Ideologi Sekuler Berhasil Mengokohkan Kekuasaannya

 

Oleh: Dra. Elly Ranty

Aktivis Dakwah

 

Dalam seminggu ini berseliweran berbagai peristiwa yang semuanya melanggar konstitusi dan UU. Beginilah cerita hidup, jika agama (Islam) tidak lagi menjadi hukum yang mengatur kehidupan manusia. Pemikiran Barat menyebutnya sekuler, yakni pemisahan agama dari kehidupan. Sejarah lahirnya ideologi sekuler, terjadi ketika para ilmuwan dan kaum Borjuis di Eropa yang lahir saat revolusi industri tidak merdeka kehidupannya di bawah kekuasaan kerajaan yang dikuasai oleh pemimpin agama (Katholik dan Kristen).

 

Lalu sejak menjajah negeri-negeri Islam yang kaya hasil buminya, ideologi sekuler yang diterapkan di negeri-negeri Muslim berhasil menghancurkan kekhilafahan Turki Utsmani yang merupakan pimpinan tertinggi kesultanan-kesultanan Islam di dunia, termasuk kesultanan-kesultanan Islam di Indonesia.

 

Dengan mengadu domba antara rakyat sesama rakyat, dan antara rakyat dengan pemimpinnya yakni dengan politik (devide et impera/pecah belah) ideologi sekuler ini berhasil mengokohkan kekuasaannya. Sehingga, dunia harus tunduk pada ideologi ini dengan sistem kapitalis yang diterapkannya. Para pemilik modal (kapitalis) berhasil melanggengkan kekuasaanya di seluruh dunia.

 

Siapa yang coba-coba menentang kekuatan kapitalis yang dipimpin super power Amerika, maka hancur secara fisik dengan perang, seperti yang terjadi pada kasus Irak, Lybia, Afghanistan. Jika melawan dengan pemikiran secara kritis maka, yang pro kapitalis diberi cuan untuk menindak kelompok kritis dan rakyat yang menentang. Ini namanya adu domba.

 

Ada yang masuk penjara atau hilang lenyap tidak berbekas. Tangan kapitalis bersih, tangan perpanjangan kapitalis (proxy) kotor. Sehingga rakyat negara yang dikuras kekayaan alamnya terpecah belah. Sementara kapitalis (korporat asing dan aseng) melenggang menguras kekayaan alam. Rakyat jajahan kapitalis ribut setiap hari dan berpecah belah. Beginilah penjajahan modern yang sering disebut neo imperialisme tidak perlu menduduki teritorialnya, cukup jajah pemikirannya. Apakah sistem Islam sama hasilnya dengan sistem kapitalis-sekuler dalam meriayah (mengurus manusia)? Silakan merenung.[]

Post a Comment

Previous Post Next Post