Oleh: Nani Salna Rosa
Liberalisasi pergaulan terbukti membawa masalah besar bagi kehidupan masyarakat. Kebebasan sudah menjadi asas interaksi antara laki-laki dan perempuan, sehingga aktivitas seksual bebas mereka lakukan dengan siapa saja yang dikehendaki, dan ini menjadi hal yang lumrah. Akibatnya banyak yang terjangkit penyakit menular seksual, salah satunya sifilis.
Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang ditularkan melalui kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema Pallidum, yang masuk dan menginfeksi seseorang melalui luka di vagina, penis, anus, bibir, atau mulut. Kasus sifilis di Indonesia cukup banyak menyebar di beberapa wilayah. Menurut data tahun 2022 tercatat sebanyak 16.283 kasus sifilis yang diterima oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sekitar sepuluh wilayah di Indonesia yang terkena kasus sifilis terbanyak. (Media online klinikpendidikan/18/06/2023)
Inilah dampak kecil dari sistem sekulerisme kapitalisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Sistem ini menilai kebahagiaan hanya dari kadar kepuasan jasmani saja. Kapitalisme menganggap penyaluran hasrat sebagai sebuah kebutuhan, sehingga harus terpenuhi saat itu juga. Jika tidak, maka akan mebahayakan fisik, psikis, maupun akal. Sistem sekulerisme kapitalisme dianggap sebagai gaya hidup modern yang patut untuk diikuti. Padahal ini adalah awal kehancuran manusia. Dan sayangnya kaum muslimin juga latah mengikutinya.
Berbeda halnya dengan sistem Islam, Islam telah mengatur bagaimana pergaulan antar lawan jenis. Aktivitas seksualpun diatur agar dapat memperoleh keberkahan, yaitu hanya disalurkan dengan hubungan suami istri melalui proses pernikahan. Perzinaan dan semua aktivitas seksual menyimpang diharamkan oleh Islam. Laki-laki dan perempuan diperintahkan untuk menundukan pandangan, sebagaimana firman Allāh dalam Quran surat An-nur ayat 30-31.
Islam juga melarang laki-laki dan perempuan berdua-duaan (khalwat) dan berampur baur (ikhtilat). Islam pun memerintahkan kehidupan perempuan terpisah dari kaum laki-laki, interaksi diperbolehkan hanya ada hajat syar'i seperti pendidikan dan muamalah. Islam sangat menjaga pergaulan antara lawan jenis, sehingga tidak akan terjadi pergaulan bebas yang menyebabkan penyakit sebagaimana yang terjadi sekarang.
Wallāhu a'lam bishshawwab.
Post a Comment