Memerdekakan Generasi Muda dari Gaya Hidup Hedonis


 

Oleh: Ihsaniah Fauzi Mardhatillah

Anggota Komunitas Muslimah Menulis Depok

 

Kondisi negeri ini tidak baik-baik saja. Salah satunya kondisi para remaja dan banyak yang meragukan perannya pada masa depannya, karena kehidupan remaja saat ini hanya di isi dengan foya-foya dan kesenangan semata atau just for fun. Padahal, pemuda adalah generasi penerus bangsa yang mempunyai peran besar dalam menentukan kemajuan negeri. Maju tidaknya suatu bangsa tergantung dengan sikap para generasi mudanya.

 

Maka, bagaimana memerdekakan generasi muda dengan gaya hedonis? Generasi muda harus merdeka secara hakiki, memiliki jiwa yang maju, jiwa besar, jiwa ke pemimpinan, dan generasi muda harus mempunyai prinsip kehidupan untuk mencapai masa depannya. generasi muda perlu memiliki pergaulan yang positif. Bagaimana pun jika ada orang di dekat kita yang memberi dampak buruk, jelas itu tidak akan sehat untuk anak bangsa.

 

Bukan bermaksud egois atau terlalu pemilih, tapi kita tak bisa selamanya menghancurkan kehidupan masa depan karena pengaruh buruk dan negatif orang-orang yang di sekitarnya. Ada peer pressure alias tekanan dari teman sebaya kalau temannya tidak sejalan. Sebuah penelitian dari Friedrich Schiller University di Jerman menunjukkan betapa seriusnya dampak dari keberadaan toxic people. Mereka menemukan bahwa paparan emosi negatif yang kuat bisa membuat otak kita stres berat. Hal ini juga yang terjadi bila kita terlalu sering berdekatan dengan toxic people.

 

Terutama jika sudah berperilaku menyimpang yang identik dengan kenakalan remaja. Mulai dari pergaulan bebas, narkotika, pembulian, dan kenakalan remaja lainnya. Budaya Barat juga berpengaruh besar terhadap akidah Islam seperti dalam hal beretika dan berperilaku kurang sopan. Remaja di zaman sekarang banyak yang melanggar dan tidak mempunyai aturan mengenai kesopanan.

 

Bisa dilihat dalam segi berpakaian saja melanggar syariat Islam, seperti memakai rok mini, you can see, levis, berjilbab tapi dengan baju yang ketat, berbusana tapi telanjang, dan semua ini terlahir dari budaya Barat yang mereka kenakan. Dalam bergaul pun interaksi di antara lawan jenis pun makin bebas tanpa batas sehingga terjerumus dengan pacaran bahkan sampai melakukan perzinaan. Dan itu semua dianggap biasa saja. Dan masih banyak yang lainnya.

 

Sayang sekali bukan! Padahal sangat merugikan jika kita lebih mengenal dunia daripada agama kita sendiri. Coba saja tanya ke remaja-remaja sekarang apakah mereka lebih mengenal Nabi, Rasul, Sahabat Nabi, dan tokoh ulama. Mereka pasti lebih mengenal artis-artis Barat, Korea apalagi lebih dikenal dengan K-Popers. Seharusnya generasi muda harus bisa mengatasi jerataan hawa nafsu. Ini yang paling utama, masa remaja identik dengan mencari identitas diri kerap mudah tergoda dengan gaya hidup hedonisme.

 

Gaya hidup hedonisme adalah virus bahaya yang harus diwaspadai karena pola hidup yang diajarkan bertentangan dengan nilai agama. Hedonisme mengutamakan kesenangan pribadi untuk mencapai kepuasan dengan cara apa dan bagaimana pun. Penyakit ini tidak bisa dijinakkan kecuali seseorang dengan suka rela dan membuka diri untuk kembali kepada tuntunan agama.

 

Lantas bagaimana memerdekaan diri pada anak bangsa yang menghantarkan pada kemulian. Meninggalkan kegiatan tidak bermanfaat karena tidak semua kegiatan yang kita lakukan itu memberi manfaat. Pertemanan dalam lingkungan ,perteman menjadi salah satu faktor dalam membentuk kepribadiaan seseorang dan gaya hidupnya.

 

Jika lingkup pertemanan saat ini mendorong untuk menjadi pribadi yang suka hura-hura, sebaiknya secepatnya mengubah lingkup pertemanan. Selektif saat memilih lingkaran pertemanan. Hindari circle yang mendorong kita untuk mengedepankan gaya hidup. Kebangkitan dan kemerdekaan hakiki sejatinya bisa diraih manakala bangsa ini mau kembali menjalani ideologi Islam dan menerapkan sistem Islam dalam kehidupan. Ini karena ideologi dan sistem ini memang Allah ciptakan untuk menuntun manusia meraih kemuliaan, kebahagiaan, dan kesejahteraan hakiki yang didambakan.

 

Terbukti, sepanjang sejarah peradaban manusia, hanya peradaban Islamlah yang tegak gilang gemilang. Bukan hanya umat Islam, alam semesta secara keseluruhan, baik manusia, tumbuhan, maupun hewan bisa merasakan kebaikan dan rahmat Islam. Dalam kepemimpinan Islam, nilai-nilai kemanusiaan, akal, kehormatan, akhlak atau moral, harta, nyawa, dan agama, semuanya terjaga dengan sebaik-baiknya. Sains pun berkembang membawa selaksa kebaikan dan keberkahan.

 

Wajar jika saat umat ada dalam naungan sistem Islam, mereka tampil sebagai pionir peradaban. Mereka menyatu dalam satu kepemimpinan, hingga negaranya muncul sebagai negara pertama yang mandiri, berdaulat, dan tidak terkalahkan. Semua ini berawal dari perjuangan baginda Nabi SAW. Beliau menggagas kebangkitan hakiki di tengah masyarakat Makkah yang jahiliah dengan sebuah revolusi.

 

Namun, revolusi dimaksud bukan revolusi berdarah-darah, melainkan revolusi berpikir yang berlandaskan pada kekuatan Islam sebagai ideologi. Ideologi Islam inilah yang sejatinya menjadi rahasia kebangkitan umat belasan abad lamanya. Ideologi Islam pula yang dibutuhkan untuk membangkitkan kembali umat pada hari ini karena Islam adalah solusi untuk seluruh problem kehidupan.[]

Post a Comment

Previous Post Next Post