Keamanan dan keselamatan Rakyat Harus Diprioritaskan

Oleh : Elis Sondari, S.Pd.I

Dilansir dari media cnnindonesia.com yaitu  PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 7 Madiun, Jawa Timur menyebut sebanyak 127 dari total 215 perlintasan sebidang di wilayah mereka tidak dilengkapi penjagaan. Fakta itu dikemukakan menyusul kecelakaan kereta api yang melibatkan sebuah mobil pribadi yang menewaskan enam orang, Sabtu (29/7/2023) malam.

kecelakaan di perlintasan sebidang memang tidak sepenuhnya salah masinis. Korbannya, dalam hal ini pengendara, juga memiliki andil. Keteledoran pengendara tidak dapat dibiarkan. Kurangnya penjaga jelas menggambarkan abainya negara. Keselamatan rakyat itu sangat penting bahkan harus dimaksimalkan dan ini menjadi tanggung jawab negara sebagai puncak pengayom rakyat yang berkewajiban memastikan rakyat nyaman dan aman, termasuk dalam memanfaatkan transportasi.

Minimnya penjaga juga membuat kecelakaan rentan terjadi. Di sebagian perlintasan tidak ada petugas yang mengatur, menyiapkan, dan mengondisikan lalu lintas. Banyak perlintasan sebidang yang hanya dijaga warga setempat sebagai relawan. Namanya relawan, jelas tidak akan dapat menjaga 24 jam karena bukan robot dan relawan pasti butuh istirahat dan lain-lain. Salah satu sebab minimnya penyediaan konsep keamanan ini adalah karena masalah pembiayaan. APBN yang selalu minus menjadikan negara tidak mampu menyediakan layanan umum dengan sempurna. Kalaupun ada, hanya bisa setengah-setengah. Sulitnya negara memenuhi tanggung jawab melindungi rakyat merupakan buah dari tikaman kapitalis. Sistem ekonomi kapitalis telah membabat SDA. Kekayaan alam yang harusnya menjadi milik rakyat, justru dikuasai swasta. Kerakusan asing ini menyebabkan negara minim pemasukan. Akhirnya, sebagian besar APBN dipakai untuk bayar utang. Negara pun kesulitan memenuhi semua kebutuhan rakyat, termasuk penyediaan keamanan pada perlintasan sebidang.

Islam memiliki aturan sempurna yang dapat menjamin keamanan rakyat. Karena keselamatan merupakan hal penting dan perioritas terkait jalur kereta api, negara akan membangun perlintasan sebidang yang aman, seperti menyediakan flyover atau underpass, ataupun memberi rambu-rambu perlintasan kereta api beserta palang dan penjaganya. Si penjaga pun akan digaji oleh negara dengan gaji yang memadai. Konsep kereta api bawah tanah atau di atas lalu lintas darat juga bisa dipakai dengan teknologi yang memadai. Oleh karenanya, negara harus berusaha semaksimal mungkin menyediakannya. Pemimpin dalam Islam akan bertanggung jawab dengan tugasnya sebab mereka paham amanah ini akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Jika saja pemimpin mau belajar dari sejarah. Salah satu kisah masa Kekhilafahan Umar bin Khattab ra. adalah beliau selalu merasa khawatir jikalau ada hewan atau keledai terluka akibat jalanan di Irak yang berlubang. Hal ini disebabkan Umar ra. yakin bahwa Allah Swt. akan bertanya, “Mengapa tidak engkau sediakan jalan yang rata?" Jika Umar saja takut kalau hewan terluka, bagaimana dengan nyawa manusia yang di dalam Islam sangat berharga? Ingat! korban jiwa akibat kecelakaan saat ini adalah manusia, bukan keledai.

 

 


Post a Comment

Previous Post Next Post