Utang Itu Bagian dari Tabiat Buruk Sebaiknya Hindari


 

Di hadapan 50 jamaah, Ustadzah Lies Tania Tantri menegaskan sebaiknya kita menghindari utang jika hanya untuk memenuhi gaya hidup karena utang itu sebagai bagian dari tabiat buruk.


“Utang itu sebaiknya dihindari karena jika hanya untuk memenuhi gaya hidup akan membuat resah dan gelisah tuntutan zaman yang serba hedonis. Utang itu bagian tabiat terburuk di dunia,” ungkapnya dalam Kajian Tematik Happening: Ngeriba Bikin Resah dan Gelisah, Ahad, (23/7/2023) di Mushola Nurul Iman, Depok.


Ia pun menambahkan, ternyata ada sembilan keburukan  dari tabiat berutang. “Kesembilan keburukan tersebut yakni, mengurangi dan menghilangkan rasa syukur, membuat kecanduan, jumlahnya selalu bertambah, sering sakit-sakitan, gelisah di malam hari dan terhina di siang hari, cepat marah dan mudah tersinggung, menambah beban hidup, hilangnya kemesraan serta akan mengakibatkan hilangnya kendali dan bunuh diri,” bebernya.


Lantas, ia pun menyarankan untuk tidak berutang jika tidak karena kebutuhan yang sangat mendesak. Karena konsekuensinya di akhirat yang akan kebawa ke neraka. Jika utang terbawa mati tidak segera dilunasi. Dan selalu waspada karena yang memudahkan itu akan selalu berdampingan dengan riba yang hukumnya haram, enak sesaat menderita berkepanjangan.


“Siapa saja yang berutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri, tuturnya sambil membacakan hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah No.2410 ini.


Dalam acara tersebut hadir pula Ustadzah Nurhasanah. Ia menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk membebaskan masyarakat Indonesia dan dunia dari praktik rusak pinjaman ribawi (utang) yang didukung oleh pemerintah adalah menerapkan Islam secara menyeluruh dalam seluruh aspek kehidupan bernegara.[]Watik


Post a Comment

Previous Post Next Post