Banyaknya Kekerasan Seksual Bukti Abainya Negara Kepada Rakyat?


Oleh : Marlina Wati
 (Mahasiswa Peduli Umat)


Banyak kita temui kasus kekerasan seksual dalam keluarga saat ini, bukti abainya negara kepada rakyatnya. Negara tidak mencari  persoalannya melainkan dibiarkan begitu saja tanpa mencari penyebabnya. 


Dalam hal ini, keluarga dan masyarakat dapat berkontribusi untuk mencegah akan terjadinya tindak pidana kekerasan seksual. 


Ada berita di Cikarang suami bunuh istri sendiri dikarenakan kesal diminta uang belanja. Sang suami secara sadis menghabisi  istrinya di rumah kontrakannya, di komplek Cikarang Barat. Berdasarkan pengakuan,  pelaku mengatakan, dia menampar istrinya di bagian pipi sampai terjatuh tak berdaya dan suami menyeret istrinya ke dapur suami  langsung menggorok leher istrinya dengan pisau. Setelah beberapa hari ibu korban melihat anaknya yang ditutupi dengan kain dan tak berdaya lagi.(news.republika.coid, 12/09/2023)


Sangat miris kehidupan saat ini  yang banyak kasus KDRT dengan berbagai macam penyebabnya yang menyakitkan dan mengakibatkan tindak pembunuhan. Hal ini menunjukkan lemahnya pengelolaan emosi seseorang sehingga tidak sanggup menghadapi beratnya kehidupan saat ini. Problematika ini adalah potret bahwa kehidupan sekuler kapitalisme yang jauh dari keimanan dan bukti dari abainya negara terhadap permasalahan pada umat. Permasalahan yang kita jumpai saat ini yang jauh dari gambaran Islam, tentang kesejahteraan dan keagungan keluarga muslim. 


Dari sini ada beberapa faktor untuk melihat kondisi rumah tangga saat ini sebagai berikut : Pertama, faktor internal. Rapuhnya akidah umat saat ini sehingga tidak memahami bahwa hakikat dirinya sebagai hamba Allah yang harus patuh dengan aturannya. Mereka jauh dari pemahaman terhadap syariat Islam,  syariat berkaitan tentang fungsi keluarga ada aturan-aturan dalam rumah tangga. Dengan ketakwaan akan menghiasi rumah tangga sehingga, dapat menghadapi berbagai persoalan yang akan dihadapinya.


Kedua, faktor eksternal. Saat ini kita di perangi dengan pemikiran  budaya sekuler yang rusak pemikiran kita dan dimasukkan paham liberalisme atau yang menganut kebebasan individu. Sehingga membuat setiap individu bebas berpendapat, berperilaku bebas dalam memiliki sesuatu dan bebas beragama.

 

Pemahaman ini sengaja diaruskan oleh negara barat kapitalisme ke dalam keluarga muslim, pemahaman seperti ini menghilangkan peran agama dalam pengaturan kehidupan manusia. Akibatnya suami istri yang tidak menjadikan Islam sebagai landasan dalam membangun rumah tangga, maka akan terjadi kekerasan dalam keluarga.

 

Faktor lainnya, dari sistem kapitalisme yang membuat semakin beratnya beban hidup keluarga, sebab untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak sangatlah sulit diwujudkan karena bahan pokok yang begitu mahal.


Dalam sistem ekonomi Kapitalisme saat ini, menjadi penyebab utama tingginya harga bahan-bahan pokok dan mahalnya biaya untuk pendidikan dan kesehatan. Belum lagi ketika rapuhnya aqidah seorang muslim, yang ber efek pada lemahnya dalam menghadapi beratnya kehidupan. Serta dalam pengelolaan emosi yang tidak terkontrol akan  menyebabkan aksi kekerasan sampai pembunuhan.


Sudah terbukti, inilah efek dalam penerapan sistem kapitalisme yang mengatur keluarga, masyarakat, bahkan negara saat ini yang jauh dari kata keimanan.


Berbeda pula dalam kehidupan Islam di bawah pengaturan Islam Kaffah. Dimana Islam akan memposisikan negara sebagai pengurus urusan umat dengan syariat Islam. Rasulullah Saw bersabda : " Imam atau Khalifah adalah pengurus dan bertanggung jawab terhadap rakyat yang di urusinya." 


Oleh karena itu, negara wajib membantu rakyatnya agar hidup dalam suasana tenang, damai dan dalam suasana keimanan yang kuat. Negara adalah salah satu yang paling efektif untuk membangun dan menjaga akidah umat, baik individu maupun masyarakat. Banyak peran khilafah dalam menjaga keimanan umat, yaitu :


Pertama, melalui pendidikan yang dimana sistem yang akan dipakai itu dari Islam. Pelajaran keislaman seperti, terkait dengan akidah syariat termasuk akhlak dan sejarah Islam, yang akan diberikan sejak dini. Metode pendidikan harus di landasi oleh dasar keimanan dan sampai metode pemikiran, sehingga para pelajar akan benar-benar paham dengan agamanya.


Dalam Islam, keimanan seseorang tersebut menjadi perisai dalam segala hal, seseorang akan bisa  bersabar dan dapat mengelola emosi ketika ada permasalah yang dihadapi, sehingga tidak terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.

 

Kedua, untuk menjaga akidah agar tetap kuat maka harus adanya sebuah negara yang penerapan aturan-aturan sesuai dengan Islam, mulai penerapan aturan Islam. Maka siapa yang ketaatan dalam menjalankan syariat Islam akan mengokohkan keimanan seorang tersebut.  


Penerapan syariat akan indah jika  setiap anggota keluarga khususnya ayah dan ibu yang dimana dia harus memahami perannya dalam mendidik anak-anaknya sesuai dengan akidah Islam.


Di sisi lain, negara akan mewujudkan kesejahteraan keluarga dengan itu tidak akan terjadinya KDRT dalam rumah tangga. Serta sistem ekonomi Islam akan memudahkan para kepala keluarga untuk bekerja dan untuk memenuhi kebutuhan keluarga nya. 


Negara Khilafah akan menjamin pemenuhan kebutuhan pokok keluarga miskin, Islam Kaffah adalah solusi yang tepat untuk umat Islam, semuanya akan dijamin kesejahteraan rakyatnya. Kejayaan ini hanya bisa terwujud dalam penerapan Islam di bawah institusi Khilafah Islamiyah.

Post a Comment

Previous Post Next Post