Sektor peternakan merupakan sector yang cukup penting di dalam proses pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat. Produk peternakan merupakan sumber protein hewani. Sebab itu permintaan pangan asal ternak di Indonesia terus meningkat. Teranyar, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak para peternak Indonesia untuk memperkuat hilirisasi pangan asal ternak sebagai kekuatan utama masa depan bangsa.
Seperti dilansir dalam laman Republika.CoId, Jakarta -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak para peternak Indonesia untuk memperkuat hilirisasi pangan asal ternak sebagai kekuatan utama masa depan bangsa. Demikian disampaikan SYL pada puncak peringatan bulan bukti peternak dan kesehatan hewan ke 187 di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
"Saya mau momentum ini menjadi kekuatan kita untuk mengkonsolidasi program. Dan saya berharap ekspor hilirisasi harus bergerak ke depan. Kita punya tepung telur segera ekspor, nugget segera ekspor. Kita punya pabrik ayam banyak. Apalagi ayam kita sudah diterima di Arab dan negara negara lain," ujar SYL, Jumat (22/9/2023).
Sebuah ironi, industri peternakan Indonesia terletak pada daya saingnya yang sangat lemah. Secara realitas, justru para korporasi lebih banyak menguasai industri peternakan dari hulu hingga hilir.
Telaah Akar Masalah
Jika kita telaah lebih mendalam, keberadaan WTO meniscayakan hegemoni perdagangan ayam secara internasional. Dalam hal ini, negara-negara ekonomi lemah, Indonesia tidak mampu bersaing dengan negara ekonomi maju. Karena, negara maju bisa dengan cepat dan mudah menguasai pasar, baik domestik maupun global. Mereka juga didukung modal besar. Masalahnya, untuk negara-negara ekonomi lemah, biasanya lemah pula sistem politiknya.
Akibatnya, pemerintahan tak punya supremasi untuk menahan paksaan impor dengan dalih kebijakan WTO. Tapi, di sisi lain, negara juga abai dengan ketercukupan pemenuhan kebutuhan bahan pangan ternak bagi rakyatnya. Penguasa dalam sistem kapitalisme sekular hanya fokus memburu rente impor daripada mengurus kebutuhan rakyatnya dengan sungguh-sungguh.
Padahal, keberadaan impor, jelas menunjukkan makin berlepas tangannya penguasa untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya pangan di dalam negeri. Adanya impor pangan juga tidak menjamin distribusi bahan pangan berbasis peternakan bagi rakyat. yang ada, rakyat yang sudah miskin belum mampu disejahterakan dalam sistem kapitalisme sekular saat ini.
Islam Solusi
Dalam Islam, untuk mewujudkan kedaulatan pangan serta kesejahteraan bagi rakyat dan peternak, kuncinya terletak pada visi kemandirian negara dan politik ekonomi yang sahih yang dijalankan oleh pemerintah yang benar.
Islam meyakini bahwa seorang pemimpin/penguasa adalah pengurus urusan rakyatnya. Ini sebagaimana sabda Rasulullah saw : “Imam/Khalifah adalah pengurus dan ia bertanggung jawab terhadap rakyat diurusnya.” (HR Muslim dan Ahmad).
Bahkan Allah SWT juga telah melarang dengan tegas intervensi pihak asing atas kaum muslimin. Sebagaimana firman-Nya: “Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang kafir untuk mengalahkan orang-orang beriman” (TQS An-Nisaa : 141).
Disisi lain, Islam memiliki negara Khilafah Islamiyyah. Hanya Khilafah yang mampu melaksanakan perintah Allah serta sunnah Rasul-Nya tersebut.
Khilafah adalah negara yang mandiri dan independen. Khilafah memiliki supremasi untuk melawan hegemoni lembaga-lembaga dan kebijakan internasional semacam WTO. Sebab ini semua bentuk penjajahan yang haram hukumnya terjadi pada kaum muslimin.
Khilafah juga akan menjamin keberlangsungan sektor peternakan misalnya ayam dan lain-lain. Di aspek hulu, Khilafah merealisasikan iklim peternakan yang kondusif, menyediakan kawasan khusus peternakan, menjamin rantai pasokan pakan, riset dan teknologi produksi ternak dan pakan, obat-obatan, bahkan menjamin ketersediaan modal usaha peternakan hulu. Kondisi ini akan sangat menunjang swasembada hasil ternak hingga bisa mencapai surplus.
Di samping itu di aspek hilir, Khilafah juga menjamin iklim perdagangan yang memadai bagi produk peternakan, baik produk segar, beku, maupun olahan. Khilafah akan melaksanakan mandat penyediaan serta distribusi bahan pangan pokok dan sumber nutrisi berbasis sumber daya peternakan bagi rakyat banyak dengan tingkat pemenuhan orang per orang.
Walhasil, kemashlahatan umum rakyat termasuk para peternak dan bangsa dapat terlindungi seutuhnya dari segala hegemoni sistem Kapitalisme sekular, jika penerapan Islam secara kaffah bisa terwujud nyata dalam kehidupan. Maka, sungguh sistem Islam adalah kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda lagi. Wallahu a’lam.
Post a Comment