Pergaulan seks bebas pada remaja adalah masalah
yang kompleks dan sensitif yang perlu ditangani dengan sangat hati-hati.
Eksplorasi seksual remaja, khususnya fenomena pergaulan bebas pada remaja,
menimbulkan berbagai tantangan dan keprihatinan yang memerlukan perhatian komprehensif dari para pendiri, orang tua, dan pembuat
kebijakan. Saat ini, tampaknya ada keterputusan antara program pendidikan
seksualitas yang didanai pemerintah dan realistis seksualitas remaja. Meskipun
penting untuk mengetahui potensi risiko yang terkait dengan aktivitas seksual,
sex bebas di kalangan remaja merupakan masalah yang sering terjadi di
Indonesia.
Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan mayoritas anak remaja di
Indonesia sudah berhubungan seksual. Untuk remaja 14-15 tahun jumlahnya 20
persen anak, dan 16-17 tahun jumlahnya mencapai 60 persen. Dikutip dari media online metro batampos (Minggu, 6 Agustus 2023).
Sangat miris jika kita
melihat pergaulan bebas remaja saat ini. Apalagi, seks bebas di kalangan remaja ini dapat menyebabkan dampak
buruk, seperti penyebaran penyakit menular seksual, kehamilan di luar nikah,
dan masalah psikologis. Ada beberapa penyebab
terjadinya seks
bebas di kalangan remaja yaitu:
1. Kurangnya
pengawasan orang tua terhadap anak-anak mereka, sehingga anak-anak cenderung
melakukan hal-hal yang tidak seharusnya
2. Pengaruh pertemanan yang dapat mempengaruhi perilaku
remaja, termasuk perilaku seks bebas
3. Efek konten pornografi yang mudah diakses melalui
internet dan media sosial
4. Faktor lingkungan, faktor keluarga, dan faktor ekonomi
5. Kurangnya
pemahaman nilai-nilai agama
Sebetulnya, bukan hanya hal-hal diatas yang
menyebabkan maraknya seks bebas di kalangan remaja. Tetapi, juga faktor sistem
liberalisasi pergaulan serta sistem sekuler yang diterapkan saat ini menjadi
akar permasalahan rusaknya generasi kita. Ketiadaan negara dalam mendidik dan
menyediakan lingkungan yang aman serta menerapkan sistem pergaulan yang sehat
menyebabkan peran orang tua, guru dan lembaga pendidikan pun tidak ada gunanya.
Dapat disimpulkan bahwa cara mengatasi seks bebas pada remaja tidak dapat dilakukan hanya dengan cara, seperti memperkuat pendidikan agama
dan moral, memilih teman yang baik, memberikan pendidikan seks yang benar dan tepat
waktu, serta meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap lingkungan dan
media yang dapat mempengaruhi perilaku remaja. Selain itu, orang tua juga
memiliki peran penting dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada remaja
tentang bahaya seks
bebas dan dampak buruk yang ditimbulkannya.
Namun, juga diperlukan peran negara untuk dapat menciptakan sistem pergaulan yang baik serta menciptakan lingkungan yang islami sehingga akan menumbuhkan keimanan baik dikalangan remaja maupun masyarakat seluruhnya. Sistem seperti ini hanya dapat kita temukan dalam sistem Islam yang diterapkan secara kaffah. Islam adalah agama yang sempurna, bukan hanya mengatur terkait ibadah saja tetapi juga mengatur seluruh aspek kehidupan manusia salah satunya adalah aturan pergaulan dan sosial. Sudah terbukti selama 13 abad Islam diterapkan hanya sedikit kemaksiatan yang terjadi, jumlah perzinaan pun dapat dihitung dengan jari. Maka sudah seharusnya Islam kembali diterapkan, karena Islam lah satu-satunya sistem yang dapat menangani maraknya kasus pergaulan bebas di kalangan remaja.
Wallahualam bissawab.
Post a Comment