Kasus kematian warga Gunungkidul belum lama ini menjadi buah bibir. Sudah barang tentu peristiwa tersebut menimbulkan kekhawatiran. Beberapa warga meninggal dunia karena tertular bateri Bacillus Anthracis atau Antraks. Penularan ini dikarenakan adanya kontak langsung antara warga dengan hewan ternak yang sakit atau hewan yang sudah dalam kondisi mati.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengatakan penyakit ini menular dari hewan ke manusia atau penyakit zoonosis. Jadi zoonosis ini tidak menular dari manusia ke manusia dilansir oleh CNN Indonesia dalam konferensi pers virtual, Jakarta Kamis 6/7/2023
Penularan antraks di kabupaten Gunungkidul ini bukan barang baru Dalam beberapa tahun terakhir penularan antraks terus di temukan karena di sana ada tradisi Mbrandu atau purak, dimana masyarakatnya menyembelih hewan ternak yang mati atau dalam kondisi sakit. Mereka memotong-motong dagingnya dan menjualnya dalam bentuk paket ke masyarakat setempat. Dan uang yang didapat atas penjualan daging ini nantinya akan diberikan kepada peternak sebagai bentuk kepedulian, penghiburan terhadap mereka yang lagi bersedih karena mengalami kerugian dan musibah kematian hewan ternaknya
Budaya atau tradisi brandu yang dianggap biasa oleh warga setempat ini kembali mencuat karena memakan korban jiwa dan banyak pula warga lainnya yang positif antraks. Terlepas dari Kurangnya pengetahuan warga akan bahayanya bersentuhan langsung dengan hewan yang sakit atau sudah dalam kondisi mati. Sangat diperlukannya sosialisasi, edukasi dari pihak pemerintah terkait agar warga setempat bisa mengatasi, menghindari, atau mencegah penularan ini tidak terus berulang. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan harus terus di gaungkan agar tidak ada lagi korban jiwa berjatuhan
Diperlukan adanya tindakan bukti nyata dari pemangku kebijakan yang lagi berkuasa agar menghapus segala macam tradisi atau budaya semacam ini yang justru membawa petaka. Sungguh miris di tengah-tengah bangsa yang kaya raya sumber daya alamnya ada satu budaya yang warganya mengkonsumsi daging hewan yang tidak sehat bahkan sampai ada warga yang meregang nyawa buah aksi perwujudan dari sikap toleransi
Budaya semacam ini sangat menjelaskan betapa kurangnya perhatian pemerintah, Potret kemiskinan terpampang nyata akibat dari lalainya pengusa. Kemana larinya semua hasil kekayaan bumi tercinta. Mengapa sampai sejauh ini belum ada tanda-tanda daya upaya sedikit saja untuk mensejahterakan rakyatnya. Pemerintah seakan menutup mata dan lebih berpihak kepada kepentingan segelintir manusia tamak ingin menguasai negeri
Selain sudah berlangsung lama tradisi ini juga melanggar syariat agama. Allah SWT sudah memerintahkan kita hamba-hamba-Nya agar makan makanan yang halal dan baik, perintah Allah SWT tersebut terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 168 berbunyi; " Hai sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu"
Selain menyuruh hamba-hamba-Nya memilih makanan yang halal lagi baik, Allah SWT sangat jelas melarang hamba-hamba-Nya memakan makanan yang haram seperti darah dan bangkai. Allah SWT menyebutkan bangkai binatang yang mana hewan tersebut mati tidak di sembelih atau diburu. Terdapat dalam Al-Qur'an; "Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, daging babi dan daging hewan yang disembelih bukan atas nama Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam buas, kecuali yang sempat kau sembelih. Dan diharamkan pula apa yang disembelih untuk berhala, demikian pula mengundi nasib dengan anak panah, karena itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk mengalahkan agamamu. Oleh sebab itu, janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah pada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu. Telah Aku cukupkan nikmat bagimu. Dan telah Aku ridhoi Islam sebagai agamamu. Maka siapa yang terpaksa lapar bukan karena ingin berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" TQS Al-Ma'idah (5:3)
Untuk itu diperlukan campur tangan pemerintah yang menerapkan sistem Islam Kaffa, karena dengan sistem Islam yang menerapkan hukum Syara' akan mendidik umat agar bisa membentengi dirinya terjerumus ke hal hal haram atau buruk lainnya. Hanya Sistem Islam akan menjamin rakyat hidup sejahtera dan terdidik sehingga paham aturan agama maupun aturan terkait dengan kesehatan dirinya
Wallaahu A'lam Bi As-ahawwaab
Palembang 15 Juli 2023
Post a Comment