Bang Dunia Dukung Proyek PLTU Batu Bara. Pemerintah sungguh Tega Pada Rakyat Banten


Oleh : Yuli Atmonegoro 

Penggiat Literasi Serdang Bedagai 


Masyarakat Banten terang-terangan mengecam Proyek PLTU Batu Bara yang dinilai membahayakan masyarakat Banten dan sekitarnya. Masyarakat Banyen bahkan secara redmi telah mengajukan pengaduan terhadap Grup Bank Dunia yang secara tidak langsung telah mendukung pembangunan 2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)  batu Bara Jawa 9 dan 10, ke Compliance Advisor Ombudsman (CAO)  pada Rabu ( 13/9).Pembangunan PLTU baru tersebut akan memperluas wilayah kompleks PLTU 1-8 yang sekaligus memasifkan dampak buruk atas lingkungan dan kesehatan yang selama ini sudah dirasakan oleh masyarakat setempat. 

       Diantara dampak-dampak buruk yang ditimbulkan adalah :


1. Gangguan Pernafasan dan Potensi Kematian Dini


     Gangguan sistem pernapasan merupakan salah satu dampak negatif paling ringan yang diakibatkan oleh banyaknya PLTU batu bara. Dampak negatif ini kerap dialami oleh masyarakat yang tinggal di sekitar PLTU batu bara. Merujuk pada laporan kolaborasi Greenpeace dan Universitas Harvard pada bulan Agustus 2015 lalu, gangguan sistem pernapasan ini bahkan dapat menyebabkan kematian dini pada tingkat yang lebih parah.


Sebagai contoh, Greenpeace memperkirakan emisi PLTU Jepara diestimasi sudah menyebabkan tidak kurang dari 1.020 kematian dini per tahun hingga tahun 2012 saja. PLTU Jepara sendiri merupakan PLTU batu bara yang memiliki jumlah produksi energi listrik sebesar 2640 MW dan sudah beroperasi sejak tahun 2006. Meski menghasilkan tenaga uap yang dibutuhkan masyarakat, kehadiran PLTU batu bara sangat mengkhawatirkan karena mengancam nyawa penduduk sekitar. 


Berdasarkan data Greenpeace, tidak kurang dari 20 anak-anak pada usia di bawah usia lima tahun meninggal akibat infeksi akut saluran pernapasan. Terdapat 90 kematian lainnya yang diakibatkan oleh penyakit pernapasan kronis. Selain itu, sebanyak 60 kematian diakibatkan oleh kanker paru-paru obstruktif kronis, 450 kematian akibat stroke, dan 400 kematian akibat penyakit jantung iskemik. Besarnya jumlah kematian akibat gangguan pernapasan yang dipicu oleh PLTU batu bara ini tentu menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan untuk kebijakan yang lebih baik ke depan. 


2. Menghasilkan jutaan ton limbah


Jutaan ton produk limbah yang tidak dapat digunakan kembali dihasilkan dari PLTU batu bara. Selain dari fakta bahwa produk limbah ini berkontribusi pada masalah pembuangan limbah, limbah yang dihasilkan oleh PLTU batu baru juga mengandung zat berbahaya. Limbah yang terus menumpuk akan membawa dampak yang sangat berbahaya terhadap kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar.


 3. Abu terbang

Abu terbang (fly ash) adalah sisa dari hasil pembakaran batu bara pada pembangkit listrik. Sisa hasil pembakaran ini terdiri dari partikel-partikel halus dan mengandung sejumlah besar silikon dan kalsium oksida serta proporsi yang lebih kecil dari logam berat seperti merkuri dan arsenik. Abu terbang merupakan bahan yang sangat beracun.


Merujuk paparan dari bahaya Proyek PLTU Batu Bara ini, tentu dapat kita simpulkan bahwa apabila pemerintah gegabah dalam bertindak, tentu nyawa rakyat menjadi taruhannya. 

Sungguh tega !!!


Wallahu A'laam bishshowaab

Post a Comment

Previous Post Next Post