Nusantaranews.net, Payakumbuh - Keluarga miskin ekstrem itu memiliki potensi stunting yang besar. Artinya kalau menangani kemiskinan ekstrem akan menyelesaikan stunting juga. Karena itu intervensinya harus beriringan juga.
Kalimat ini pernah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat menghadiri Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Kaltara pada Maret 2023 lalu.
Kalimat ini juga menjadi cambuk bagi Seorang Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda dalam mengentaskan masalah ekonomi ekstrem di kota yang dipimpinnya saat ini.
Rida bersama lembaga lain, saat ini tengah "basitungkin" memberikan dorongan agar warganya bisa keluar dari jerat ekonomi ekstrem. Kendala pada umumnya adalah, penghasilan kurang tanggungan banyak, bahkan ada pula yang sudah berkeluarga tapi belum punya hunian, alias masih menompang, sehingga terkendala masalah keuangan, sampai punya hutang untuk biaya hidup dan pendidikan anak.
*Ismail, Didorong Jadi Peternak Itik*
Ismail dan keluarga adalah warga Kelurahan Parik Muko Aia yang saat ini masih dalam kondisi ekonomi memprihatinkan, tinggal masih menumpang di rumah orang tua istrinya (mertua), sementara pekerjaannya sebahai buruh lepas kurang mampu mencukupi kebutuhan istri dan 3 anaknya.
Awalnya Ismail telah dibantu oleh Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Kota Payakumbuh di bawah kepemimpinan Elfriza Zaharman "Chece" Rida berupa bantuan itik sekitar sepuluh ekor, tapi tentu saja stimulan itu belum cukup untuk melepas Ismail dari jerat kemiskinan ekstrem.
Kali ini, Senin (3/7), Rida datang membawa Baznas, Dinas Sosial, dan Dinas Pertanian untuk memberikan dorongan agar Ismail bisa punya peternakan yang lebih besar. Di lapangan Rida langsung melihat kondisi dan potensi yang bisa dioptimalkan untuk membantu Ismail memiliki usaha peternakan itik.
"Saya ingin ini kita "pasamokan", ada Baznas nanti bantu modalnya, Dinas Pertanian carikan bibit yang bagus, dan nanti saya dan OPD lain bakal bantu juga dengan bahan pembangunan kandangnya. Kita berharap saudara Ismail dan keluarga bisa punya usaha di rumah," kata Rida.
Rida juga mengatakan, problem eekonomi ekstrem ini tak bisa selesai oleh pemerintah saja karena jumlah bantuannya terbatas, seperti program Bantuan Langsung Tunai, Program Keluarga Harapan, dan sebagainya itu hanya sebagai stimulan, tak banyak jumlahnya dan pada umumnya banyak terpakai untuk biaya kebutuhan sehari-hari dan pendidikan anak.
"Yang paling penting sekali, selepas kita dorong semaksimal mungkin, asalkan warga kita ada kemauan dan mau belajar, nanti Insyaallah bisa lepas dari ekonomi ekstrem, mana tahu Allah merubah nasib Ismail bisa cepat memenuhi kebutuhan primer ketiga untuk keluarganya, yakni sebuah rumah," kata Rida didampingi Camat Latina Diki Engla.
Ismail yang mengetahui dirinya dan keluarga mendapat dukungan dari wali kota dan jajaran untuk punya usaha lebih besar hanya bisa mengangguk-angguk setuju sembari sesekali mendengarkan pemaparan teknis dari Kepala Dinas Pertanian Depi Sastra yang pada saat itu mengatakan akan turut memberikan support melalui pendampingan dari bidang peternakan.
"Terima kasih pak, kami siap. Semoga bantuan ini nanti bisa membuat kami lebih kuat lagi dalam menopang ekonomi keluarga," kata Ismail diamini oleh istri dan mertuanya yang turut antusias.
*Desri Ayu, Lepas Dari Jerat Ekonomi Ekstrem*
Sementara itu, tak jauh dari rumah Ismail, ada Desri Ayu yang saat ini tengah asyik menjalani usaha ternak ayam kampungnya, berkat dibantu modal oleh Baznas Kota Payakumbuh.
Menurut keterangan TKSK di lapangan Noni Syaweli dan rekannya, dulu, Desri Ayu ini adalah janda dan terdata sebagai penyandang ekonomi ekstrem, kini Dia sudah bersuami dan syukurnya penghasilan keluarganya sudah membaik.
