Hanya Islam Yang Mampu Lahirkan Generasi Berkepribadian Islam


Oleh: Siti Aisyah, S. Pd. I

_(Guru RA di Rancaekek)_


Mahasiswa identik dengan julukan agent of change, dari dirinya diharapkan bagaimana ia menjadi pribadi yang bisa membawa lingkungan menuju kondisi lebih baik. Di pundaknyalah perubahan masyarakat terjadi. Yakni perubahan menuju masyarakat yang lebih baik. Namun realita tak seindah harapan. Nama baik yang ada pada gelar seorang mahasiswa, akhir-akhir ini dicoreng dengan banyaknya kejadian yang menunjukan bahwa mahasiswa bukannya menjadi perubah ke arah kebaikan justru menjadi pelaku keburukan.


Dikutip dari republika co id. mahasiswa Universitas Indonesia yang berinisial MNZ (19 tahun) ditemukan tewas dalam keadaan terbungkus plastik di kamar kosnya, dikawasan Kukusan, Beji, Depok. Polisi mengungkap bahwa korban dibunuh oleh AAB (23 tahun), senior kenalan korban di kampus. Dikatakan bahwa motif pelaku melakukan pembunuhan karena iri dengan korban dan ingin mengambil barang berharganya. Diduga pelaku melakukan itu karena terjerat pinjaman online (pinjol).


Kasus pembunuhan mahasiswa UI oleh seniornya yang terjerat pinjol belum lagi maraknya perundungan di institusi pendidikan mencerminkan rusaknya sistem pendidikan hari ini. Sistem pendidikan hari ini terbukti telah gagal mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Hal ini karena saat ini pendidikan lebih bertujuan kepada bagaimana nilai materi didapatkan oleh seseorang. Ketika siswa belajar atau mengenyam pendidikan, bukan kepribadian yang baik yang dijadikan sebagai tujuan siswa. Apalagi kepribadian Islam sebagai tujuan pendidikan, tentulah hanya sekadar angan.


Sungguh berbeda dengan sistem pendidikan dalam Islam. Dimana ketika seseorang menempuh Pendidikan, yang diharapkan sebagai output dari sistem pendidikan itu adalah melahirkan anak didik yang memiliki kepribadian Islam. Maka tidak heran kita menemukan banyak tokoh dalam pendidikan Islam yang mana mereka itu selain ahli dalam hal dunia juga ahli dalam masalah agama. Seperti imam Al Ghazali, selain ahli dalam pengetahuan ia juga memahami masalah fikih. Selain itu, ada Ibnu Firmas yang merupakan pelopor dalam penerbangan serta masih banyak ilmuan lainnya.


Sehingga, semoga dari contoh di atas kita sebagai seorang muslim bisa terdorong untuk melahirkan para siswa dan mahasiswa yang bukan hanya sekedar berhasil dalam hal duniawi atau sukses dalam prestasi dunia. Akan tetapi, kita berharap lahir juga seorang siswa yang memiliki kedekatan pada Allah SWT. Dengan kedekataan dan ketaqwaan yang terbaik, yakni dipraktekan dalam dirinya yang memiliki kepribadian Islam.


Untuk melahirkan seseorang yang berkepribadian Islam, tentunya banyak hal yang harus ditempuh. Diantaranya dari pandangan tentang hidup, tujuan hidup, dan pengaruh lingkungan yang bisa membawanya menjadi sosok yang memiliki kepribadian Islam. Tentunya hal itu dapat terwujud ketika 4 pilar pendidikan berjalan dengan benar, yakni keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara. Keempat hal tersebut tentunya terikat kepada hukum syara. Sehingga insyaAllah akan lahir siswa dan siswi yang berkepribadian Islam. 


Tentu saja hal itu akan terwujud ketika hukum Islam tegak secara sempurna. Sebagaimana firman Allah dalam Quran Surat Al-Araf Ayat 96:

_“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan ayat-ayat kami, maka kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.”_


Wallahu a’lam bishawab

Post a Comment

Previous Post Next Post