Harga Beras Naik, Rakyat Makin Tercekik


Oleh Picomm 

(Aktivis Muslimah)  


Dilansir dari media online ayo bandung . com  Harga beras di Kabupaten Bandung sudah menembus angka Rp15.000/kilogram. Kenaikan terjadi secara bertahap dalam dua bulan terakhir. Salah seorang pedagang beras di Baleendah, Kabupaten Bandung, Adi, mengatakan dengan kenaikan harga beras yang terus menerus, dirinya sering mendapat protes dari para pelanggan. 


Tidak jarang pelanggannya mengurangi jumlah pembelian. Baik karna uang yang dibawa tidak cukup, atau mencari alternatif lain seperti mencari beras dengan harga lebih murah. Sebagai pedagang, Adi mengaku tidak bisa berbuat banyak kecuali hanya mengatakan kalau kenaikan harga terjadi dari suplier. Dia berharap agar pemerintah melakukan tindakan nyata supaya harga beras kembali normal berkisar Rp12.000/kg.  


Betapa sengsaranya masyarakat hari ini, untuk sekedar memenuhi kebutuhan perut saja sudah dibuat kesulitan. Beras yang merupakan kebutuhan pokok manusia saja kian hari kian melambung tinggi harganya, tak heran jika daya beli masyarakat begitu menurun. Begitu pun dengan penjual, mereka dibuat dilemma dengan harga yang akan mereka jual. Tak mungkin mereka menurunkan harga jual di tengah keadaan seperti itu.

  

Beginilah system kapitalisme sekuler yang telah membuat kondisi masyarakat begitu terhimpit. Negara kapitalisme telah memberikan kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat. Misalnya terkait masalah pangan ini. Subsidi pupuk dikurangi, ongkos produksi yang mahal, ditambah pula impor pangan yang dibuka selebar-lebarnya. Cuaca serta adanya alih fungsi lahan pertanian untuk pembagunan jalan atau kawasan industry juga sangat berpengaruh terhadap fakta diatas.  


Kenaikan harga beras ini jelas sangat berpengaruh terhadap masyarakat dimana mereka yang memiliki penghasilan sedikit atau menengah ke bawah  akan kesulitan untuk mendapat beras yang layak makan. Jangan sampai kita mengalami krisis pangan.  


Islam sangat memperhatikan kemaslahatan umat. Pemimpin Negara akan memberi kebijakan untuk ketahanan pangan. Diantaranya adalah berkaitan dengan penyediaan lahan pertanian dan meminimalisasi alih fungsi lahan serta terkait peningkatan kualitas benih, pupuk dll. Penguasa dalam Islam juga tak akan menjalankan impor yang membuat Negara Islam bergantung dan sulit lepas dari Negara lain yang notabene adalah Negara kafir harbi. 


Islam akan memastikan kebutuhan pokok masyarakat akan terpenuhi sehingga tak ada yang kelaparan atau kekurangan gizi. Wallahu a’lam bii ashawwab

Post a Comment

Previous Post Next Post