"Alhamdullillah ibu Desri Ayu sudah keluar dari jerat ekonomi ekstrem, berdasarkan musyawarah kelurahan tahun ini, kondisi ekonomi beliau sudah naik kelas," kata Noni.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda mengatakan kendati sudah lepas dari jerat ekonomi ekstrem, warga ini harus terus didampingi oleh lembaga terkait, bila usahanya terkendala tentu bisa dikoordinasikan dengan dinas terkait, artinya pemko tidak serta merta lepas tangan.
"Kita tetap kawal, bagaimana warga kita yamg kurang mampu, perlahan nanti bisa berdiri tegap dengan kaki mereka sendiri dalam memenuhi kebutuhan ekonominya sehari-hari," tuturnya.
*Isra Yeni, Buka Jasa Setrika Ke Rumah-Rumah, Ada Hutang Biaya Sekolah, Ijazah Anak Tertahan*
Terakhir, Rida juga mengunjungi kediaman Isra Yeni yang bertempat tinggal di dekat Masjid Jihad Parik Muko Aia. Kepada Rida, Yeni mengeluh dan kalau dirinya saat ini masih memiliki kendala terlilit hutang di sekolah anaknya, karena anaknya mengenyam pendidikan di madrasah swasta, sehingga membuat ijazah anaknya saat ini masih tertahan di sekolah.
"Baa ka mambayianyo copek pak, kini sajo ambo bausaho jasa menyetrika ke rumah-rumah warga, 2 ribu rupiah perkilogram, itupun ambo dapeknyo hanyo cukuk untuak makan sajo baru," kata ibu 4 anak itu kepada Pj. Wako Rida Ananda.
Rida lalu menjelaskan kalau Isra Yeni akan dibantu bersama Baznas bagaimana agar penghasilannya yang 50 ribu perhari ini bisa ditingkatkan dengan mendapatkan banyak langganan tetap dan kerjanya lebih efektif, salah satunya dengan membantu Isra Yeni untuk modal membeli setrika uap, karena setrika yang saat ini dipakainya baru setrika biasa.
"Kita berharap dengan dibantu nanti, ibu Isra Yeni bisa mendapatkan penghasilan yang lebih dari yang didapat saat ini. Melihat peluang yang cukup baik dari yang disampaikan beliau ke kita tadi," kata Rida.
*Sempatkan Nyawer, Maagiah Balanjo Anak-Anak*
Rida Ananda memiliki kebiasaan memberikan uang jajan kepada anak-anak warga yang ditemuinya, entah itu saat menghadiri acara seremonial di kelurahan-kelurahan, maupun saat turun lapangan ke rumah-rumah warga.
Kebiasaan ini menurut Rida adalah bentuk rasa peduli kepada sesama, apalagi dia saat ini mengemban amanah sebagai kepala daerah, tentu ini menjadi tanggung jawab moralnya kepada masyarakat.
"Meski tidak banyak, kita memberi sewajarnya buat anak-anak, ini bukanlah pencitraan tapi sebagai seorang muslim kita harus biasakan bersedekah. Semangat ini kita tularkan pula kepada ASN dalam bentuk sedekah seribu setiap hari, yang dikumpulkan di kantor-kantor dinas, nanti disalurkan kepada warga yang membutuhkan," ujarnya.
Ketua Baznas Kota Payakumbuh Edi Kurmanak menyampaikan di Baznas ada banyak program yang bisa membantu meringankan beban masyarakat miskin.
"Sebagai lembaga yang mengurus umat, kami dukung program Pj. Wako dengan membantu modal usaha bagi warga kurang mampu serta program beasiswa yang dilaksanakan setiap tahun, semoga berkah untuk para muzakki yang telah menyalurkan zakat dan sedekahnya melalui Baznas," ujarnya.
Sementara itu, Camat Latina Diki Engla menyebut bersama lembaga kesejahteraan sosial Peti Bunian Lamposi, pihaknya juga akan ikut membantu beasiswa bagi anak-anak warga yang kurang mampu, program ini berjalan setiap tahun, dan akan menyentuh warga yang telah dikunjungi tadi.
Kadis Sosial Irwan Suwandi didampingi Kabid PRJS Kurniawan Syahputra menyampaikan syukurnya selain mendapat program PKH, masyarakat kurang mampu di Kota Payakumbuh juga telah dijamin pembiayaan layanan kesehatan mereka melalui PBI BPJS Kesehatan, jadi tidak perlu khawatir bila sakit, berobat ke puskesmas dan rumah sakit sudah gratis.
"Kita juga siap melayani lansia dan disabilitas yang butuh alat bantu, melalui kerjasama kita dengan Abiseka Pekanbaru, lembaga di bawah naungan Kementerian Sosial RI," pungkasnya. (Humas)
Post a Comment