Momentum kelahiran Nabi SAW bagi umat muslim merupakan peristiwa yang bersejarah, karena dari sini lahirlah sosok manusia agung yang diutus Allah SWT ke muka bumi untuk mengemban risalah Islam yang memberi keselamatan bagi umat manusia.
Maka tak heran umat muslim diseluruh duniapun selalu menyambut hari kelahiran baginda Nabi dengan penuh suka cita. Bersholawat sebagai bentuk cinta pada manusia yang mulia dan sempurna akhlaknya.
Bukti Cinta Tak Hanya Di Lisan
Bukti cinta tentu tidak hanya dengan rangkaian kata-kata yang digubah dalam syair indah. Cinta membutuhkan aplikasi nyata berupa amalan yang sudah dicontohkan oleh Sang Nabi. Bukankah seluruh perbuatan Nabi adalah panutan dan jalan hidupnya adalah adalah sebaik-baik suri tauladan?
Maka tak heran sejak dari para sahabat radhiallahu, para tabi’in, tabiut tabi’in hingga umat muslim di akhir jaman senantiasa berlomba demi untuk ‘ttiba’ Rasul. Mulai dari pola hidup sehat hingga pola membangun masyarakat.
Mencotoh Nabi Pada Seluruh Aspek
Meneladani Nabi tentu tidak bisa hanya dari satu sisi kehidupan beliau, akan tetapi wajib kita ambil semua yang ada pada diri Nabi. Karena Nabi SAW diturunkan Allah untuk mengubah tata kehidupan jahiliyah Arab menuju tata kehidupan Islam yang membawa rahmat. Kelahiran Nabi SAW adalah awal dari peradaban baru dunia Islam.
Allah mengutus Rosulullah SAW dengan membawa aturan Islam, menjadikan Islam sebagai sistem kehidupan, sebagai mabda yang didalamnya terdapat aturan dan solusi untuk seluruh problem kehidupan manusia.
Aturan Islam tidak hanya terbatas pada aspek ritual semata akan tetapi menembus sampai pada aspek sosial bermasyarakat hingga bernegara. Itulah kesempurnaan ajaran yang dibawa Sang Nabi, yang kita sebagai umatnya wajib mengikuti sebagai bukti cinta sejati.
Itulah dienul Islam, sebagai sistem kehidupan dan kelengkapan aturannya tentu tidak bisa dipisahkan dari kehidupan didunia. Begitupun yang sudah Nabi contohkan, dalam setiap jengkal langkah dan nafas belia belia dimanapun tak pernah lepas dari aturan Islam.
Sejak mulai Rosul Muhammad SAW menerima wahyu yang pertama di Gua Hira’ mulai dari sinilah awal dari perjuangan beliau mendakwahkan ajaran Islam, sejak saat itu pulalah Rosul menggenggam Islam dan diikuti para sahabat yang sudah tertunjuki oleh dakwah beliau.
Hingga akhirnya Nabi dan para sahabat hijrah ke Madinah dan mendirikan negara Islam yang pertama di Madinah. Disinilah Rasul menjadi kepala negara Islam yang didirikan oleh Nabi dan para sashabat, yang menjadikan Islam sebagai aqidah negara dan dijadikan undang-undang untuk mengatur msayarakat.
Sehingga negara Islam mengalami perluasan wilayah dan politik Islam menjadi pengaruh negara-negara didunia pada waktu itu. Kepemipinan Islam yang telah dicontohkan oleh Nabipun diteruskan oleh para sahabat sampai berabad lamanya dengan posisi negara Islam menjadi super power.
Bukti-bukti sejarah dan empirispun tidak bisa menafikan bahwa negara Islam ernah mengalami kejayaan selam sekian abad lamnya.
Tidak Meneladani Sepenuhnya
Jika saat ini yang ada didepan mata kita adalah Islam hanyalah sebatas pembahasan di ranah individu dan hubunga peribadatan antara manusia dan Allah, maka sesungguhnya itu adalah kebodohan umat muslim yang tidak mau sepenuhnya meneladani jalan hidup Nabi.
Yang nampak pada kita adalah umat Islam terbelakang dan tertinggal itu karena kita kurang mengenal dan memahami dari akarnya. Untuk itu marilah kita sebagai umat muslim lebih mendalami islam dan memahami lebih dalam lagi, sehingga kita menjadi sadar bahwa Islam bukan hanya sekedar agama ritual tapi Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW adalah jalan hidup.
Buktikan cinta pada Nabi yang mulia dengan mengikuti seluruh perjalanan hidup hidup Nabi yang tak pernah sedikitpun lepas dari Islam. Wallahu ‘alam bishoawab.
Post a Comment