Rasa Aman Tergadai, Umat Butuh Solusi Hakiki

Aktivis

Kasus kriminalitas kian berulang. Seakan tiada henti mengganggu kenyamanan dan keamanan di tengah-tengah masyarakat. Bagaimana tidak, hampir disetiap jalan terdapat geng motor, pelaku tawuran, para begal,  yang mereka senantiasa siap mengintai para korban. Tak perduli siapa korban yang mereka serang, yang pasti mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Seperti kasus pembegalan yang baru baru ini terjadi “ Seorang mahasiswi berinisial CE (23) di Kota Medan dibegal saat melintas di Jalan Ir. H Juanda. Wanita muda itu ditendang, dipukul dan dibacok pakai parang lalu tas serta sepeda motornya dibawa lari pelaku,

Dari maraknya kasus Kriminalitas khususnya di jalan, Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengharapkan pihak kepolisan untuk menindak tegas para pelaku kriminal, geng motor, begal, pencurian fasilitas umum, dan pelaku tawuran.

Solusi yang diberikan oleh  pemkot kota Medan saat ini adalah dengan membuat program-program positif untuk pemuda seperti beasiswa prestasi, pelatihan siap kerja, pembinaan kepemudaan, pemuda bela negara dan sebagainya. Program-program positif untuk pemuda ini patut diapresiasi, namun apakah dengan membuat program ini dapat menyelesaikan kasus kriminalitas yang ada ? Pasalnya pemkot kota Medan juga tidak dapat  menjamin yang mengikuti program tersebut adalah mereka yang berkeliaran di jalanan. Para pelaku kriminalitas tersebut juga bukan orang-orang yang tidak mengetahui adanya aktivitas positif akan tetapi ada penyebab lain yang membuat mereka melalukan tindakan kriminal tersebut, salah satunya adalah faktor ekonomi, faktor lingkungan, faktor pendidikan yang sekedar mencetak masyarakat yang pintar namun tidak bermoral, juga faktor gaya hidup yang hedonisme, sehingga membuat para pemuda rela melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

Jika kita lihat dari faktor penyebab banyaknya kriminalitas yang ada, salah satunya adalah faktor ekonomi, dimana dengan sistem ekonomi yang diatur dengan sistem ekonomi  kapitalisme  membuat sulitnya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.  Pada sistem ekonomi kapitalisme uang hanya berputar pada segelintir orang yang memiliki modal saja, sedangkan rakyat biasa akan susah untuk mendapatkan kebutuhannya. Sulitnya lapangan pekerjaan pada sistem ekonomi kapitalisme juga membuat masyarakat melakukan segala cara untuk memenuhi kebutuhannya, tanpa memperhatikan halal, haram, ataupun merugikan orang lain atau tidak. Ditambah lagi tidak adanya keimanan pada diri individunya membuat tidak berpikir berulang kali sebelum melakukan tindakan kriminal. 

Tidak adanya hukum yang tegas untuk para pelaku kriminalitas membuat para pelaku tersebut tidak merasa takut dan tidak ada efek jera untuk melakukan berbagai tindakan kriminal. Disamping itu juga tidak adanya aktifitas amar makruf nahi mungkar ditengah-tengah masyarakat yang membuat masyarakat abai dengan sesama, tanpa memperhatikan kerusakan dan kejahatan-kejahatan yang sedang terjadi disekitarnya. 
Untuk itu perlu penyelesaian yang menyeluruh untuk menyelesaikan masalah kriminalitas ini, bukan hanya sekedar membuat program-program positif  yang belum tentu dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat baik yang dijalanan maupun yang tidak. Perlu adanya sebuah sistem yang benar untuk  mengatur kehidupan masyarakat secara keseluruhan, yang tidak lain adalah sistem yang diturunkan dari sang pencipta segala sesuatu yang ada di Bumi ini. Sistem Islam  adalah sistem yang berasal dari sang perncipta untuk mengatur seluruh urusan masyarakat termasuk bagaimana sistem ekonomi yang akan menjamin kehidupan masyarakatnya,  salah satunya dengan memperbanyak lapangan pekerjaan sehingga kehidupan yang tercukupi tidak  akan membuat masyarakat melakukan tindakan Kriminal. Dalam sistem Islam juga akan ditanamkan akidah dan keimananan yang kokoh pada setiap individu, sehingga senantiasa melibatkan Allah dalam aktivitasnya, dan senantiasa ada rasa takut dalam diri individu  untuk melakukan hal-hal yang dilarang dan merugikan orang lain.
Dalam sistem Islam juga akan memberikan sanksi yang tegas terhadap prilaku kriminal. Dimana sanksi yang diberikan adalah melakukan pengasingan, pemotongan tangan dan kaki secara bersilang, yaitu memotong tangan kanan dan kaki kiri serta dijatuhi hukuman mati tanpa disalib. 

Sanksi dalam islam adalah sanksi yang bersifat jawabir dan jawajir dimana sebagai penghapus dosa bagi yang melakukan dan akan membuat efek jera bagi lingkungan sekitar. Dengan adanya sanksi yang tegas ini akan membuat masyarakat tidak berani untuk melakukan tindakan-tindakan kriminal.  Disamping itu juga ada peran masyarakat untuk melakukan aktifitas amar makruf nahi mungkar yaitu mengajak kepada kebaikan dan mencegah segala kemungkaran yang ada. 

Individu, masyarakat dan Negara akan senantiasa menjalankan perannya masing masing sehingga kehidupan dapat berjalan dengan aman dan mendapatkan Ridho dari Allah SWT. Yang hal ini hanya akan didapat dalam sistem Islam yang mengatur seluruh aturan secara keseluruhan dan menggangap masyarakat adalah satu bagian tubuh yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya, dimana masyarakat dalam sistem Islam adalah masyarakat yang terikat dengan satu aturan, satu pemikiran, dan satu perasaan yang sama, bukan malah menyakiti sesamanya. 
Wallahu a'lam bish-shawab . 

Post a Comment

Previous Post Next Post