KEPEDULIAN KIAN TERKIKIS, KAPITALISME MELAHIRKAN SIKAP INDIVIDUALIS


Oleh : Halida Almafaza 

(Aktifis Dakwah Muslimah Deli Serdang)


Depok - Polisi akan kembali melakukan olah TKP di lokasi ibu berinisial GA (64) dan anaknya berinisial DA (38), yang ditemukan meninggal sudah menjadi kerangka di Cinere, Depok, Jawa Barat (Jabar). Polisi akan mendalami perilaku sosial kedua korban.


Dari hasil penyelidikan sementara, diketahui kedua korban ibu dan anak merupakan pribadi yang tertutup dan jarang berkomunikasi. Namun sejak sang suami meninggal pada tahun 2011 silam, keduanya menjadi lebih tertutup, bahkan kepada keluarga inti.


Polisi telah melakukan olah TKP awal penemuan mayat ibu berinisial GA (64) dan anaknya, DA (38), tinggal kerangka di Cinere, Depok, Jawa Barat. Polisi menyebut jasad korban sudah membusuk sekitar kurang lebih satu bulan.


Fuady menyebut tim forensiklah yang akan menyimpulkan dan mengetahui luka atau penyebab kematian korban nantinya. Terkait dugaan pembunuhan, Fuady menyebut hal itu juga akan disimpulkan dari tim olah TKP dan ahli forensik.


Kasus Miris akibat kepedulian terkikis

Sebenarnya tidak dua kasus tapi beberapa kasus terjadi hal ini penemuan jasad keluarga yang membusuk di kediaman mereka. Pertama, pada 2022, satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan dua anak mereka, ditemukan tewas di dalam rumah di perumahan Kalideres, Jakarta Barat. Kasus kedua, jasad ibu dan anak tinggal kerangka ditemukan di dalam kamar mandi di salah satu perumahan elite di Cinere, Depok, Kamis (7-9-2023). 


Apa yang sebenarnya terjadi? Benarkah sikap individualistis makin mendominasi dan rasa peduli masyarakat makin hilang.


Temuan dua jasad di Cinere berawal dari tetangga korban yang hendak mengajak ikut acara jalan santai yang diadakan RT setempat. Saat itu, pagar rumah korban tampak digembok sehingga memunculkan kecurigaan tetangga. 


Petugas keamanan lingkungan kemudian menaiki pagar dan membuka pintu garasi yang tidak terkunci. Bau busuk menyengat dari dalam kamar mandi.


Mirisnya, jika tetangga tidak terlihat selama sepekan saja, biasanya tetangga lain akan merasa heran dan bertanya kabarnya. Namun, tidak pada kasus Cinere, si ibu dan anak itu ternyata meregang nyawa tanpa diketahui tetangga mereka setelah tidak terlihat sebulan lamanya. Tampaknya, rasa peduli antar  sesama tetangga makin terkikis seiring pola dan gaya hidup Individualisme masyarakat Kapitalisme. 


Kasus Cinere memiliki kemiripan dengan kasus Kalideres. Kedua keluarga cenderung tertutup dan mengisolasi diri dari lingkungan tempat mereka tinggal. Fakta ini sungguh menyedihkan mengingat kediaman mereka bukanlah lingkungan yang sepi tetangga atau area yang minim penduduk. Para korban justru tinggal di perumahan yang cukup elite pada masanya.


Namun, kematian mereka baru terbongkar setelah membusuk di dalam rumah. Kondisi rumah yang tidak terawat, korban yang lama tidak terlihat, dan putusnya aliran listrik, tidak menjadi hal yang memunculkan tanda tanya besar bagi warga sekitar. Bahkan, tidak jarang, tetangga yang memiliki rasa peduli justru kerap disalah pahami sebagai sikap ingin mencampuri urusan kehidupan orang lain. 


Ini membuktikan bahwa pola hubungan antar individu yang tercermin dalam kehidupan sosial saat ini telah bergeser. Kepedulian, empati, dan kemanusiaan berubah menjadi apatis dan individualis. Sikap individualis dan kurang kepedulian ini memang menjadi karakteristik masyarakat kapitalistis. 


Individualisme bisa diartikan sebagai suatu pandangan yang lebih mementingkan kepentingan pribadi atau individu dibandingkan kepentingan orang lain.


Ibarat kata, “Urus saja dirimu sendiri, tidak perlu mengurus kehidupan orang lain.” Jika individualisme sudah membudaya, jangan heran jika kasus serupa akan kembali berulang. Tetangga hilang, bahkan meninggal, Sungguh mirisnya.


Kepedulian Sesama dalam pandangan Islam


Islam memiliki aturan lengkap dalam membangun masyarakat Islam dengan membiasakan sikap saling menghormati, membantu, dan peduli sesama. 


Islam mengharuskan beramar makruf nahi mungkar, yakni sikap saling menasihati dalam kebaikan serta mencegah individu melakukan kerusakan. Dengan terbiasanya masyarakat berdakwah, tidak ada sikap acuh dan individualis seperti halnya dalam sistem kapitalisme. 


Sikap saling peduli dan tolong-menolong merupakan ciri khas masyarakat Islam dan kewajiban yang harus ditunaikan bagi setiap muslim. Allah Swt. memerintahkan hal ini  dalam QS Al-Maidah: 2,


”Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan. Dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya siksa Allah sangat berat.”


Pentingnya peran dari negara yang menerapkan sistem sosial yang berlandaskan syariat Islam. Dalam Islam, kepedulian dan saling membantu saudara, tetangga, dan siapa pun yang sedang menghadapi masalah, adalah kewajiban. Islam memerintahkan agar hak-hak tetangga dipenuhi, di antaranya menghibur dan meringankan beban penderitaannya dengan nasihat, tidak menampakkan wajah gembira tatkala ia dirundung duka, menjenguknya ketika sakit dan mendoakan kesembuhan untuknya, serta membantu pengobatannya bila ia membutuhkannya.


Rasulullah ï·º bersabda, “Bukanlah seorang mukmin, orang yang kenyang sementara tetangganya kelaparan di sampingnya.” (HR Bukhari). Dalam hadis lain, Nabi ï·º bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya.” (HR Bukhari).


Semua ini hanya terwujud jika kehidupan sosial masyarakat berasaskan kepada akidah Islam.

Wallahu alam bisshawab

Post a Comment

Previous Post Next Post