(Aktifis Dakwah Muslimah Deli Serdang)
Indonesia kembali menjadi objek trend yang tidak kalah dengan negara-negara besar lainnya, kali ini Indonesia berusaha menarik perhatian asing sebanyak mungkin dengan harapan mampu mendongkrak perekonomian Indonesia yang selama ini tidak baik-baik saja , dari sini saja kita sudah bisa menilai bahwa olahraga menjadi bagian dari perkembangan bisnis yang cukup menguntungkan, salah satunya adalah mengadakan program sport tourism.
Sport tourism merupakan gabungan dari olahraga dan pariwisata. Selain mengadakan acara olahraga, sport tourism digunakan untuk mempromosikan pariwisata, atau mengenalkan obyek menarik di daerah yang menyelenggarakan acara. Jadi, Sport tourism adalah daya tarik wisatawan untuk melakukan perjalanan untuk menyaksikan kegiatan olahraga di suatu tempat.
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno saat memberikan keynote speech dalam webinar Pelatihan Pengembangan Pariwisata Olahraga Untuk Pemuda (9/7); diperkirakan pertumbuhan sport tourism di Indonesia bisa mencapai Rp18,790 triliun pada 2024 mendatang. Tentu angin segar ini menjadi langkah awal dalam membangkitkan pariwisata dan ekonomi di Indonesia, sekaligus membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
Ada dua jenis sport tourism . Pertama adalah hard tourism, sebagai acara perlombaan bersifat regular, seperti Asian Games, Sea Games, atau World Cup. Kemudian, ada juga soft sport tourism, yang dikenal dengan pariwisata olahraga dan berkaitan dengan gaya hidup (lifestyle), seperti bersepeda, berlari, hingga berselancar.
Negara Latah
Terlalu dini rasanya apabila kita katakan sport tourism sebagai penyangga ekonomi bangsa, seperti yang sudah-sudah, sesuatu yang trend dan viral tidaklah bertahan lama, apalagi ini bukanlah hal yang seharusnya dimana tujuannya saja untuk mengundang asing tertarik dengan daerah-daerah wisata diindonesia. Siapa yang akan diuntungkan disana? Apakah masyarakat setempat? Belum tentu, coba kita kaji kembali, masyarakat harus berpikir kritis.
Bukankah seharusnya negara fokus dengan SDA yang ada, dimana kekayaanya bukan hanya mampu menyangga ekonomi bangsa, akan tetapi bisa menjadi negara adidaya dengan SDA yang berlimpah. Negara hanya latah ikut-ikutan dikarenakan munculnya trend baru didunia nasional maupun global tanpa memikirkan bagaimana dampaknya terhadap rakyatnya. Memikirkan keuntungan besar yang hanya bisa di rasakan oleh pihak-pihak pemodal saja dan mengabaikan tugasnya untuk mengurusi rakyatnya. Ini menunjukkan abainya negara mencari solusi strategis berkenaan permasalah baik ekonomi maupun sosial.
Faktanya jika kita analisa kembali, benarkah sport tourism ini tujuannya hanya alasan klasik ‘penyangga ekonomi’? untuk hasil yang sempurna dengan waktu yang singkat, yakinkah negara tidak menarik para investor sebagai pihak swasta yang mampu menghandle pengerjaannya? Dan jika benar adanya maka sudah bisa dipastikan merekalah yang akan mengambil alih sebagian besar keuntungan. Semua proyek akan berada ditangan mereka , negara hanya menerima proyek ‘Thank you’. Benar-benar miris.
Bukan tidak mungkin akan terjadi pembangunan besar-besaran yang efeknya akan merusak alam dan lingkungan tanpa memperdulikan bagaimana kondisi kenyamanan rakyatnya, contohnya yang sudah seperti pembangunan besar-besaran Insfrastruktur yang masih menuai konflik sampai sekarang ini.
Dampak lain yang harus kita khawatirkan juga adalah apabila bercampurnya peserta yang berasal dari berbagai negara, membawa kebiasaan dan budaya yang sangat bertentangan dengan budaya lokal seperti pesta minuman disertai seks bebas, menggunakan barang haram narkoba dan kawan-kawannya. Jelas ini akan merusak masyarakat sekitar. Apalagi yang memiliki iman minus.
Kembalikan solusinya hanya pada Islam
Dalam Pandangan Islam ada Pengaturan serta pengelolahan SDA yang akan mampu mengangkat perekonomian negara tanpa mengorbankan rakyat. Dikarenakan dengan menjadikan islam sebagai sistem pemerintahannya, seorang pemimpin diwajibkan memiliki ketaatan serta ketakutan hanya kepada Allah swt, apabila ia mengabaikan amanah dalam mengurus rakyatnya. Ia berupaya menjalankan sistem pemerintahan berdasarkan ketaatan dan ketakutannya itu.
Negara Indonesia adalah negara dengan SDA yang berlimpah ruah, dari mulai emas sampai batu bara. Dari mulai minyak bumi sampai gas bumi. Dari daratan sampai lautan. Kekayaan laut sampai kekayaan hutan. Dan masih banyak lagi kekayaan lain yang tidak terhitung jumlah dan jenisnya. Ini akan menjadi pendapatan yang luar biasa besar dan mampu memakmurkan rakyatnya apabila dikelolah dengan baik dan secara mandiri tanpa intervensi asing.
Dengan adanya pemasukan pendapatan negara dari harta Ghanimah, Fa’I, kharaj, jizyah dan sebagainya. Negara akan mampu menfasilitasi mesin-mesin canggih untuk mengelolah SDA Mentah menjadi siap konsumsi dan disalurkan sekeluruh rakyatnya. Bahkan mampu membayar mahal para ahli dan pakar untuk menghasilkan inovasi serta kreatifitasnya untuk menghasilkan SDA memiliki daya jual tinggi.
Sistem pengelolahan ini akan memastikan negara memiliki kesibukan yang sesuai dengan tugas kepemimpinannya. Tanpa harus repot-repot mengikuti trend serta menggaet asing untuk masuk kenegara ini sampai mereka nyaman dan merasa memiliki hak untuk menetap. Wallahu’alam bishawab.
Post a Comment