Oleh Neni Nuraeni
Pendidik
Generasi dan Pegiat Literasi
Miris
sekali apa yang kita lihat dan kita dengar akhir-akhir ini, kriminalitas
semakin hari semakin meningkat misalnya pencurian, pembunuhan, perampokan,
pemerkosaan, bahkan korupsi yang merajalela di kalangan para pejabat pemerintah
negeri ini.
Seperti
yang belum lama ini terjadi. Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya
menangkap pria berinisial MA (20) tersangka pembunuhan atas korban pria
berinisial W (51) yang ditemukan tewas di sebuah kontrakan di Kampung Muka
Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Polisi
menangkap lima orang diduga pelaku penganiayaan atau pengeroyokan bersenjata
tajam berinisial WWT (31), AA (26), IBF (25), EP (31) dan WWU (22) terhadap
korban berinisial H (32), pada Selasa (4/7).
Kapolsek
Metro Tamansari Polres Metro Jakarta Barat Kompol Adhi Wananda di Jakarta,
Senin, mengatakan, pengeroyokan tersebut terjadi atas motif cemburu dari
tersangka WWT kepada mantan pacarnya Y (30) yang sudah berpacaran dengan korban
H selama satu bulan. Dikutip dari antaranews.com (11/7/2023).
Kita
semua pasti tahu begitu banyak faktor penyebab maraknya kriminalitas,
diantaranya kemiskinan, kesenjangan sosial dan ekonomi, ketidakadilan sistemik,
pengangguran, penyalahgunaan narkoba dan alkohol, masalah keluarga dan
lingkungan dan kurangnya pendidikan. Hal inilah yang memicu meningkatnya
kriminalitas sekarang ini.
Saat
kriminalitas marak terjadi, lalu di manakah peran negara yang sejatinya harus
memberikan keamanan bagi warganya? Negara sudah seharusnya bertanggung jawab
dalam menjaga keamanan dan memelihara jiwa setiap warganya. Negara juga wajib
mencegah segala sesuatu yang membahayakan dan mengancam jiwa warganya.
Namun
faktanya, negara yang menjamin dan menyejahterakan warganya hanya ada dalam sistem
Islam. Hanya Islam yang bisa menciptakan sistem kekuasaan yang adil antara penguasa
dan rakyatnya. Penguasa yang benar-benar mengurusi umat, hanya ada di dalam
naungan Islam.
Jadi
upaya mengatasi kriminalitas itu, tidak hanya menegakkan hukum secara tegas,
mengaktifkan peran orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik anak,
selektif terhadap masuknya budaya asing yang merusak akhlak bangsa. Namun,
diperlukan kerjasama yang baik antara negara, penguasa dan warganya untuk
merubah sistem yang diterapkan sekarang ini.
Sudah
saatnya, penerapan sistem sekularisme kita campakkan mulai saat ini. Dan tidak
ada alasan untuk tidak menerapkan Islam kaffah dalam setiap aspek kehidupan.
Karena satu hal yang pasti, hanya Islamlah solusi permasalahan kriminalitas
yang terjadi saat ini.
Wallahualam bissawab.
Post a Comment