Oleh Siti Rusmiati, S. Pd.
Aktivis Dakwah
Mahasiswa adalah salah satu aset
bangsa merekalah tonggak suatu negara. Mereka merupakan pemuda yang
berpendidikan tingkat sekolah tertinggi, sehingga menjadi salah satu kunci
untuk kemajuan suatu negeri. Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang
terdidik dan terpelajar merekalah calon intelektual yang bermanfaat bagi
masyarakat banyak.
Berkaca dari sejarah bangsa, gerakan
mahasiswa seperti unjuk rasa merupakan suatu bentuk nyata sikap peduli
mahasiswa terhadap kemajuan serta nasib bangsa di masa mendatang. Hal tersebut
dikarenakan pemuda memiliki semangat yang menggelora. Itulah mengapa pemuda
terutama mahasiswa dapat menjadi pelopor suatu gerakan yang dapat mengubah
sistem dalam suatu negara.
Berbeda dengan keadaan mahasiswa
dalam genggaman kapitalis saat ini. Hampir setiap hari banyak tayangan yang
menginformasikan kerusakan-kerusakan pemuda. Mahasiswa yang melakukan bullying, terjerat pinjol, pergaulan
bebas, tawuran. Bahkan saat ini telah ramai informasi mengenai pembunuhan
seorang mahasiswa junior oleh seniornya. Dan yang paling mencengangkan, pelaku
merupakan mahasiswa aktif perguruan tinggi ternama di negeri ini.
Kasus ini disebabkan oleh pelaku yang sedang terjerat pinjaman online. Sehingga pelaku nekat melakukan pencurian terhadap barang-barang korban. Pelaku mengambil laptop dan handphone korban. Kemudian pelaku menghabisi nyawa korban. Dikutip dalam media online REPUBLIKA. DEPOK – Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Depok, berinisial MNZ (19 tahun) ditemukan tewas dalam keadaan terbungkus plastik di kamar kosnya di kawasan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jumat (4/8/2023). Polisi kemudian mengungkap bahwa korban dibunuh oleh seniornya sendiri. Pelaku iri dengan kesuksesan korban dan terlilit bayar kosan serta pinjol (pinjam online). Kemudian mengambil laptop dan HP korban," jelas AKP Nirwan Pohan, Jumat (4/8/2023). Dengan demikian hal tersebut menggambarkan bahwa mahasiswa saat ini sudah mengalami kerusakan. Mereka tidak lagi berpikir kritis dan jernih. Di sisi lain mahasiswa saat ini juga dihadapkan pada persoalan sosial yang gelap, khususnya pergaulan.
Terjadinya kasus ini semakin
jelas membuktikan bahwa sistem
pendidikan saat ini gagal mewujudkan tujuan pendidikan yang berfungsi
mengembangkan kemampuan, membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat, mencerdaskan kehidupan bangsa, menjadikan manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT.
Mirisnya pemerintah selaku pihak
yang bertanggung jawab besar dalam membentuk karakter pemuda, hanya menyikapi
soal tersebut tanpa menutup akar persoalan sedikitpun. Mengapa hal tersebut
bisa terjadi pada pemuda sekarang? hal tersebut dikarenakan tidak diterapkannya sistem pendidikan Islam yang merupakan sistem terbaik menghasilkan individu
yang berkepribadian Islam.
Pendidikan Islam merupakan hal yang
penting. Seperti dalam hadis "Allah akan meninggikan derajat orang-orang
yang berilmu di atas orang-orang yang tidak berilmu. Bahkan orang berilmu
digolongkan sebagai pewaris para Nabi.” Oleh karena itu, Islam menjadikan
pendidikan sebagai kebutuhan dasar yang menjadi tanggung jawab negara. Negara
wajib menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas. Mulai dari Sekolah Dasar
hingga Perguruan Tinggi. Dengan tujuan membentuk kepribadian Islam dan
membekali peserta didik ilmu yang berhubungan dengan urusan hidupnya.
Untuk Perguruan Tinggi pendalaman
kepribadian Islam dilakukan. Selain itu pendidikan tinggi juga bertujuan untuk
mencetak para ahli intelektual dalam semua bidang demi mewujudkan kemaslahatan bagi masyarakat. Mempersiapkan
tenaga ahli untuk mengatur urusan masyarakat. Keberhasilan khilafah terbukti
hingga 1300 tahun. Islam melahirkan para ilmuwan hebat pada abad ke-10 yang
memajukan sains dan teknologi. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran khilafah
yang memegang visi menerapkan syariat Islam yang kuat secara menyeluruh
(kaffah).
Islam memandang ilmu bukan
komoditas yang dapat diperjualbelikan. Melainkan ilmu adalah jiwa kehidupan.
Sehingga Islam melahirkan ilmuwan-ilmuwan unggul seperti:
1. Labana, seorang muslimah yang
berasal dari kordoba. Ahli matematika dan sastra yang berhasil memecahkan
geometrik dan Al Jabbar yang paling kompleks. Beliau bekerja sebagai sekretaris
Khalifah Al Hakim 2.
2. Maryam Al Asturlabi, seorang
ahli astronomi yang merancang astroid untuk memetakan posisi matahari.
3. Lubna, seorang ilmuwan ahli
bahasa dan matematika. Seorang penyair unggul dalam bidang tata bahasa,
retorika dan kaligrafi.
4. Fatimah Al Fihri, ilmuwan yang
berasal dari Tunisia. Seorang rektor pertama dari universitas pertama di dunia
yang berdiri pada tahun 850 M. Beliau mendirikan universitas di Maroko jauh
sebelum Al Azhar dan Oxford didirikan.
Dari peninggalan sejarah tersebut,
jelaslah bahwa kembalinya khilafah adalah kewajiban dan kebutuhan dunia yang
sangat mendesak.
Wallahualam bissawab.
Post a Comment