MELON YANG MENGGEMASKAN


Oleh : Neng Saripah S.Ag


Melon bukan sembarang melon, 

Melon hijau, merah semangka

Tabung gas melon oh tabung melon

Kemana gerangan kok jadi langka


Itulah sebait pantun yang kurang lebih menggambarkan kecemasan, ke was-wasan sekaligus gemasnya masyarakat indonesia saat ini, terutama masyarakat kalangan menengah kebawah. Bagaimana tidak, masyarakat yang notabene sehari-hari mengandalkan tabung gas melon berwarna hijau dibuat resah dengan ketersediaan gas LPG tersebut yang kini mulai sulit ditemui keberadaanya.


Diberitakan pada media online Tirto (25 juli 2023) PT Pertamina (Persero) menjamin bahwa ketersediaan LPG subsidi 3 kilogram (kg) dalam kondisi aman, meskipun saat ini terjadi peningkatan konsumsi di berbagai daerah. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan, demi menjaga stok LPG, perusahaan akan melakukan pemantauan penyaluran LPG dan turut bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk memastikan ketersediaan pasokan serta penyaluran LPG 3 kg bersubsidi tepat sasaran.


Beberapa hari lalu, beredar foto di media sosial yang memperlihatkan produk Bright Gas 3 kg. Tabungnya berwarna pink seperti yang ukuran 5,5 kg, namun ukurannya lebih kecil karena isinya 3 kg. Kemudian ada juga tulisan "LPG Non Subsidi" di tabung Bright Gas 3 Kg itu. Banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang Bright gas 3 Kg yang diproduksi Pertamina itu. Selama ini konsumen mayoritas menggunakan Bright Gas yang 5,5 kg dan 12 Kg, serta LPG 3 Kg yang berwarna hijau atau gas melon, yang merupakan barang bersubsidi. (Kompas TV, 26 juli 2023)


Faktanya, Bright Gas 3 Kg sudah diluncurkan sejak tahun 2018 oleh Pertamina Patra Niaga. Namun pasalnya meskipun sudah berjalan 5 tahun dipasarkan, penjualannya sangatlah minim. Lantaran hanya dijual di Jabodetabek dan Surabaya. Selain itu harga Bright Gas 3 Kg mengikuti harga gas dunia seperti yang kemasan 5,5 kg dan 12 kg. Begitu juga jika ada penurunan harga gas dunia, maka harga Bright Gas 3 Kg juga ikut turun. Pertamina kini menjual Bright gas 3 Kg seharga Rp56.000, jauh kebih mahal dari gas melon yang sekitar Rp20.000 karena sudah disubsidi pemerintah.


Dilansir dari online DPRgoid, (27 juli 2023), Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menilai langkah pemerintah meluncurkan produk LPG 3kg non subsidi bermerek Bright dengan harga yang lebih mahal di tengah masyarakat yang kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kg bersubsidi, sebagai sebuah tindakan yang ia sebut “super tega” pada masyarakat. “Kebijakan itu akan membuat pengadaan dan pendistribusian LPG 3 kg bersubsidi semakin terbatas dan sulit. Ujung-ujungnya masyarakat dipaksa membeli LPG 3 kg non subsidi,” ungkap Mulyanto dalam siaran pers nya, Kamis (27/7/2023).


Selalu ada momment demikian, aji mumpung di tengah kesulitan. Gemasnya yang selalu dalam posisi sulit lagi-lagi masyarakat menengah kebawah. Andai para pemangku kebijakan memahami tentang aturan islam yang begitu indah dan menenangkan, tidak condong ke pihak atas dan tega pada kalangan bawah tentu mereka akan menyadari bahwa 


“Tidaklah seseorang diamanahi memimpin suatu kaum kemudian ia meninggal dalam keadaan curang terhadap rakyatnya, maka diharamkan baginya surga” (HR Bukhari-Muslim).


Bahkan Rasulullah saw. sering berdo'a, Salah satu doa yang sering beliau panjatkan yaitu, "Ya Allah, siapa yang mengemban tugas mengurusi umatku kemudian ia menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia; dan siapa yang mengemban tugas mengurusi umatku dan memudahkan mereka, maka mudahkanlah dia." (HR Muslim dan Ahmad).


Wallahu alam bishawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post