Hanya Islam yang Menjamin Pemenuhan Kebutuhan Pangan Rakyatnya


Oleh Ummu Syifa

Aktivis Muslimah


Indikator sejahtera dan majunya sebuah negara diukur dari kemampuan negara tersebut di dalam memenuhi kebutuhan asasi rakyatnya. Salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan pangan yang mutlak dibutuhkan oleh setiap individu dari rakyat. 


Indonesia adalah salah satu negara konsumen beras terbesar di dunia. Pemenuhan kebutuhan di negeri kita ini diperoleh dari hasil pertanian lokal dan sebagian lagi impor dari luar negeri. Baru-baru ini pengadaan beras menjadi persoalan yang besar, ketika ada kebijakan dari salah satu anegara pengekspor beras terbesar yaitu India yang melarang ekspor beras sejak 20 Juli yang lalu. Selain itu, kondisi kemarau panjang sebagai efek dari El Nino membuat petani khawatir terjadi gagal panen tahun ini. Hal tersebut menjadi penyebab harga beras melambung ke level tertinggi dalam kurun waktu hampir 12 tahun. (cnbcindonesia 11/8/2023).


Kondisi tersebut menunjukkan bahwa negeri kita masih tergantung kepada negara lain, tidak mempunyai kedaulatan pangan sendiri yang mengakibatkan kelemahan dan kegoncangan dalam pengadaan dan pemenuhan pangan rakyat. Seharusnya masalah pemenuhan kebutuhan pangan rakyat adalah tanggung jawab negara secara mutlak.


Namun, sistem kapitalis yang diterapkan saat ini memposisikan negara hanya sebagai regulator, kemudian menyerahkan tata kelola pangan dengan berbagai proses produksinya kepada korporasi sehingga pemenuhan kebutuhan rakyat menjadi terabaikan. Dengan adanya korporasi yang mengatur dengan cara-cara kapitalistik yang berorientasi keuntungan, menjadikan rakyat memperoleh beras dan kebutuhan pangannya dengan harga yang mahal. Hanya rakyat yang mempunyai uang yang mendapatkan beras yang bagus dan enak, sementara rakyat miskin berebut beras murah yang kualitasnya hampir tidak layak untuk dimakan, bahkan ada yang sama sekali tidak mampu untuk membelinya. 


Selain itu rencana mewujudkan kedaulatan pangan, tidak akan pernah berhasil karena kurangnya dukungan negara terhadap sektor pertanian seperti tidak adanya kemudahan mendapatkan informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan, dukungan teknologi dan industri, sulitnya memperoleh pupuk, benih, alat-alat, modal maupun segala yang dibutuhkan dalam peningkatan hasil pertanian. Jika pun para petani berhasil panen raya mereka pun harus bersaing dengan beras-beras impor yang dijual lebih murah di pasaran sehingga para petani pun tidak mendapat untung dari jerih payahnya. Semua itu menyebabkan generasi muda tidak berminat menjadi petani karena penghasilan yang kecil. Sudah saatnya kita campakkan sistem kapitalis ini yang telah terbukti abai dan membuat rakyat menderita.


Berbeda dengan Islam. Islam telah menetapkan bahwa pemenuhan kebutuhan pangan rakyat adalah tanggung jawab negara. Islam melarang korporasi swasta mengelola bahkan berbisnis demi keuntungan di dalam sektor-sektor umum dan yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan pangan, termasuk kebutuhan terhadap beras yang merupakan makanan pokok yang mutlak dibutuhkan rakyat. 


Islam pun akan membangun ketahanan pangan sehingga mampu mewujudkan kedaulatan pangan agar tidak bergantung kepada negara lain di dalam pemenuhan kebutuhan makan rakyatnya. Negara akan membangun teknologi yang dibutuhkan, memberikan kemudahan kepada petani dalam hal apapun yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas beras dengan pemberian modal secara cuma-cuma atau pinjaman tanpa riba, kemudahan dalam mengakses informasi dan pengetahuan, termasuk pengadaan benih, pupuk, alat-alat, dan lain-lain.


Negara pun akan memastikan distribusi beras sampai kepada orang per orang. Memutus rantai pasok yang panjang dengan kemudahan setiap warga negara untuk mendapatkan beras sesuai kebutuhannya. Dengan begitu rakyat dipastikan akan merasakan beras dan pangan lain dengan mudah tanpa ada kesenjangan dan kesulitan.


Sudah saatnya kita kembali kepada Islam. Hanya Islam yang mampu menjamin tersedianya kebutuhan rakyatnya terhadap pangan termasuk dalam hal ini kebutuhan terhadap beras. Penerapan Islam secara kafah akan mampu mewujudkan pemenuhan kebutuhan rakyat terhadap pangan, mampu mewujudkan kedaulatan pangan dan menjamin kesejahteraan rakyatnya.


Wallahu a'lam bishshawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post