Oleh Yulia Ummu Haritsah
Ibu Rumah Tangga Pegiat Literasi Dakwah.
Peran guru sebagai tenaga pendidik
sangat dibutuhkan dalam kehidupan, dari mulai mengenal aksara, angka, sampai
membaca, berhitung, hingga pelajaran yang lebih rumit sekalipun. Peran seorang
guru sangat dibutuhkan untuk mencerdaskan manusia, dan guru pun dituntut untuk
lebih bisa mengeksplor keahliannya di dalam mengajari anak didiknya.
Keberadaan guru dituntut untuk
lebih berinovasi terhadap apapun yang akan disampaikan terhadap anak didiknya.
Tak hanya itu guru pun harus membuat mode-mode pengajaran, sehingga seorang
guru pun disibukkan dengan hal-hal teori bagaimana metode pembelajaran yang
akan disampaikan.
Di kutip dari media online KETIK.BANDUNG –
Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna menyatakan menuju Indonesia Emas 2045,
diperlukan pola pendidikan yang berkarakter. Apalagi zaman now, anak-anak
justru cenderung untuk bertanya atau mencari informasi melalui situs Google.
"Anak-anak sekarang lebih
cenderung melihat Google, daripada apa yang disampaikan para guru di
sekolah," ungkap Bupati Bandung saat membuka pembinaan peningkatan
kompetensi keprofesian guru ASN (Aparatur Sipil Negara) Madrasah di Lingkungan
Kementerian Agama Kabupaten Bandung yang digelar di Aula Uninus Kota Bandung,
Kamis (24/8/2023).
Jika kita mengamati peran guru
sekarang, memang masih banyak guru yang kurang berkompeten dalam mengajar. Sehingga
melahirkan alumni yang tidak sesuai harapan, karena para guru selalu disibukkan
oleh aturan-aturan pengajaran yang sudah di RPP kan, yang menjadi pertanyaan,
akankah guru mempunyai motivasi pengembangan pembelajaran sesuai dengan apa
yang dikehendaki oleh tujuan pembelajaran jika RPP nya sudah jadi?
Di zaman dunia digital sekarang
ini, mampukah guru bersaing dengan banyaknya pembelajaran online yang ada di
depan mata? Banyak ilmu pengetahuan digital yang bisa di akses sekali klik, dan
dalam sekejap, dan pengetahuan pun sudah ada di depan mata. Bahkan tanpa harus
keluar dari rumah, semua bisa diakses dari mulai Google, YouTube, Instagram dan
lainnya.
Jika guru hanya dituntut untuk
tidak kalah dengan Google tanpa mengindahkan akhlak dan adab-adab, dan ketika
guru hanya mentransfer ilmu sains dan teknologi saja tanpa dilandasi oleh kasih
sayang dan keterikatan emosional dalam metode pembelajarannya, akankah menang
dari persaingan pembelajaran dengan kecanggihan teknologi saat ini?
Inilah nilai plusnya dari
pendidikan seorang guru langsung dengan talqian
fikrian berkomunikasi langsung dengan anak didiknya sehingga mereka
mengerti terhadap ilmu yang di pelajari nya, dengan penuh kehangatan dan
emosional yang terjaga, dan tentunya ada keberkahan di dalamnya.
Meski guru di gaji dengan gaji yang
minimalis, tetapi para guru dengan sepenuh hati memberikan ilmunya kepada anak
didiknya, dengan harapan ilmu yang diberikan bisa berguna di kehidupannya
kelak, mereka memberikan teladan terbaiknya, karena guru selalu ditaati dan
ditiru. Disinilah butuhnya guru yang berkompeten dan di dukung dengan pemberian
gaji yang sepadan agar bisa memberikan kehidupan yang sejahtera, sehingga
mereka fokus dalam memberikan pelajaran.
Seperti halnya tujuan dari
pendidikan itu sendiri pendidikan bertujuan untuk mencetak manusia yang cerdas
terampil terhadap sains dan teknologi juga mempunyai kepribadian yang mulia. Mempunyai
pola pikir yang cerdas berakhlak, karena proses belajar mengajar nya didasari
oleh keimanan. Tentunya seperti yang kita ketahui bahwa menuntut ilmu atau pun
mengajarkan ilmu, adalah sesuatu kewajiban bagi kita selaku umat manusia. Maka
ketika kita belajar akan bersungguh-sungguh dan ketika kita mengajarkan ilmu pun
akan bersungguh-sungguh pula, karena keduanya merupakan sesuatu kewajiban yang
harus kita lakukan.
Ketika kepintaran seorang atas sains
dan teknologi dijadikan tolok ukur kesuksesan dalam belajar mengajar seperti
harapan Wakil Bupati, maka akankah kepintaran itu membuat perubahan yang lebih
baik? Ilmu tak akan menambah ketawadhuan seseorang, jika tidak di dasari
keimanan dan ketakwaan, malah kepintarannya akan membuat kerusakan. Oleh karena
itu, pendidikan haruslah dilandasi keimanan dan ketakwaan terhadap Allah SWT. Sehingga
ilmu yang di dapat menjadi sebagai penjaga dirinya agar selalu melangkah dalam koridor yang Allah
ridai.
Wallahualambissawab.
Post a Comment