Polisi Prancis menangkap 1.311 orang di seluruh negeri saat demonstrasi brutal atas kematian seorang remaja berlanjut hingga malam ke empat. Data itu dirilis Kementerian Dalam Negeri, Sabtu (1/7/2023).
Sekitar 4.500 polisi yang didukung kendaraan lapis baja dikerahkan untuk meredakan serangkaian protes. Masyarakat membakar tempat sampah dan mobil serta merusak bangunan.
Menurut kementerian, dalam semalam, ada 79 petugas keamanan, termasuk polisi, yang terluka. Kerusuhan itu dipicu setelah pemuda berusia 17 tahun keturunan Afrika Utara, Nahel M, ditembak dari jarak dekat oleh seorang polisi pada Selasa (27/6/2023) di daerah pinggiran Nanterre, Paris.
Polisi tersebut menghadapi investigasi formal dan sudah ditahan. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyampaikan keprihatinannya atas penembakan brutal oleh polisi dan meminta Prancis agar menangani "isu rasisme dan diskriminasi yang mendalam" di lembaga penegakan hukum mereka.
Penembakan remaja di Perancis menggambarkan hal yang paradoks.Slogan menjunjung tinggi kebebasan nyatanya tidak untuk kulit hitam dan muslim. Peristiwa ini sejatinya memunculkan pertanyaan keburukan HAM yang di gudang gadang pelanggaran negara Barat.
HAM yang berasal dari dunia barat dan dianggap dapat menyelesaikan problem dan memberikan hak-hak manusia. Nyatanya HAM hanya berlaku bagi para penganutnya yang memang memiliki kepentingan. Bahkan yang leibh mirisnya adalah mereka yang menjunjung tinggi nilai-nilai justru melanggar. Namun pada saat yang sama, kaum muslim hampir di seluruh dunia mendapat kedzaliman, nyawa umat muslim melayang dengan mudah, tindak kriminal dan berbagai kejahatan lainnya termasuk dalam hal ibadah. HAM tidak berlaku padahal setiap orang berhak beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing. Dimana penuntasan HAM? Dimana keadilan?
Kezaliman merupakan suatu yang pasti terjadi dalam sistem kapitalisme. Sebab, manusia telah keluar dari fitrahnya diberlakukan syariat. Sehingga tidak heran sistem yang lahir dari manusia yakni kapitalisme dibuat dengan penuh kepentingan dan asas manfaat, pada akhirnya rakyat layaknya seperti fatamorgana yang keberadaanya tidak dianggap.
Islam Terhindar dari Pelanggaran HAM dan Memberi Keadilan
Sungguh berbeda dengan Islam yang sangat menghormati dan menghargai nyawa manusia. Islam memiliki sanksi yang adil yang harus ditegakkan oleh penguasa. Selain itu Penghormatan Islam atas nyawa manusia juga nampak pada hukum qishos.
Sempurnanya Islam yang lengkap dengan seperangkat aturan bukan sekedar mengatur ibadah mahdo saja. Islam memiliki seperangkat aturan yang Allah perintahkan untuk terapkan di dunia, termasuk menyelesaikan penuntasan pelanggaran HAM. Berbeda dengan sistem kapitalisme yang sejak diadopsi telah menimbulkam berbagai problem termasuk berbagai pelanggaran HAM.
Dalam sistem Islam penguasa merupakan pengurus urusan umat dan melindungi kehormatan setiap umat baik itu muslim maupun non muslim semua akan terjaga seperti kehormatan, keadilan, kenyamanan, kebebasan beragama, dan lain sebagainya.
Sebab pemimpin dalam Islam paham betul bagaimana kewajiban menjaga seluruh jiwa raga umat dan akan dimintai pertanggung jawaban kelak di akhirat. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw "Imam adalah pengurus dan ia bertanggung jawab terhadap seluruh umat yang diurusinya." HR.Muslim dan Ahmad).
Dalam hadis Rasulullah Saw jelas penguasa berkewajiban melayani dan memberikan hak-hak rakyat seperti dalam menjalani kehidupan yang layak, yakni hak nyawa, harta, pendidikan, kesehatan, dan memudahkan rakyatnya dalam bekerja dengan menyiapkam lapangan kerja untuk para pencari nafkah sehingga mampu memberikan kesejahterahan bagi seluruh keluarga, setiap kepala keluarga maupun orang-orang yang layak bekerja untuk keluarganya.
Saat terjadi pelanggaran, Islam dengan tegas akan memberi sanksi sesuai dengan kemudharatan yang ditimbulkan terlebih menyangkut masalah rakyat tanpa melihat status sosial, kaya, miskin, muslim, non muslim semua akan diberi sanksi yang seadil-adilnya.
Seperti Sabda Rasulullah " Demi jiwa Muhammad Saw yang diberada di tangan-Nya. Seandainya Fatimah putri Muhammad mencuri, aku akam memotong tangannya." (HR. Bukhari Muslim).
Sehingga hanya dengan sistem Islam, berbagai kezaliman yang ada akan dapat diselesaikan, dan tidak akan ditemukan penguasa yang menutupi kebijakan penuntasan pelanggaran HAM.
Wallahu'alam Bishowab.
Post a Comment