Negara Wajib Mewujudkan Sistem Keamanan Data yang Tanggu

 


Oleh Ummu Syifa

Pemerhati Perempuan dan Generasi 


Di era tranformasi digital saat ini, berbagai aktivitas apapun bisa dilakukan oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi dan informasi. Namun, sayangnya kemudahan tersebut tidak dibarengi dengan jaminan terhadap keamanan data diri mereka.


Kasus dugaan kebocoran data pribadi kerap terjadi. Baru-baru ini diduga telah terjadi kebocoran data paspor atau keimigrasian yang diperjualbelikan. Sebuah akun twitter @secgron milik pegiat informatika yang bernama Teguh Apriyanto telah mengunggah screenshot portal yang menjual data paspor Warga Negara Indonesia (WNI) yang di dalamnya berisi nama lengkap, tanggal lahir, dan tanggal berlaku paspor dengan harga 10 ribu dollar AS setara dengan 150 juta rupiah. Fakta tersebut kini telah ditindaklanjuti oleh pihak Dirjen Imigrasi,  bekerjasama  dengan Kementrian Kominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menelusurinya. (tirto.id, 8/7/2023).


Sesungguhnya, keamanan data diri rakyat adalah sesuatu yang harus dijamin oleh negara. Negara sebagai pihak yang diberi tanggung jawab oleh rakyat untuk mengurusi, melayani, dan melindungi kepentingannya, seharusnya berusaha melindungi kerahasiaan data diri rakyatnya agar pihak-pihak tertentu tidak menyalahgunakan untuk kepentingan-kepentingan mereka. Negara harus betul-betul amanah mengelola data diri rakyat dari mulai pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaaannya hanya untuk kemaslahatan rakyat. Selain itu, negara pun harus menyelenggarakan sebuah sistem keamanan data yang tangguh dan mandiri disertai regulasi yang mampu melindungi kerahasiaan, ketangguhan yang tidak mudah untuk dibobol atau diperjualbelikan oleh siapapun dan untuk kepentingan apapun.


Namun, hal tersebut sangat sulit diwujudkan selama sistem kapitalis ini masih diterapkan. Negara dinilai abai dan tidak memperhatikan masalah sepenting ini, karena tidak memiliki mind set dan miskin cita-cita untuk mewujudkan dirinya menjadi negara yang besar dan adidaya. Karena hanya negara adidaya yang mempunyai visi dan misi perlindungan keamanan yang tinggi bagi rakyatnya. Dengan wibawanya yang besar, tidak akan mudah disetir dan tergantung kepada  negara lain dalam hal teknologi, inovasi dan perkembangan apapun. Selain itu negara akan  menerapkan sistem pengamanan yang tinggi, sehingga sangat sulit bagi siapapun untuk membobol kerahasiaan data negara.


Sejatinya kita memiliki SDM yang melimpah untuk diarahkan menjadi para ilmuan dan peneliti, demi kemajuan teknologi yang mandiri dan tangguh. Namun, karena kurangnya dukungan fasilitas dan dana dari negara, hal itu tetap sulit diwujudkan. Kondisi tersebut kemudian dimanfaatkan oleh pihak tertentu yang mempunyai modal besar untuk membangun sistem keamanan data, yang akhirnya bisa mereka manfaatkan untuk kepentingannya maupun menjual kepada pihak manapun yang mereka kehendaki demi uang. Oleh karena itu, sudah saatnya kita campakkan sistem kapitalis yang telah terbukti abai dan lalai terhadap rakyatnya 


Berbeda dengan Islam. Islam dengan kesempurnaan aturannya, mampu mewujudkan negara yang besar dan adidaya. Negara akan mengerahkan segala upaya untuk mewujudkan keamanan secara keseluruhan, termasuk keamanan data. Dengan memanfaatkan seluruh potensi yang dimiliki seperti sumber daya manusia maupun sumber daya alam sebagai modal  pendanaan proyek-proyek ketahanan dan kemandirian bangsa. Di dalam Islam tidak akan membiarkan pihak manapun untuk membangun sistem keamanan data untuk dirinya yang berorientasi keuntungan, tapi akan diarahkan semata-mata untuk kepentingan masyarakat luas dan kemaslahatan umum.

 

Sudah saatnya kita kembali kepada Islam. Hanya Islam yang mampu menjamin keamanan data pribadi rakyatnya. Penerapan Islam secara kafah akan mendorong dan membangun negeri ini kearah kemandirian, ketahanan, dan keamanan serta menghantarkan tercapainya tujuan yaitu menjadi negara adidaya yang akan berkuasa demi kemaslahatan seluruh manusia di muka bumi ini.


Allah Swt. berfirman,  "Tidakkah kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam." (TQS. Al-Anbiya [21]:107)

 

Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya Islam itu tinggi, dan tidak ada yang lebih tinggi darinya." (HR. Bukhari).


Wallahu a'lam bishshawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post