. |
Jakarta, nusantaranews.net - Berkaca dari kesuksesan KTT ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur dan KTT ASEAN ke-43 di Jakarta, Indonesia kembali dipercaya sebagai tuan rumah perhelatan internasional Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States (KTT AIS). Hal ini juga tidak terlepas dari dedikasi dan profesionalisme TNI dalam melaksanakan tugasnya selama kegiatan berlangsung untuk menjaga keamanan di setiap acara kenegaraan berskala internasional.
Terkait ajang KTT AIS Forum yang akan berlangsung di Bali pada 10 dan 11 Oktober mendatang, Panglima TNI menerima paparan Panglima Komando Gabungan Wilayah (Pangkogabwilhan) II Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra terkait kesiapan Satgas Pengamanan VVIP tamu setingkat Kepala Negara, bertempat di Mabes TNI, Cilangkap Jakarta Timur Senin (25/9/2023).
Dalam paparannya kepada Panglima TNI, Pangkogabwilhan II selaku Panglima Komando Gabungan Terpadu Pengamanan (Kogabpadpam) VVIP akan membentuk Satuan Tugas yang akan menyelenggarakan Operasi Pengamanan (PAM) VVIP meliputi Satuan Tugas Pengamanan VVIP dan Pengamanan Wilayah, Satuan Tugas Pengamanan Khusus, Satuan Tugas Evakuasi, Satuan Tugas Siber, Satuan Tugas Intelijen, Satuan Tugas Komunikasi dan Elektronika, Satuan Tugas Pertahanan Udara, Satuan Tugas Laut, Satuan Tugas Pengamanan Bandara dan Pelabuhan, dan Satuan Tugas Penerangan.
"Kogabpadpam ini nantinya akan bertanggung jawab penuh terhadap pengamanan tamu-tamu VVIP. Mereka terdiri atas Presiden, Wakil Presiden, dan tamu negara setingkat Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan," ujar Marsekal Andyawan dihadapan Panglima TNI.
Sementara itu, Panglima TNI menekankan kepada Pangkogabpadpam VVIP beserta jajarannya dalam hal ini Satgas Pasukan Khusus untuk mulai melatihkan Pasukan Khusus yang terlibat PAM VVIP menghadapi segala ancaman yang berpotensi mengganggu jalannya KTT. Salah satu yang dimaksud oleh Panglima TNI adalah Latihan Penanggulangan Teror (Latgultor). “Meskipun Pasukan Khusus kita sudah sering berlatih, menjelang KTT ini, yang namanya latihan tetap perlu dilakukan karena bertujuan untuk memantapkan atau menajamkan naluri tempur sewaktu-waktu mereka dihadapkan oleh ancaman yang sebenarnya,” tegas Panglima TNI.
Sebagai tuan rumah, dalam KTT AIS Forum 2023 ini Indonesia akan mengundang 51 negara pulau dan kepulauan serta sejumlah organisasi internasional. Tema yang diangkat dalam forum ini adalah "Fostering Collaboration, Enabling Innovation for Our Ocean and Our Future". Agenda pertemuan tersebut akan berfokus kepada tiga aspek penting, yaitu pembangunan ekonomi biru, tantangan perubahan iklim, dan mempererat solidaritas antara negara pulau dan kepulauan. (Puspen TNI)
#tnipatriotnkri
#nkrihargamati
#tnikuatrakyatbermartabat
Post a Comment