amar makruf nahi munkar sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 110. Bagaimana sifat individualisme akan membiarkan kemaksiatan merajalela akibat ketidakpeduliannya. Bukan hanya persoalan bertetangga, tapi lebih luas lagi.
Di dalam Islam, suri tauladan kita mengajarkan kepada kita untuk tidak bersikap individualis. Rasulallah saw. mengajarkan kepada kita pentingnya bersosialisasi dengan tetangga-tetangga kita. Al Qur’an juga menjelaskan untuk meng-copy sifat-sifat beliau. Disaat Rasulullah saw. disibukkan dalam mendakwahkan Islam, tak kenal lelah, beliau meluangkan waktu untuk bertamu ke rumah tetangga-tetangganya, untuk menyapa orang-orang yang dilewatinya, untuk bersikap ramah dengan lawan bicaranya, beliau juga masih menyempatkan hadir di dalam jamuan (undangan) seperti pernikahan. Dan selalu menjenguk tetangga yang sakit dan bertakziah ke rumah keluarga sahabat-sahabatnya yang mati di dalam peperangan. Beliau mengajarkan kita untuk saling peduli, saling bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Dan beliau bersabda di dalam suatu hadis tentang baiknya kegiatan silaturrahim, karena banyak sekali pahalanya. Untuk sekadar mengucap salam “Assalamu’alaikum” pun kepada orang lain, pahala kita bertambah. Jadi bukan sekadar menyenangkan orang lain tapi juga berpahala.
Dalam sistem Islam seorang pemimpin menjalankan aturan bernegara dengan mengambil hukum dari Al-Qur'an dan Hadis. Apa–apa yang di contohkan Rasulullah saw. dan Qiyas. Dimana berarti individualisme akan terkikis karena masyarakatnya dibentuk dengan perasaan dan pemikiran Islam yang menihilkan individualisme. Bagaimana masyarakat saling nasihat menasihati dan mengajak kepada jalan Allah. Hak tetangga muslim dan nonmuslim sama yaitu diperlakukan sebagai saudara. Tetangga muslim bersaudara karena sesama muslim adalah saudara dan tetangga nonmuslim bersaudara karena haknya sebagai sesama manusia.
Maka melenyapkan individualisme yang menjadi penyebab rusaknya jalinan kepedulian antar tetangga dan antar sesama manusia adalah tentu dengan membuang sistem yang mendukung dan memfasilitasinya. Yaitu sistem kapitalisme sekuler. Kemudian menggantinya dengan sistem yang membumikan manual book yang dikirimkan Sang Pencipta, yang dimaksud pastinya adalah sistem Islam. Ssitem Islam yang di terapkan oleh negara secara kaffah dalam bingkai khilafah.
Wallahualam bissawab
Post a Comment