Maraknya Kejahatan Karena Islam Tidak Tegak


Oleh Rita Rosita


Banyaknya kejahatan di setiap waktunya yang disertai dengan kekerasan di negeri yang semakin sadis dan mengerikan. Banyaknya kasus pembegalan, perampokan yang akhirnya sering disertai dengan pembunuhan yang sadis. Banyak pembunuhan yang disertai dengan mutilasi terhadap korban. Bahkan ada kasus pembunuhan yang sadis setelah di mutilasi korbannya lalu di rebus untuk menghilangkan jejak. 


Beberapa waktu lalu di yogyakarta, polisi menangkap pelaku yang memutilasi seorang perempuan menjadi puluhan bagian. Sebelumnya polisi juga menangkap pelaku pembunuhan yang memutilasi korban menjadi empat bagian di sebuah apartemen di buang di beberapa lokasi berbeda. Di penghujung tahun lalu polisi juga mengungkap pembunuhan yang diikuti mutilasi di apartemen Taman Rasuna, Jakarta (dilansir dari bbc,23/3/2023).


Masih di Yogyakarta juga, belum lama seorang mahasiswa dibunuh dan dimutilasi oleh dua orang pelaku, untuk menghilangkan jejak,  potongan tubuh korban yang dimutilasi tersebut kemudian direbus.(dilansir dari detik,18/6/2023).

  

Yang lebih mengerikan dan lebih sadis pelaku kejahatan di jaman sekarang, di medsos jagat raya telah di hebohkan kasus kejahatan pada seorang bocah oleh dua remaja di Makasar, yang korbannya berusia 11tahun diculik dan dibunuh, pelaku berniat akan menjual ginjal korban, karena pelaku terobsesi pada situs  jual beli organ tubuh manusia dengan menawarkan harga mahal(dilansir dari online kompas,11/1/2023).


Beberapa kasus kejahatan di atas hanya sebagian kecil saja dari sekian ratusan kasus kejahatan yang disertai dengan kekerasan sebagaimana diketahui, sepanjang tahun 2022 yang lalu polri mencatat sebanyak 276.507 tindak kejahatan terjadi di Indonesia. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 7,3% dibandingkan pada tahun 2021, yang artinya dalam setahun rata-rata ada 31,6 kejahatan setiap jamnya.(Dilansir dari dataindonesia,3/1/2023)


Banyaknya kasus kejahatan tersebut tentunya banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya faktor ekonomi, seperti kemiskinan, pengangguran dimana-mana, pengaruh alkohol yang saat ini semakin terjadi, karena hubungan perselingkuhan juga sangat berpengaruh faktor medsos yang banyak memuat konten dan informasi negatif, semakin sadisnya para pelaku kejahatan karena semakin melemahnya penegakan hukum, hukum yang ada tidak membuat efek jera pada pelakunya, faktor luar pun mempengaruhi seperti dari tontonan yang menjadi tuntunan, tak sedikit masyarakat menonton konten-konten yang negatif, seperti contohnya banyak tontonan yang menimbulkan konflik dendam, yang mengakibatkan penyelesaian dengan membunuh. Jadi sebuah tontonan itu sangat berpengaruh karena ia mempunyai fungsi persuasi yag sangat luar biasa di alam berpikir.


Beberapa faktor dalam upaya mencegah ragam kejahatan, pertama ketakwaan individu dan keluarga. Dengan adanya ketakwaan akan mendorong setiap anggota keluarga untuk senantiasa terikat dengan seluruh aturan islam. Tentu saja akan membentengi setiap anggota keluarga dari melakukan kemaksiatan dan tindak kejahatan, oleh karena itu sangat penting bagi orangtua untuk mendidik dan menanamkan pendidikan islam di tengah-tengah keluarga. Pendidikan islam tentu punya peran yang besar dalam membentengi kepribadian islam yang kuat dengan cara meletakan pondasi cara berpikir dan berperilaku berdasarkan keimanan kepada Allah, dengan keimanan yang kuat akan melahirkan ketundukan pada semua aturannya.


Faktor kedua, adanya kontrol masyarakat akan semakin menguatkan ketakwaan individu dan keluarga. Caranya dengan menumbuhkan kepeduliaan sosial dan membudayakan aktivitas amar makruf nahi munkar di tengah masyarakat. Beramar makruf nahi munkar yang dilakukan secara kolektif akan mampu mencegah terjadinya berbagai kemungkaran dan kejahatan yang mungkin dilakukan oleh individu.


Faktor ketiga, peran negara dimana negara dalam islam wajib menjaga masyarakat dari kemungkinan berbuat dosa dan kejahatan yang menegakan aturan-aturan islam dan seluruh aspek kehidupan. Negara wajib menjamin setiap warganya agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya,  yaitu sandang, pangan, papan. Jikalau semua kebutuhan  pokok warga terpenuhi mereka tidak akan terdorong untuk melakukan berbagai tindak kejahatan. 

Negara juga wajib menyelenggarakan sistem pendidikan islam secara cuma-cuma dengan kurikulum yang dapat menciptakan anak didik yang memiliki kepribadian islam yang baik sehingga terhindar dari berbagai perilaku maksiat dan kejahatan. Negara juga wajib menjaga agama dan moral masyarakat, serta menghilangkan setiap hal yang dapat merusak dan melemahkan akidah dan kepribadian kaum muslim.

Post a Comment

Previous Post Next Post